Jangan lupa vote dan comment❤️✨
Selamat membaca ❤️Tok tok tok
Tok tok tok
Saka mengernyitkan dahi. "Gak ada orang, ya?"
Ia lalu membuka kenop pintu Ruang Kesehatan Atlántian dengan perlahan, dan benar. Ruangan itu tidak dikunci, tapi kenapa tidak ada yang membukakan pintu untuknya?
Saka membuka pintu ruangan dan terlihat sepi di dalam sana.
"Permisi? Ada orang?"
Kakinya mulai melangkah masuk ke dalam dan segera mencari obat penghilang rasa pusing di lemari obat. Namun ia tak tau obat apa dan dosisnya bagaimana. Kalau dia mati karena overdosis gimana?
"Ah, bodo, lah! Gak apa-apa gue mati, biar gak dikasih tugas lagi sama Lucas."
Gumamnya sendirian. Kemudian mengambil sebutir obat yang bertuliskan paracetamol di tempatnya. Setahunya paracetamol juga ampuh untuk mengatasi pusing.
Ia mengambil gelas dan juga air, kemudian meminumnya.
"Hei, siapa itu?!"
"Uhukk uhukkk!"
"Eh, ya ampun, Sir Saka!"
Saka yang sedang menenggak obatnya saat itu tersedak karena seseorang memanggilnya dari belakang dan itu berhasil membuatnya terkejut.
"Uhukkk! Uhukk! Aduh..."
"M-Maafin saya, Sir. Saya gak bermaksud bikin Anda kaget."
Saka berusaha menetralkan nafasnya. Astaga tenggorokannya sedikit sakit, apa obatnya bakal turun ke paru-paru ya?
"Iya, gak apa-apa. Uhuk..."
Itu Belva yang hari ini nampaknya sedang bertugas di ruang kesehatan bersama tiga orang The Prostatis lainnya. Namun karena tiga-tiganya ada kelas tambahan, jadi Belva harus mengurusnya sendiri jam ini.
"Sir minum obat apa?"
"Oh, tadi saya minum paracetamol buat pusing. Gak apa-apa kan, ya?"
"Oh, iya. Gak apa-apa kok. Sebutir, kan?"
"Setoples sih tadi."
"Hah?!"
"Bercanda." Saka lalu tertawa terbahak-bahak.
Belva memutar bola matanya, jengah dengan kelakuan The Igetis ini. Kenapa dia gak mati keselek aja tadi? Kesal.
"Kok gak ada petugasnya sih tadi? Ke mana aja?" tanya Saka pada Belva.
"Ada empat orang yang jaga hari ini, cuman tiga orang sisanya lagi ada kelas tambahan. Jadi saya deh yang harus jaga."
"Oh, begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Atlanta Atlanna
Fanfiction"Teruntuk kamu, Atlanta yang sekarang pasti sedang di kamar sambil baca novel dan dengerin lagu pakai earphone, tolong gantengnya jangan kelewatan. Apa tidak kasihan dengan jantung saya?" -Atlanna- "Dan teruntuk kamu Atlann...