Sekadar saran, bacanya pelan-pelan. Soalnya part ini seru banget😭🤘✨
Happy reading ❤️
"Wik, gue keluar dulu."
Wikan bangun dari tidurnya. "Ke mana?"
"Hukuman. Malam ini gue harus pergi buat menyelesaikan hukuman itu."
Wikan manggut-manggut. Ia memerhatikan Kaisar yang kini sedang memakai almamaternya. Seulas senyuman kecil muncul di bibirnya.
Kemudian ia bangun menghampiri Kaisar.
"Sar," kedua tangannya memegang bahu Kaisar.
Satu helaan nafas beratnya ia keluarkan. Kemudian menatap sendu teman sekamarnya itu.
"Hati-hati," katanya. "If you need some help. I always here for you and i'll be there for help you."
"Don't do anything that will make you die. I don't wanna lose my best roomate. I don't wanna lose you, Bro."
Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Wikan itu membuat Kaisar tersenyum. Ia mengangguk kecil, kemudian menarik teman sekamarnya itu dengan erat.
"Ini tugas biasa aja. Gue gak bakal mati secepat itu." Kaisar bergurau.
Pelukan itu terlepas. Setelahnya, Kaisar izin keluar dan segera berjalan menuju pohon tempat di mana mereka bertiga akan berkumpul malam ini.
*****
"Abi, saya—"
"Ka, saya mohon. Saya pasti bisa, saya cuma gak fokus aja kemarin. Saya mohon, Ka, ajari saya!"
Belva ragu. Batinnya sedang bergelut di dalam sana. Ia bersedekah dada dan menggigiti kuku jari tangannya, tanda kalau dia bingung harus apa.
"Ka... Saya bisa." Abigail memohon dengan suara rendahnya di belakang Belva.
Satu hembusan nafas keluar, Belva lalu membalikkan badannya menghadap Abigail.
"Baik. Kita mulai!"
*****
"Beth, The Anthita ada schedule apa untuk seminggu ke depan?"
"Sebentar," tutur Lizabeth sambil membuka catatannya.
"Kelas biasa aja, Sak. Gak ada hal lain."
"Kalo gitu bisa gak kosongin satu hari buat gue adain pertemuan sama seluruh Atlanta Atlanna di Tier The Anthita?"
"Bisa. Hari Kamis tapi."
Saka mengangguk setuju. "Thanks."
Wanita itu lalu bangkit dari duduknya untuk mengambil segelas air putih. Tenggorokannya terasa sedikit kering karena cuaca yang cukup panas akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atlanta Atlanna
Fanfiction"Teruntuk kamu, Atlanta yang sekarang pasti sedang di kamar sambil baca novel dan dengerin lagu pakai earphone, tolong gantengnya jangan kelewatan. Apa tidak kasihan dengan jantung saya?" -Atlanna- "Dan teruntuk kamu Atlann...