Menapaki Air
Seakan mengalir seperti air perasaanku yang bak diterpa badai. Dihempas kanan kiri terpelanting perih tak kuasa kubendung. Senang dihati kalian yang tak menduga ku jadi demikian. Sedih kalian yang sungguh menaruh peduli dalam selarik duri kehidupan dalam danau ku yang mengering. Basahilah kawan, dengan air ludah tertawa kalian atau dengan tangisan kalian. Kiranya nanti, akan kutapaki air itu, entah air mata, atau air ludah hina itu. Kini jelaga makin berani menjelajah semesta, semakin yakin segala sesuatunya akan indah pada waktunya. bissmillah..
Tepian Sungai Mahakam, Kalimantan, Indonesia.
24 januari 2020