ATL: 05. Agnimora

150 37 14
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya❤️
Masukin story ini ke daftar bacaan kamu!

Selamat membaca ❤️

Abigail membuka pintu kamarnya yang sudah gak terkunci lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abigail membuka pintu kamarnya yang sudah gak terkunci lagi. Sudah dapat dipastikan bahwa Lexi dan Seyla sudah berada di dalam.

"Abi! Lo dari mana aja, anjir?! Gue hubungin dari tadi nggak direspon. Chat gak dibales, telpon gak diangkat," omel Lexi saat Abigail melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Sementara gadis itu hanya menghela nafas panjangnya. "Hari ini gue sial banget, Lex."

Lexi mengangkat alisnya, matanya fokus tertuju pada Abigail yang kini duduk di kasur miliknya.

"Kenapa, Bi?" tanya Seyla yang sedang merapikan pakaian di lemari.

"Panjang deh ceritanya. Gue capek, intinya gue sial banget hari ini."

"Cerita aja, Bi. Lo kenapa? Kali aja kita berdua bisa bantu," bujuk Seyla lalu duduk di sampingnya.

Abi berdecak. Ia lalu menceritakan semua yang ia alami pagi ini, dari mulai kena omel The Prostatis sampai dapat hukuman yang sedikit gak masuk akal dari The Igetis.

"Sama si Kaisar-Kaisar itu?" tanya Lexi. Abigail mengangguk.

"Gue tau anak itu," ucap Seyla.

"Lo tau?"

Seyla mengangguk mantap. "Pas kaderisasi The Noris tahun lalu, gue sempat sekelompok sama dia. Anaknya pendiam, dingin, tapi hebatnya dia bisa mendominasi kalo lagi ada rapat atau materi di kelompok waktu itu."

"Makanya waktu kaderisasi dia sempet dipilih jadi ketua, tapi dia nolak. Dan akhirnya dikasih ke Alard. Misterius sih," sambung Seyla dengan ceritanya mengenai sosok Kaisar.

Di dalam hati, Abigail sedikit tercenung. Tapi dirinya juga setuju kalo Kaisar ini adalah orang yang sedikit misterius.

"Tapi... gak juga, ah. Tadi dia sama gue santai aja. Bahkan kita sempet buat perjanjian," sahut Abigail.

"Perjanjian apa?" tanya Lexi.

"Jadi gue sama dia bakal—"

Ucapannya terhenti saat melihat sebuah notifikasi yang muncul dari layar ponselnya.

"Sebentar," tuturnya. Lalu ia membuka pesan tersebut.

Kaisar Mahesa:
Bi, ini gue Kaisar.
•Lo lagi di mana? Sibuk gak?
•Ada yang gue pengen tunjukin ke lo.

Abigail Caroline:
Gue di kamar. Kenapa?•
Apaan?•

Kaisar Mahesa:
Gue nemu kertas yang isinya catatan mantra-mantra punya The Epithima.
•Keren... Gue pengen coba.

Atlanta AtlannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang