名前を教えてくれる? (Can You Tell Me Your Name?)

18 1 0
                                    

*Disarankan sambil mendengarkan lagu berjudul サマータイムラブ by Shiggy Jr.

Namaku Mikazuki Kiyoko. Aku adalah murid kelas dua di SMA ku. Semua orang bilang kalau wajah dan penampilanku selalu terlihat cantik bagaikan bunga sakura yang mekar dibulan Maret. Hampir semua murid laki-laki yang ada disekolahku, menyatakan cintanya padaku, tapi aku tolak mereka semua. Walaupun aku diberikan anugrah kecantikan ini, tapi tidak sedikit juga yang tidak senang dengan adanya kehadiranku. Terutama murid-murid perempuan dari kelas lain ataupun dari kelasku. Aku bukannya menyombongkan diri, tapi bisa dibilang, aku memang gadis idaman semua laki-laki, tapi belum ada laki-laki yang bisa menjadi idamanku.

Aku berlari dan terus berlari agar aku tidak telat masuk sekolah. Semua ini gara-gara kakakku yang mengajakku bermain PSP sampai larut malam. Ku kutuk kau, Nii-chan, teriak batinku.

"AWAS!!" teriak seseorang dari belakangku dan tiba-tiba ada yang menarik tanganku dari belakang.

Aku membuka mataku, tiba-tiba aku sadar akan sesuatu. Aku dan orang yang sudah menyelamatkanku, sedang dalam posisi berpelukkan. Orang itu memelukku dari belakang. Aku pun langsung melepaskan pelukkannya dan melihat siapa yang sudah menyelamatkanku.

Ketika aku melihat wajahnya, dia... adalah seorang laki-laki. Itu pertama kalinya, aku dipeluk oleh seorang laki-laki selain kakakku. Seluruh tubuhku tadi, dipeluk olehnya. Tapi itu juga kan untuk menyelamatkanku. Iya, benar, untuk menyelamatkanku, batinku.

"Kau... tidak apa-apa?" tanyanya.

"Te-terima kasih banyak" kataku, sambil membungkuk.

Kalau saja orang ini tidak menarikku, aku pasti sudah mati. Tadi itu, karena aku tidak fokus pada lampu lalu lintas, aku hampir saja jadi korban tabrak lari. Aku tadi melihat, mobil itu melaju dengan sangat cepat, aku saja sampai tidak bisa menggerakkan kakiku. Tapi, karena orang ini, aku bisa selamat.

Laki-laki itu tidak berkata apa-apa. Dia hanya diam, lalu tersenyum. Senyumannya.. manis sekali, batinku. Lima menit kemudian, lampu lalu lintas akhirnya berubah menjadi hijau, dan para perjalan kaki mulai menyebrang jalan. Laki-laki itu berjalan didepanku tapi aku malah diam ditempat, berseri-seri.

"Kiyoko-chan, kau dari tadi berseri-seri begitu, ada apa emang? Pasti kamu abis ketemu laki-laki yang kamu suka, ya?" tanya temanku Furukawa Sonoko, saat kami sedang berjalan menuju kantin.

"Dia itu sungguh... sungguh... aahhh..." kataku, bergaya ala fangirl. Memang harus aku akui, laki-laki itu memang terlihat berbeda dari laki-laki yang pernah aku temui. Dia terlihat begitu, misterius, batinku.

Ketika kami sampai dikantin, tiba-tiba aku melihat laki-laki itu lagi, sedang membeli roti melon dan susu. Astaga, apa ini mungkin aku terlalu memikirkannya sampai ia benar-benar ada didepanku? Batinku.

"Oh, jadi dia toh pujaanmu?" kata Sonoko.

"Iya... eh tunggu. Kau bisa melihatnya?" tanyaku, keheranan.

"Memangnya apa yang membuatnya tidak kelihatan? Tentu saja aku bisa melihatnya. Dia itu... dia itu... hmm.. aku tidak tahu namanya. Bahkan, semua murid disekolah ini, tidak tahu namanya"

"Eh?"

"Iya, benar. Tidak ada satu pun yang tahu tentang dia, ataupun namanya. Hanya pihak guru yang tahu namanya, ya mungkin itu untuk urusan memberikan nilai saat ujian. Para guru juga merahasiakan namanya. Dia itu benar-benar laki-laki yang misterius" kata Sonoko.

"Ya, dia memang sungguh misterius" kataku, dengan suara kecil, sambil tersenyum.

- -

Aku pun akhirnya penasaran dengan laki-laki tanpa nama itu. Ekspresi wajahnya selalu menunjukkan keramahan. Dalam situasi tertentu, dia terlihat imut saat sedang panik. Setiap ada perempuan atau teman-temannya yang mengobrol dengannya, dia tidak berbicara sedikit pun. Dia hanya tersenyum, tersenyum dan tersenyum. Seakan, hanya tersenyum yang bisa ia lakukan.

YOMIKOMI - Collection of Short Japanese Stories Vol. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang