Twenty seven~~~

20K 1.3K 130
                                    

Jangan lupa VOTE jelek bagusnya cerita tidak salahnya menghargai karya seseorang***
Terimakasih:)...

••••

Hoek hoek

Tiba-tiba ara merasakan mual lalu ia menutup mulutnya menuju kamar mandi untuk mengeluarkan sesuatu

Sesampainya didalam kamar mandi ia mencoba mengeluarkan rasa mual nya itu diwastafel

Hoek hoek

Beberapa kali mencoba mengeluarkan tetapi hanya cairan saja yang keluar isi yang didalam perutnya bahkan tidak keluar sama sekali tapi mual ini sungguh tidak bisa dihentikan

Cukup lama Ara mual sampai wajahnya terlihat pucat ia seketika merasakan lemas , tapi ia berfikir seperti nya ia hanya sedang tak enak badan karena lelah bekerja

Sudah merasa mual nya sedikit mereda ia pun memilih keluar dari kamar mandi, dan ia bertemu bibi Sora yang akan masuk ke kamar mandi ketika wanita paruh baya itu melihat wajah Ara yang terlihat pucat dan lemas seketika wajah bibi Sora khawatir

"Nak kau tak apa? Wajahmu terlihat sangat pucat" tanya khawatir bibi Sora

"Aku tidak apa ahjumma hanya sepertinya aku sedang tak enak badan" jawab Ara lemas

"Sebaiknya kau pergi saja kerumah sakit nak sungguh kau terlihat sangat pucat" bibi Sora pun menyuruh Ara untuk memeriksa keadaan nya

"Tidak perlu ahjumma nanti pasti juga akan membaik" tolak Ara dengan senyum tipis

Hoek

Tiba-tiba mual kembali melanda ia masuk lagi kekamar mandi diikuti bibi Sora dibelakangnya, ketika sudah di wastafel bibi Sora mengelus punggung lalu mencoba memijat tengkuk Ara membantu supaya Ara bisa mengeluarkan apa yang dirasakan gadis ini, dan yang keluar lagi-lagi hanya saliva saja

"Kau harus benar-benar periksa nak, supaya nanti tidak semakin parah"ucap bibi Sora

Kali ini Ara tak bisa menolak sebaiknya ia pergi kerumah sakit karena sudah tidak tahan dengan rasa mualnya, ia hanya mengangguk menanggapi ucapan bibi Sora beranjak dari sana dan pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Selesai dengan pakaian nya ia pamit dengan bibi Sora setelah itu ia keluar dari mansion, di pinggir jalan ia menunggu taksi yang melewatinya untuk pergi kerumah sakit dan akhirnya ia mendapatkan taksi

Beberapa menit pun ia sampai disebuah rumah sakit yang lumayan jauh dari mansion Jaehyun , lalu ia masuk kerumah sakit tersebut...

Setelah ia menuliskan namanya ia mengantri menunggu namanya dipanggil, cukup lama menunggu akhirnya namanya dipanggil ia pun masuk untuk menemui dokter,ketika ia masuk langsung duduk berhadapan dengan dokter

"Annyeong, apa keluhan yang anda rasakan?" Tanya dokter

"Nee annyeong, mual dok tapi hanya saliva saja yang keluar" jawab Ara

"Mari berbaring dulu" titah dokter dan Ara pun berbaring di bangsal dan dokter pun mulai memeriksanya

Selesai mereka berdua kembali duduk, dokter hanya tersenyum tipis

"Apa anda kesini sendirian? Kemana suami anda? Apa suami anda tidak ingin mengetahui berita gembira ini?" Pertanyaan yang dilontarkan dokter berkali-kali

"S-suami? B-berita gembira maksud dokter?" Tanya Ara terbata

"Selamat anda hamil, dan usia kandungan anda sudah menginjak 2 Minggu kandungan yang masih rentan" ucap dokter

Deg

Jantung Ara seketika berdetak kuat "hamil" itulah dipikiran Ara tak akan menyangka bahwa ia akan hamil,

"Baik saya akan memberi resep obat dan vitamin  anda bisa ambil nanti dibagian resepsionis" ucap dokter

Sudah selesai semua Ara keluar dari rumah sakit dengan lemas setelah apa yang ia dengar dari dokter "hamil,hamil,hamil" itulah yang selalu dipikirkan Ara kini ia berjalan sambil melamun di trotoar mencoba mencerna lagi apa ia sedang bermimpi? Sekarang ada janin didalam perutnya

"Lalu aku harus berbuat apa? Menggugurkan mu? Itu adalah hal yang bodoh" ia pun mengelus kecil perutnya yang masih rata itu tidak mungkin ia menggugurkan janin yang tidak bersalah itu ia pun meneteskan kembali air matanya

Ara berfikir bingung ia harus bagaimana jika sudah begini, memberi tahu Jaehyun? Iya kalau Jaehyun mau bertanggung jawab ,ara berfikir ia  hanya pembantu bermimpi jika Jaehyun mau menikahinya.

Ara menyebrang tanpa melihat dan melamun hingga tak sadar ada mobil melaju sedikit kencang yang akan menabrak nya

"Hei awas!!" Teriak seorang pria lalu menarik Ara mereka berdua pun jatuh dengan posisi pria tersebut memeluk Ara,

Ara yang baru sadar dia diam membeku apa baru saja hampir terjadi dengan nya lalu mereka berdua duduk

"Kau tidak apa?" Tanya seorang pria tampan memiliki wajah bak anime

"A-ku tidak apa" jawab Ara

"Berhati-hatilah,kau berjalan sambil melamun apa yang kau pikirkan" tanya pria ini lagi

"T-tidak ada" jawab singkat Ara

"Namaku taeyong" ucapnya memperkenalkan diri lalu mengulurkan tangannya

"Ara"jawab singkat Ara

"Baiklah bagaimana jika kita ke cafe dahulu" ajak taeyong

Ara berpikir dahulu sebelum meng-iyakan ajakan taeyong.

"Jangan khawatir aku tak akan macam-macam denganmu" sambung taeyong karena melihat Ara tak yakin dengannya

Ara pun mengangguk sebaiknya ia juga perlu menenangkan fikirannya yang sangat kacau ini,mereka berdua pun menuju cafe terdekat.

•••••••••••

#Beberapa menit setelah Ara pergi menuju rumah sakit#

jaehyun yang sudah bangun dari tidurnya tidak menemukan Ara yang seharusnya menyiapkan baju kantornya ia memutuskan untuk mencarinya

Tapi tak kunjung menemukan nya ia memilih menemui bibi Sora, malas jika ia harus bertanya kepada maid yang lain karena bukannya dijawab dengan benar malah yang ada godaan, cukup jenuh memang dibuatnya ..

"Ahjumma kemana Ara? dia seharusnya menyiapkan pakaian kantorku" tanya Jaehyun setelah menemui bibi sora

"Nak Ara pergi kerumah sakit **** untuk memeriksakan kesehatan nya tuan karena ia selalu mual wajahnya terlihat sangat pucat" jelas bibi Sora, Jaehyun terdiam

"Kalau begitu biarkan ahjumma saja yang menyiapkan pakaian kantor tuan"sambung bibi Sora

"Baiklah" jawab singkat jaehyun

Jaehyun lalu mengambil benda pipih disaku celananya mencari nama seseorang lalu mendial nomor tersebut

"Ten aku mempunyai tugas untukmu bisakah kau pergi kerumah sakit **** aku ingin kau mencari tahu apa yang dilakukan Ara disana"ucap jaehyun

"Baik bos akan aku laksanakan"jawab Ten diseberang sana

Lalu Jaehyun memutuskan telpon nya sepihak lalu pergi kekamarnya untuk bersiap-siap pergi ke kantor...

.
.
.
.
.
.
.
.
❤️❤️❤️

Kedatangan taeyong tiba-tiba bertemu Ara🤫 kira² jehyun mau bertanggung jawab nggak ya..

Lagi gaada ide tapi pengen up Mian jika chapter ini berbelit-belit...

See you all in the next chapter 🐾

𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘔𝘶𝘥𝘢 𝘑𝘶𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯! (𝙀𝙉𝘿)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang