Part 17

1.1K 42 10
                                    

Tidak selamanya apa yang kita lihat sesuai dengan realita, kadang mata juga bisa menipu.
________________

Kata orang cinta itu memang menyenangkan, tapi sekarang tidak bagi seorang Ayla Anastasya. Benteng kepercayaan yang telah ia bangun sekuat mungkin telah hancur tak bersisa.


Dengan diselimuti perasaan yang kacau Ayla memberanikan diri untuk menatap mata seseorang yang akhir akhir ini telah berhasil memporak porandakan perasaannya “kalau itu mau lo—“ terdengar helaan nafas panjang dari Ayla dengan berat hati ia mengatakan “oke gue terima kalau mulai sekarang kita udah gaada apapun lagi”

“oke, bagus kalau gitu, dan mulai sekarang lo gausah menampakkan diri didepan gue lagi.” Balas Aldino dingin

“oke kalau itu mau lo”

Setelah mengatakan itu Ayla langsung berbalik badan dan berlari sekencang mungkin, saat ini yang ia butuhkan hanya sebuah ketenangan. Dan disinilah ia sekarang roftoop, biarlah tempat itu menjadi saksi bisu hancurnya seorang Ayla

tak banyak yang ia lakukan hanya termenung menatap beberapa gedung yang menjulang tinggi, sambil mengingat kejadian beberapa menit lalu yang sangat menyayat hatinya “kalau mau nangis nangis aja kali”

sebuah suara tiba tiba terdengar di pendengaranya dengan segera ia membalikkan badan dan mendapati Fathir yang berdiri si ambang pintu roftoop dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana “ehh kak fathir, kenapa kak” ucap Ayla sambil menghapus air matanya dan tersenyum ke arah Fathir

dengan langkah perlahan Fathir menghampiri Ayla mendudukan dirinya di sebelah Ayla “lo gaperlu bohong sama gue Ay, gue tau apa yang lo rasain sekarang kalau emang lo mau nangis, keluarin aja sampai sepuasnya justru itu yang akan ngebuat lo lega nantinya”

“apasih kak gue gapapa, orang tadi gue Cuma kelilipan doang” elak Ayla

“Ay gue bukan anak TK yang dengan gampangnya dibodohi, gue tau mana bedanya kelilipan sama orang yang habis nangis. Gue udah tau semuanya Ay”

“gue gapapa kak beneran deh” ucap Ayla sambil meunjukkan sederet giginya

Bukannya membalas perkataan Ayla, Fathir justru menarik Ayla ke dalam pelukannya memberi ia sedikit ketenangan. Fathir bukanlah cowok bodoh yang percaya begitu saja dengan ucapan seorang Ayla karena sesungguhnya ia pernah merasakan ada di posisi Ayla, bagaimana hancurnya perasaannya ketika sama sekali tidak diperccayai oleh orang yang kita sayang

“g gue ca capek kak, kenapa Aldino sama sekali gapercaya sama gue bahkan dia gamau denger penjelasan gue” ungkap Ayla dengan mata yang sudah berkaca kaca

“ungkapin semua unek unek lo Ay mungkin dengan itu lo bisa sedikit lega”  ucap Fathir sambil mengusap rambut hitam Ayla

Hikss... Hikss.... Hikss...

Tidak ada percakapan di antara keduanya Ayla yang sibuk dengan tangisnya dan Fathir yang sibuk dengan pikirannya

Beberapa menit kemudian setelah Ayla sedikit tenang Fathir mulai melepaskan pelukkannya, ia tidak peduli lagi bahwa seragam olahraga yang digunakannya basah karena air mata Ayla “makasih ya kak, walaupun kakak baru kenal gue beberapa hari tapi kakak udah baik banget”

“santai aja kali Ay, oiya lo mau denger cerita dari gue?” tanya Fathir dengan tatapan yang meneduhkan

“cerita aja kak”

“gue dulu kayak lo Ay” ucap Fathir

Ayla yang tadinya serius menatap Fathir, mulai kebingungan “maksudnya gimana kak?”

“gue dulu pernah punya satu cewek yang sangat spesial banget setelah mama, yang mewarnai hari hari gue. Dulu hidup gue Cuma hitam putih doang gue bisanya Cuma nyusahin keluarga doang, gue dulu Cuma seorang anak yang ga berguna mama sampai pernah bilang bahwa dia nyesel punya anak kayak gue karna gue gabisa diandelin, tapi semua itu berubah setelah dia datang hidup gue jadi lebih berwarna ga monoton lagi, gue jadi tau apa arti itu menghargai, dan dia selalu sabar ngehadepi gue yang selalu uring uringan. Tapi perlahan semuanya berubah semenjak kejadian dimana kecelakaan itu terjadi, yang berujung merenggut nyawa Ana”

“Ana??”

“iya gue dulu manggil dia Ana dia adalah cewek yang udah ngerubah hidup gue. Dan parahnya gue baru tau setelah seminggu kecelakaan itu terjadi, dan itu sudah sangat terlambat Ana udah gaada lagi. Tapi yang buat gue lebih kecewa ternyata dia ga bener bener pergi, dia sengaja memalsukan kematiannya entah gue gatau apa alasannya. Tapi yang jelas dia ninggalin gue gitu aja tanpa memutuskan hubungan kita”

Setelah mendengar cerita dari Fathir Ayla jadi sadar bahwa sebenarnya ada yang lebih menyakitkan dari hubungannya dengan Aldino “trus sekarang dia dimana kak?”

“sekarang dia ada di dekat kita” ucap Fathir dengan senyum miris

“dekat kita? Maksudnya gimana kak”

"Nanti pada saat waktu yang tepat lo bakal tau semuanya, dan gue harap lo gaakan pernah benci sama gue"

Jujur saja Ayla mulai kebingungan apa hubungannya ia dan Ana mengapa Fathir mengatakan jika seolah olah setelah mengetahui semuanya ia akan membenci dirinya? teka teki macam apa lagi ini?

****

Lain halnya dengan Ayla yang tampak bersedih semenjak kejadian dimana hubungannya harus berakhir dengan Aldino dengan waktu yang bisa dibilang cukup singkat, Aldino malah tampak baik baik saja seperti tidak terjadi apa apa 

"gimana lo udah putusin cewek cupu itu kan" Ucap seorang dengan postur tubuh tinggi dengan pakaian serba hitam dan serta topi dan masker guna menutupi wajahnya

"Udah sekarang apa mau lo! Dan sebenarnya lo itu siapa!"

"Lo gaperlu tau siapa gue, dan lo ingin tau apa mau gue? Simple saja gue cuma pingin cewek cupu itu menderita!! Kalau perlu dia harus mati di tangan gue!!"

"BANGSAT!!" umpat Aldino dengan rahang yang mulai mengeras dan tangan yang mulai terkepal

"Eitsss, sloww broo gue gaakan apa apain dia selama lo turutin semua kemauan gue" Balas seseorang berbaju hitam tadi dengan senyuman licik

"Gue udah putusin dia, gue udah buatt dia ga nyaman sama gue, gue udah cuekin dia. Apalagi mau lo gue udah lakuinitu semua!!"

"Ini baru awal bro, masih banyak kejutan buat cewek cupu kayak dia, so? Permintaan kedua gue sekarang adalah lo haruss.......

****

Setelah bertemu dengan seseorang berbaju hitam tadi Aldino memutuskan untuk langsung pulang mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang lelah

"Maafin gue Ay, gue terpaksa ngelakuin ini semua" Batin Aldino




Vote and comment nya jangan lupa gaes💛

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang