"Teruntuk kamu, Atlanta yang sekarang pasti sedang di kamar sambil baca novel dan dengerin lagu pakai earphone, tolong gantengnya jangan kelewatan. Apa tidak kasihan dengan jantung saya?"
-Atlanna-
"Dan teruntuk kamu Atlann...
Makasih banyak ya atas dukungannya ❤️ Jangan lupa loh masukin cerita ATLANTA ATLANNA ke library dan daftar bacaan kalian.
Selamat membaca 💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaisar dan Abigail keluar dari ruangan The Igetis dengan membawa pot putih yang isinya ada bakal bunga Wishine yang harus mereka mekarkan dalam waktu tiga hari sebagai hukuman untuk mereka berdua.
"Jadi kita harus ngapain?" tanya Abigail pada Kaisar di koridor gedung operasional Atlántian.
"Ya, bikin bunga ini mekar," jawab Kaisar seadanya.
"Ya, gue tau."
"Terus ngapain nanya?"
"Au, ah! Bikin kesel aja lo siang-siang begini."
Gadis itu kesal kemudian berjalan lebih cepat meninggalkan Kaisar di belakangnya.
"Lah? Emang gue salah apaan?" tanya Kaisar pada dirinya sendiri. Bingung.
Dengan langkah cepat, Abigail masuk ke dalam lift dan menekan tombol yang menunjukkan lantai paling bawah.
"E-eh, tunggu! Main ninggalin aja!" sergah Kaisar seraya menahan pintu lift itu tertutup.
"Ck, rese lo!"
Abigail yang seperti masih sedikit emosi pun membiarkan lelaki itu masuk lift. Ia bersedekap dada dan berusaha untuk tidak berhadapan dengan Kaisar.
Anak lelaki ini tahu bahwa Abigail marah, tapi dia bingung harus apa. Toh, dia aja masih gak ngerti letak kesalahannya apa. Memang ya, cewek itu membingungkan.
"Bi, jangan marah lah," bujuk Kaisar dengan suara pelan.
"Siapa juga yang marah?!"
"Gak marah, tapi ngegas. Dasar cewek!" batinnya berbicara.
"Gue tau ya lo ngeledekin gue di dalam hati!" semprot Abigail tiba-tiba dan sontak saja Kaisar terkejut.
"M-masa?!"
"Tau!"
"Dih, gak jelas banget, anjir! Mau lo apaan sih, Abigail?"
Ting!
Pintu lift terbuka. Abigail berjalan keluar lebih dahulu meninggalkan Kaisar.
"Ditinggal lagi gue. Sialan!" gumam Kaisar dengan helaan nafas beratnya.
Kenapa hari ini Abigail merasa sangat tempramen dari biasanya ya? Apa karena hari ini dia akan datang bulan? Ah, gak mungkin. Dia baru saja selesai datang bulan lima hari yang lalu, masa mau datang lagi. Demen amat itu bulan.
Ya, ini pasti gara-gara kesialan yang menimpanya tiga kali berturut-turut dalam jangka waktu 3 jam saja. Pertama, dia luka dan gak bisa ikut rapat. Kedua, kena omel The Prostatis. Ketiga, dapat hukuman dari The Igetis. Astaga....
