11. HTS

34 5 22
                                    

"Baik pak kalau begitu kami pamit" pamit Ka Fadil setelah memberi surat serta sedikit penjelasan mengenai acara.

Ini adalah hari keduaku mengantar surat bersama nya. Seperti kemarin, sepulang dari sekolah aku dan Ka Fadil mengantar surat-surat.

"Oh yasudah nanti saya hubungi lagi, kalian hati-hati di jalan" ujar bapa itu.

"Baik pak, terimakasih assalamualaikum" ucap Ka Fadil seraya menundukkan kepalanya, akupun mengikutinya.

"Waalaikumussalam"

Sekarang sudah pukul 5 sore, karena sekolah selesai jam 3 dan di selang dengan sholat ashar, kami pun baru menyelesaikan mengantar 3 surat, sedangkan hari kedua ini ada 7 surat yang harus diselesaikan.

"Jam berapa?" Tanya Ka Fadil tiba-tiba membuatku terkejut.

"Eh, eung jam 5 lewat Ka" jawabku seraya melirik jam tangan.

"Suratnya masih banyak?" Tanyanya lagi, entah kenapa dia bertanya, padahal tadi saat Ka Nindi memberi surat dia sudah mengetahuinya.

"Ada 5 lagi kak" jawabku.

"Kita pulang aja" ucapnya membuatku terkejut lagi.

Ni orang kenapa ngagetin terus sih kalo ngomong?

"Kok pulang?" Aku menatap kearahnya.

Dia berhenti berjalan, "udah sore, lo harus pulang"

Perhatian banget...

"Ahh gausah kak gapapa ini kan belum semua, ini kerjaan aku" ucapku seraya menatap kearah lain karena dia menatapku juga.

"Beneran?" Tanyanya.

"Iya kak gapapa, tugas aku juga kan" jawabku mencoba santai saat ditatap oleh nya seperti ini.

"Yaudah yuk" lanjutnya seraya menggenggam tanganku.

Iya.

Menggenggam.

Tanganku.

Aku.

KAK FADIL GENGGAM TANGANKU!

Aku terkejut, sangat terkejut. Ini, bagaimana bisa?

"Ehh"

Dia berhenti, "kenapa?" Tanyanya.

MASIH BISA KAMU NANYA KENAPA KAK.

"Eung..gapapa"

"Kalo gue gini, lo ga masalah kan? Hm maksud gue.." ucapan nya terpotong.

"Lo lagi ga sama siapapun kan?" Lanjutnya.

Bentar.

INI KAK FADIL NANYA AKU UDAH PUNYA PACAR?!?

"Em, Engga kok kak, gaada" jawabku mencoba tersenyum.

Dia membalas senyumanku, "yaudah bagus"

Ha?

"Yuk, alamat surat ini deket semua kok" ucapnya seraya menarik tanganku kembali dan mulai melangkah.

Aku mencoba untuk menenangkan hatiku.

Aku tak bisa menolaknya, tidak bisa.

Karena aku juga menyukainya.



***



17.30

"Dah selesai semua kan" ucapnya seraya berjalan. Surat-surat sudah di antar semua, dan kami sedang dalam perjalanan pulang.

Mine[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang