"Lucas! Tunggu!"
Athanasia berlari, mengejar Lucas yang dari tempatnya saat ini tengah memakai helm.
"Lucas!"
Tetapi cowok itu seolah tuli. Athanasia baru menyadari bahwa telinganya di sumpal oleh handsfree. Ia melihat kabel putih yang terjulur dari telinga ke dalam saku celana.
'Ck! Gak bakal terkejar nih. Aha!'
Athi berjongkok, melepas kedua sepatunya. Ia mengambil ancang-ancang, tepat ketika Lucas akan menstarter motornya, gadis itu melempar satu sepatunya dan..
Bug!
Sepatu itu menghantam punggung Lucas.
"Akh! Brengs*k! Siapa sih!?"
Cowok itu berhenti. Ia men-standar satu motornya, lalu membuka helm dan ketika Ia menoleh, seorang gadis berambut pirang yang terengah-engah sudah berdiri di sebelahnya.
"Kamu ya!?"
Athanasia menarik sebelah handsfree Lucas dan menarik kerah bajunya. "Iya! Emang aku."
"Ck," Lucas mendecak. "Apa lagi sih!?"
"Kamu tuh ya, makanya dengerin dulu kalau orang lagi ngomong."
Lucas memalingkan wajahnya, "Harus ya aku dengerin omong kosong macam itu!?"
"Harus!" tegas Athanasia, "Karena hanya hari ini aku punya keberanian untuk mengatakannya."
Lucas melirik Athanasia, wajah gadis itu memerah merona dengan alis bertaut seperti orang yang marah merasa geregetan.
"Yaudah, coba bilang lagi." tantang Lucas, cuek.
Athi menarik nafas dalam-dalam, satu tangannya Ia gunakan untuk memalingkan wajah Lucas agar menghadap ke arahnya. Dengan tekad dan keberanian yang Ia kumpulkan, Athanasia berjinjit, Ia menarik kerah Lucas ke bawah agar bisa mengecup bibirnya.
"A-aku suka Lucas! Tolong jadi pacarku!"
Dan Lucas, membeku ditempatnya, tak menyangka Athanasia memberinya kejutan seperti itu.
****
Halo. Saya kembali lagi dengan story Athy × Lucas yang sejak awal chemistry mereka sudah terlihat di webtun, saya jadi bucin mereka. 😆
Di fanfic kali ini, mereka di imajinasikan hidup di jaman modern ya! Eehehe semoga yang membaca suka dan memberikan vote+komen biar daku semangat ayeeyy 😁😊