Percayalah, kecewa tapi tidak marah itu adalah sabar yang sangat luar biasa
****
Terhitung sudah dua minggu Ayla tidak bertegur sapa dengan Aldino begitupun sebaliknya, dan terhitung sudah dua minggu pula hubungan Aldino dan Adriana semakin dekat entah ada apa di antara keduanya tidak ada yang mengetahuinya
“Ay kantin yok?” ajak Qilla meskipun ini masih terhitung jam pembelajaran, tapi Qilla tidak peduli itu, ia hanya tidak tega melihat sahabatnya terus terusan murung
“enggak deh Qill, lo kalo laper ke kantin aja dulu, entar gue nyusul” balas Ayla sambil kembali menelungkupkan kepalanya diantara lipatan lengannya
“ayolah Ay temenin gue masa gue sendirian sih” bujuk Qilla
Tidak ada jawaban dari Ayla ia hanya sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa mendengarkan ocehan sahabatnya
“ishhh...” akhirnya dengan paksa Qilla menarik lengan Ayla menuju kantin
Di sepanjang jalan menuju kantin Ayla hanya diam saja dengan raut wajah datar, Ayla yang biasanya ceria sudah tidak ada lagi ia hanya menjalankan hari harinya tanpa mood sedikitpun
“Ay, lo mau pesen apa biar gue pesenin, gue traktir deh” ucap Qilla disetai cengiran khas nya
Ayla tampak berfikir sejenak “gue jus jeruk aja deh”
“ohh oke” balas Qilla sambil berlari menuju stand penjual jus jeruk dan bakso
Sambil menunggu Qilla kembali sesekali Ayla memainkan ponsel nya untuk mengusir rasa bosan, bertepatan saat itu terlihat Aldino memasuki kantin bersama teman temannya, dan juga Adriana
"duh ngapain sih ada mereka” batin Ayla mulai merasa tidak nyaman, bukan karena ada Aldino ataupun teman temannya melainkan karena adanya Adriana.
Ayla dapat melihat dari sorot mata Aldino tadi pada saat tidak sengaja meliriknya bahwa banyak kekecewaan, dan kebencian didalamnya. Seandainya ia diberikan waktu untuk menjelaskan ia akan menjelaskan dengan sejujurnya bahwa ia memang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Fathir, tapi apadaya nasi sudah menjadi bubur Aldino sudah terlanjujur menanamkan kebencian di hatinya jadi percuma saja jika Ayla menjelaskan
“Ay ini jus jer---“ ucapan Qilla terpotong karena tidak sengaja ia melihat kearah meja yang diduduki Aldino, serta teman temannya dan yang paling menarik perhatiannya adalah mengapa ada Adriana disana
“Ay itu bukannya kak Al ya, kok dia sama mak lampir itu sih” sungut Qilla sebal
“udah pacaran kali mereka” jawab Ayla santai
“lah lo sama kak Al kan pacaran, kok lo kelihatannya santai gitu sih oiya beberapa minggu ini gue perhatiin lo juga sering murung, trus lo juga jarang bareng sama kak Al, kenapa sih? Lo ada masalah ya? Cerita dong sama gue” cerocos Qilla tan henti, membuat siapapun yang mendengarnya segera ingin pergi dari tempat itu
“Qill lo bisa ga sih kalo nanya tuh satu satu, pusing gue dengernya” sarkas Ayla
Qilla hanya menampilkan cengirannya dan mengankat jarinya berbentuk peace
“ya sorry Ay, abisnya gue kepo sih”
Ayla hanya memutar bola matanya malas
“dia ngira gue selingkuh sama kak Fathir”
BRAKK “hah serius lo? demi apa kak Fathir yang cogan itu?”heboh Qilla sambil menggebrak meja yang menjadikan mereka sebagai pusat perhatian tidak terkecuali Aldino dan teman temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA!! "mulai sekarang kita udah gaada hubungan lagi!" "lo egois, lo gatau perasaan gue kayak gmn, lo Cuma bisa marah marah, tanpa tau kenapa gue melakukan itu" Budayakan vote and comment setelah membaca!!