Jangan lupa vote sama commentnya yak,,❤️🤟
.
.
.
.
.
.
Sudah seminggu lepas kejadian yang terjadi dirumah megantara yang menyebabkan sifat aiyla kembali dingin walau sikap nya memang sangat dingin tapi sebelun kejadian itu aiyla sudah mulai melunak dengan alfa namun sekarang sifat nya kembali seperti semula, tidak tersentuh dan sangat dingin dan aiyla kembali sangat cuek.
Hari ini aiyla melakukan aktivitas seperti berangkat sekolah dengan alfa, selama perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan sampai akhirnya mereka sudah sampai dikawasan Sma Tunas Bangsa
Aiyla keluar dari mobil alfa terlebih dahulu tanpa menunggu alfa aiyla segera melangkah pergi menuju kelasnya namun, langkahnya terpaksa terhenti ketika alfa menahan pergelangan tangan nya dan menariknya menuju taman belakang sekolah.
"Lepas!" ucap aiyla dengan menatap datar alfa, yang dib alas cowok itu dengan tatapan tak kalah datar nya.
"Aku nggak suka dengan sikap kamu yang kembali cuek dan dingin, padahal kemarin sebelum kejadian itu kamu sudah mulai melunak" ucap alfa dengan lembut nya sambil kedua tangan nya menangkup kedua pipi aiyla dan mengelusnya dengan lembut
"Gue emang Gini " ucap aiyla yang memalingkan wajah nya agar tidak menatap kearah alfa.
Alfa kembali menarik dagu aiyla agar dia bisa melihat wajah gadis nya dengan jelas, saat sudah alfa mengelus lembut dagu aiyla dan mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibir tipis aiyla.
Cup
"Lala aku nggak gini, Lala yang aku kenal sangat ceria dan cerewet. Keadaan, keadaan yang merubah Lala menjadi seperti ini" ucap alfa dengan intonasi kecil.
"Lala udah mati, bersamaan dengan rasa sakit nya!!" desis aiyla dengan intonasi yang sedikit tinggi.
Mendengar hal itu keluar dari bibir tipis gadisnya membuat emosi alfa naik yang mengakibatkan dia melampiaskan nya dengan mencium aiyla tanpa jeda.
Sungguh alfa sangat tidak suka dengan perkataan gadis itu bahwa lala nya sudah tiada, dimana lala nya masih hidup dan sekarang tengah di ciumnya ini adalah lalanya.
Setelah merasa aiyla kehabisan oksigen alfa melepaskan ciuman nya yang sepihak itu mengusap lembut bibir aiyla yang sedikit basah dengan ibu jarinya, dan berbisik tepat di depan wajah aiyla.
"itu hukuman buat kamu, jadi jangan lagi mengatakan hal itu karna aku tidak menyukainya. Kamu lala, dan akan tetap seperti itu selamanya" ucap alfa yang langsung pergi meninggalkan aiyla sendirian di taman belakang itu dengan keterdiamannya.
*********
Saat ini aiyla sudah memasuki kelas yang di sambut tatapan heran dari teman sekelasnya, pasalnya aiyla kerap menampilkan ekspresi datarnya namun gadis itu tidak pernah memancarkan aura gelapnya selama dia sekolah di sini.
"Al, are you okey?" Tanya sendu. Yang dib alas anggukan samar dari aiyla. Hal itu membuat sendu sedikit kaget walau hanya di respon dengan anggukan setidaknya teman barunya ini meresponnya.
"Kalau luh butuh bantuan atau teman curhat Loh tinggal temuin gue aja" ucap sendu dengan tatapan lurus kepada aiyla.
Aiyla dapat melihat dan merasakan bahwa teman sebangkunya ini sangat tulus ingin berteman dengannya, namun aiyla masih belum bisa menerima orang baru di kehidupan barunya. Dia sangat takut orang baru itu juga akan menghancurkannya sama seperti mereka menghancurkan hidup aiyla.
Aiyla tidak merespon lagi dia kembali menenggelamkan kepalanya di atas meja dan mulai meemjamkan matanya. Saat dia sudah akan masuk di alam mimpinya suara seorang guru membuyarkan semua itu.
Aiyla membuka kedua bola mata nya dengan perlahan dan mengangkat kepalanya guna melihat siapa yang sedang berada di depan sana, saat dia sudah mendongakkan kepalanya aiyla sudah dapat melihat seorang gadis dengan rambut sepinggang tengah berdiri di samping gurunya.
DEG
Aiyla membulatkan kedua matanya, Dia?. Batin aiyla
**************
Saat ini seorang cowok dengan lesung pipi nya dan kaca mata yang bertengger manis di wajah nya membuat aura ketampanannya bertambah, buka keliatan Nerd namun keliatan cool.
Dia adalah awan most wanted boy kedua setelah alfa, pintar dan sangar tenang. Selama sebulan ini Awan pergi ke amerika guna membantu pekerjaan orang tua nya yang cukup banyak. Dan sekarang dia sudah kembali dan berjalan menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas dia mencari keberadaan sahabat satu-satu nya itu yaitu alfa. Anmun nihil sahabatnya itu tidak ada di sana dia berjalan keluar kelas guna mnuju suatu tempat yang di yakini nya sahabatnya itu berada di sana.
Rooftop, tempat yang seringkali di kunjungi alfa jida ada masalah atau sedang emosi, disana alfa akan merokok sepuasnya tanpa takut ketahuan oleh guru. Dan hal itu benar sekarang alfa tengah berada di rooftop dengan menghisap sebatang rokok dan menghembuskan asap nya ke atas.
"Loh kenapa lagi? Masih soal dia?" Tanya Awan.
Alfa hanya melirik awan sekilas tanpa ada niatan untuk membalas pertanyaan awan pada nya. Beginilah alfa jika pada orang atau teman nya dia akan menjadi iceboy namun jika dihadapan aiyla dia akan berubah menjadi cowok cerewet dan banyak bicara.
"Jangan loh piker karna gue jauh di amerika gue jadi nggak tau apa ajah yang sudah terjadi selama gue pergi ALFA ARSENIO MEGANTARA" ucap awan dengan mengeraskan nada suaranya saat menyebutkan nama alfa.
Alfa tau, jika sahabatnya ini sudah menyebutkan nama panjang nya berarti sahabatnya ini dalam mode galak sekarang. Dan ketika seorang awan sudah marah maka gunung pun akan rata di lihat nya.
"gue bawa mereka menemui lala,tapi-" ucap alfa terpotong dengan ucapan awan.
"Tapi hal itu yang ngebuat Aiyla semakin jauh dari loh" ucap awan dengan telak nya.
Alfa terdiam, sungguh sahabatnya ini penuh dengan kejutan. Entah dari mana dia mengetahui informasi selengkap itu apakah di memelihara Roykimoci? Atau Roykacebong? Alfa pun tidak tau.
"Karna satu tindakan bodoh Luh, Luka lama aiyla akan kembali terbuka dengan orang yang sama" ujar awan lalu pergi meninggalkan alfa dengan keterdiaman nya.
TBC
Yeyy akhirnya up,, maap lama.
Btw jangan lupa vote ame comment donk,,, hal itu yang nunjukin kalau kalian ngehargain karya seseorang.🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
AIYLA (END)
Novela Juvenil"Jangan dekat dengan cowok lain, aku nggak suka" ucap alfa tepat di telinga aiyla. Dapat aiyla rasa kan deru nafas tak beraturan menerpa leher jenjangnya. "Lo! Gak ada hak!" Ucap aiyla dengan nada tak kalah dingin nya. Cup Alfa mencium bibir ranum a...