PART 38 END

20.7K 636 139
                                    

"kenapa nyonya melisyah yang terhormat hm?saya sedang berbaik hati menjelaskan semua fakta yang ada kepada putri tercinta anda, agar dia juga tau kalau-"

DOR

ARGHH

satu peluru berhasil menembus lengan kanan Aiyla. melisyah tidak main main dia melepaskan satu peluru begitu saja.

Tubuh Aiyla mulai melemah karena darah yang tak hentinya keluar. sedangkan kedua orang suruhan tadi tetap memegang kedua tangan Aiyla tanpa rasa iba pada lengan Aiyla yang terus mengeluarkan darah.

"saya tidak pernah main main Aiyla, satu kata lagi kau keluarkan maka peluru ini bukan hanya menembus lengan mu, tapi juga jantung mu!" ucap melisyah sambil mengarahkan pistol kearah dada Aiyla.

"ikat dia bersama jalang itu lalu kunci pintunya dan bakar tempat ini. pastikan apinya menyebar dengan cepat" perintah Melisyah kemudia pergi bersama Clarissa yang masih tetap diam setelah memastikan kedua manusia itu telah terikat disalah satu ruangan.

"j-jangan saya mohon tolong lepas kan ibu saya. saya akan membayar kalian lebih, asalkan selamatkan ibu saya hiks!" isak tangis tak dapat aiyla tahan saat kedua orang suruhan melisyah telah menutup pintunya dan tak lupa menguncinya dari luar.

Aiyla mengalihkan pandangan nya pada sang ibu yang sudah tidak sadarkan diri, dia mulai berusaha melepaskan ikatan tali di lengan nya namun ikatan itu sangat kuat.

Aiyla tak kehabisan akal dia menjatuhkan dirinya dan merangkak mendekat kearah sang ibu, kemudia dia mendorong kursi yang sang ibu tempati hingga hilang keseimbangan lalu terjatuh sepertinya.

asap mulai bermunculan dan itu membuat Aiyla semakin panik, segera dia merangkak kearah kursi sang ibu dan berusaha melepaskan tali yang mengikat itu dengan mulutnya.

mulai dari menggigit, menarik sampai gusinya berdarah pun tidak diperdulikan oleh nya, setelah beberapa saat akhirnya tali pun terlepas.

Aiyla mulai membangunkan sang ibu, setidaknya ibu nya bisa selamat itu sudah sangat cukup bagi nya.

" hiks! ibu bangun bu, Ayok bangun. Ibu harus keluar dari sini." racau Aiyla dengan tangisan nya.

masih berusaha untuk membangunkan kinanti. namun kinanti sama sekali tidak merespon dan asap mulai banyak memasuki ruangan yang tidak berfentilasi ini sehingga tidak ada udara yang masuk.

uhukk

uhukk

uhukk

Aiyla mulai terbatuk, dia tidak dapat mengirup oksigen hanya asap yang dapat dihirupnya. kesadaran nya mulai menipis, namun dia memaksakan tubuh nya untuk lebih dekat pada sang ibu, menumpu kepala nya diatas kepala kinanti.

dia ingin menikmati moment moment terakhirnya bersama sang ibu, hal yang sudah lama ingin dia rasakan kini bisa terkabulkan.

tuhan, tolong datangkan seseorang untuk menyelamatkan ibu didetik terakhir hidup ku. batin Aiyla yang berusaha mempertahankan kesadarannya sambil berusaha melindungi sang ibu dari beberapa kayu yang berjatuhan akibat api yang mulai menyebar.

namun, saat kesadaran nya hampir hilang samar dia mendengar suara dobrakan lalu dia membuka kembali kedua mata nya yang hampir meredup, menatap sosok yang dikirim tuhan untuk menolong mereka.

AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang