☁ 12. ☁ Peringatan

17 2 0
                                    

"Udah gue bilang berjuta kali, lo jangan berani-berani deketin cowok sialan itu! Tapi sekarang apa?"

-Morgan Saputra-


☁☁☁

"Ta, ta, ta! Tu bianca!" tunjuk Lora kearah Bianca kepada Agatha.

Baru saja Agatha berdiri dari duduknya, tiba-tiba ia mengurungkan niatnya dan terpaku di tempat.

Mengapa ia sangat sakit melihat kejadian ini, kejadian dimana seharusnya sekarang ia melabrak Bianca namun tergantikan oleh kejadian dimana sekarang Bianca sedang bergelayut mesra di lengan kokoh milik Farrel.

Agatha segera mengalihkan pandangannya ketika tiba-tiba Farrel menatapnya tepat di manik mata Agatha. Jangan lemah Agatha, semua ini akan berakhir secepatnya, pasti.

Lora yang tau arti dari raut wajah Agatha langsung mengajaknya pergi dari tempat itu. Bagaimana dengan Bela? Ia masih sibuk dengan dunianya, ya begitulah dia, tak pernah seharipun terlewatkan dari sikap jahilnya.

"Bela, Cepetan!" ucap Lora yang segera menarik Bela dari hadapan Tumi.

☁☁☁

Morgan risih dengan kelakuan Gino, sebenarnya bukan karena kelakuannya. Tetapi karena Gino adalah orang yang sangat dekat dengan Agatha, bahkan ia berani-beraninya mencium Agatha.

Siapapun Gino sebenarnya, ia harus menjauhkannya dari gadis itu. Ia tidak rela jika gadis pujaan hatinya dimiliki oleh orang lain, terutama Gino.

"Lo orangnya asik juga ya" ucap Jordan pada Gino di sela-sela obrolan mereka.

Baru saja Gino ingin bicara namun sudah terlebih dulu digantikan oleh Morgan. "Asik apanya?!" tanyanya ketus.

"Asikkan gino dari pada lo yeee" ucap Bryan tanpa tau akibat apa yang akan ia dapatkan kedepannya.

Morgan tak mengubris dan langsung pergi meninggalkan kelima temannya, maksudnya, keempat temannya. Ia sangat-sangat tidak sudi menganggap saingannya itu sebagai teman.

"MAO KEMANA LOH?" tanya Radit kepada Morgan yang sudah berada di ambang pintu.

"KANTIN" jawab Morgan tanpa menoleh sedikitpun.

"Morgan orangnya emang kaya gitu, suka miring otaknya" ceplos Seno pada Gino.

Gino hanya tertawa hambar dan segera beranjak dari tempatnya duduk. "Susulin lah, ga enak gue" ajak Gino kepada yang lain. Mereka serentakpun mengikuti kemauan Gino.

Disilah Morgan sekarang, mengisi perutnya yang kosong dengan snack-snack di tangannya. Jangan terkecoh dengan tubuh ideal milik Morgan, karena di balik keidealannya itu terdapat sisi lain Morgan yang sangat rakus ketika menyangkut soal makanan.

Morgan tak sengaja menangkap kedua sosok yang ia kenali sedang berjalan mesra menuju salah satu penjual makanan dikantin. Ia sangat tidak suka melihat ini, Morgan segera menghampiri kedua orang tersebut dengan wajah yang tidak bisa ditebak.

Ia menarik lengan seseorang hingga sang empunya meringis kesakitan. "Awwhh"

"Apaansih ka?" tanya gadis itu.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang