2.Drama#1

104 27 19
                                    


"Huft.."

Aku memandang sekeliling. Hari ini adalah hari pertama aku bersekolah di sini setelah kemaren menjalankan kegiatan yang sangat menyebalkan karena sering nya aku di hukum. Sebal rasanya tapi aku berusaha melupakan itu semua dan berusaha bersikap seolah tak ada pihak yang terluka padahal pada kenyataannya akulah yang ditidak adil kan di sini.

"Sekarang ayo semua nya berbaris kita salam salaman ya" perintah guru yang ada di depan sana setelah kami melaksanakan upacara bendera.

Aku pun berbaris bersama teman teman ku menyalami para guru dan juga kaka kelas ku, di antara mereka ada yang memberi semangat namun tak sedikit juga yang tak mengembangkan senyumnya.

Setelah itu aku pun menuju kantor bersama teman ku, Yani. Di depan kantor kami menunggu pembagian kelas, untunglah aku sekelas dengan Yani,  jadi aku bisa duduk bersama nya.

"Yan, duduk bareng yuk" ajak ku.

"Hayu wa, nama kita udah dipanggil langsung aja ke kelas yuk" Yani menarik tangan ku. Ya, Yani memang sudah terbiasa memanggilku Najwa karena aku menceritakan kepada nya ketidak sukaan ku dengan nama 'Aulia'

"Di sini aja yan" ujarku saat masuk kelas.

"Jangan di depan napa wa, kedua aja tuh yuk" entah mengapa ternyata Yani juga termasuk orang yang tak suka duduk di bangku depan.

"Jangan, di depan aja ya, please" aku memohon kepadanya.

"Emang kenapa?" tanya Yani

"Ga keliatan nanti kalo nulis" jawabku sambil memperlihatkan deretan gigi ku

"Oh yaudah deh" sepertinya Yani memiliki rasa kasian kepadaku. Untunglah aku bisa dekat dengan Yani.

Setelah kami memilih tempat duduk yang kami lakukan hanya berbincang bincang ria. Tak lupa pula menceritakan rasa sebalku pada Yani pada saat acara kemarin.

"Iya emang ya, itu panitia ih nyebelin nya pake banget banget. ngasih hukuman kok ga di kasih tau dulu yang ga boleh di langgar apa aja" balas Yani yang juga terkena hukuman memakan batagor.

"Tau tuh, eh itu kayaknya yang nge hukum udah jadi alumni ya?" tanyaku.

"Engga wa,mereka tuh anak kelas 12 tau"

"Kelas 12? Lah gede gede banget si, dewasa juga keliatan nya" aku mengingat ngingat wajah wajah panitia menyebalkan itu.

"Iya emang wa, keliatan nya aja itu pada dewasa. Emang lo ga liat pas kita salam salaman tadi? Tadi tuh  ada yang nama awal nya sama kaya elo, siapa tuh" Yani mengetuk-ngetuk dagunya.

"Kak Kinan?" karena yang ku tahu yang memiliki nama awal sama denganku adalah kak Kinan.

"Nah iya itu wa, tadi nyemangatin lo gitu kok"

Aku mengingat kembali wajah kakak kelas itu. Memang sama dengan wajah yang menghukumku waktu itu.

"Oh iya ya, ga sadar gitu sih hehe" aku terkekeh karena kepikunanku sendiri.

                                 ***

"Eh parah banget ya waktu kita di kerjain sama panitia"

"Iya ya, ih gila banget deh panitia sampe segitu nya"

"Tapi mereka bisaan banget. Kaya ga ada drama drama nya. Ga ketebak juga ending nya bakal kaya astaga random banget"

"Apalagi waktu kak Fadil marah marah ke kak Nendra beuh asli itu ga nyangka kak Fadil bisa gitu"

"Iya. Secara kan kak Fadil itu auto kalem. Waktu acara aja dia ga banyak ngomong. Tapi keren si"

Mine[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang