Cklek,,,,
Pintu pun terbuka menampakkan seorang siswi yang masuk kedalam suatu ruangan yang tak lain adalah ruangan untuk para siswa siswi yang nakal atau bermasalah.
Aiyla menampakkan diri nya di depan beberapa guru BK yang sudah dia hafal di luar kepala nama mereka. saking seringnya dia membuat Masalah. Dia sampai hafal nama guru-guru yang pernah menangani kasus yang dia buat.
"duduk Aiyla!" Ucap pak Dito sengit yang selaku guru BK. tanpa membantah Aiyla pun menurut apa yang di perintahkan oleh pak Dito. Dia pun duduk Diam dan sangat tenang seakan dia tidak takut atau menyesali perbuatannya tadi. Dia menatap pak Dito dengan sorot mata yang dingin dan tajam nya itu. Sehinga membuat pak Dito susah paya menelan saliva nya.
"Kenapa kamu selalu membuat masalah Aiyla? Apa kamu tau dalam hampir satu stengah tahun dari kelas X sampai kamu kelas XI sekarang. kamu sudah membuat puluhan lebih kasus. Dan kami masih memberikan kebijakan untuk tidak mengeluarkan kamu dari sekolah ini dengan mengingat prestasi yang kamu punya. tapi kebijan itu tidak membuat mu sadar. Malah kamu semakin menambah kasus mu lagi. Sebenarnya apa mau mu AIYLA AQILLA! JAWAB!" ucap pak Dito dengan intonasi suara besar di akhir kalimatnya.
Aiyla hanya diam tidak membuka sepatah kata pun untuk menjawab atau membela diri. Lagi pula dia fikir untuk apa dia membela diri jika nanti ujung-ujungnya dialah yang akan tetap di salah kan. Aiyla bangkit dan berlalu keluar ruangan itu tanpa menghiraukan teriakan panggilan pak Dito.
🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝
Sedangkan di belahan bumi lain. Seseorang yang berada di sebuah caffe shop yang duduk di bagian pojok caffe shop itu seperti sedang menunggu seseorang. Sesekali dia melihat pergelangan tangan nya yg terdapat jam berwarna hitam itu. Dan sesekali menengok ke arah pintu masuk caffe tersebut."Duh, Arfan mana sih... Udah stengah jam gue nunggu, tuh anak belum nongol juga" gumam jihan sahabat dari Aiyla eh, ralat lebih tepatnya mantan sahabat. Yang sedang menunggu Arfan mantan pacar Aiyla.
Ya, mereka berdua memang sudah membuat janji untuk bertemu di caffe shop langganan Jihan dan Aiyla dulu saat hubungan mereka masih baik. Jihan dan Arfan ingin membicarakan tentang pencarian nya tentang Aiyla. Karna Arfan tadi baru saja mengabari Jihan jika anak buah Arfan sudah menemukan sedikit informasi dimana Aiyla sekarang.
Semenjak malam itu Jihan dan Arfan menyesali perbuatan nya kepada Aiyla. Seharusnya waktu itu mereka ada di samping Aiyla, menghibur gadis itu dan menguatkan nya. Bukan malah ikut menyalahkan gadis itu bahkan menyalahkan nya atas apa yang sama sekali tidak di perbuat nya.
flashback on
Pada malam itu saat Aiyla berlari meninggalkan Jihan dan Arfan dengan membawa luka begitu dalam yang di buat oleh sahabat dan kekasih nya. Arfan dan Jihan langsung mencari bukti rekaman CCTV di rumah Rahardian. Saat mereka sudah menemukan cuplikan kejadian aslinya. Jihan dan Arfan langsung terdiam dan mematung di tempatnya.
Penyesalan sudah datang pada diri kedua orang yang berdiri di depan komputer yang menampilkan bukti bahwa Aiyla sang kekasih dan sahabatnya nya itu tidak bersalah justru saat itu nyawa kekasih dan sahabatnya itu hampir tiada.
Air mata yang sedari tadi kedua nya tahan kini tidak dapat di bendung lagi. Tanpa di perintah air bening itu sudah jatuh dan membasahi pipi kedua nya. Arfan merasa kaki nya melemas dia tidak mampu lagi untuk berdiri dan akhirnya dia pun jatuh kelantai dengan berderai air mata. Jihan pun tidak beda jauh dari Arfan dia pun mengutuk dirinya sendiri atas apa yang dia perbuat kepada sahabat satu-satu nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIYLA (END)
Подростковая литература"Jangan dekat dengan cowok lain, aku nggak suka" ucap alfa tepat di telinga aiyla. Dapat aiyla rasa kan deru nafas tak beraturan menerpa leher jenjangnya. "Lo! Gak ada hak!" Ucap aiyla dengan nada tak kalah dingin nya. Cup Alfa mencium bibir ranum a...