02. Berangkat

268 31 0
                                    

Kosong Tiga:
[ 02 ]
–berangkat.








selamat membaca-!













Keenam remaja itu sudah berkumpul di basecamp mereka, di rumah salah satu member dari genk Dream itu. Mereka sekarang lagi nunggu satu member yang ngaret banget. Dari tadi bilangnya otw terus.

"Kemarin dia yang nyuruh kita ngumpul di sini jam enam pagi. Eh malah dia yang telat. Gimana sih." Keluh Alesha sambil memanyunkan bibirnya.

"Gemes deh." Timpal Dimas, tangannya menyentil pelan pipi kekasihnya.

"Apasih bi?" Dengus Alesha, mood nya kala itu sedang turun.

"Namanya juga Aksa, dia kan jagonya ngaret." Celetuk Lia, dia baru saja memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil.

"Nih kuenya, tadi mama gue bikinin buat kita." Perkataan dari seorang gadis yang baru masuk dengan membawa nampan berisi kue dengan warna merah marun itu membuat ke lima remaja yang ada di sana menoleh.

"Enak tuh." Kata Dimaa. "Boleh makan kan nih?"

"Iyalah, kan buat kalian. Ambil aja. Gue ke dapur lagi ya." Jawab gadis bernama Jingga itu, ia kembali berjalan keluar dari ruangan itu.

Mereka yang berada di basecamp genk Dream itu memutuskan untuk menunggu Aksa dengan memakan kue red velvet buatan bundanya Jingga.

"HAI RAKYAT JELATA!!" Aksa yang datang, sekaligus potongan kue terakhir diambil oleh Rio itu. Membuat ke lima remaja yang berada di sana menoleh.

"Berisik banget lu! Udah berisik ngaret lagi! Untung temen!" Omel Alesha lalu melanjutkan lagi memakan sisa kue yang ada di tangannya.

"Hehe, maafkan aku ya teman teman ku." Aksa hanya cengar cengir lalu meletakan tasnya di samping pintu.

"Eh Aksa udah dateng." Jingga yang datang dari belakang Aksa itu membuat yang disebut tadi agak terkejut.

"Kaget gue bu bos, untungnya kaga jantungan." Ucap Aksa dengan tangan yang diletakkan di dada.

"Idih lebay." Celetuk Alesha, mereka yang berada di ruangan itu kecuali Aksa tertawa kecil.

Mereka semua -- anggota genk Dream -- sekarang lagi berangkat menuju Desa Merpati yang terletak cukup jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semua -- anggota genk Dream -- sekarang lagi berangkat menuju Desa Merpati yang terletak cukup jauh. Mengingat mereka yang tinggal di perkotaan.

Selama di mobil mereka mengobrol random. Memakan snack yang sebelumnya di beli oleh para cewek. Lalu tiba-tiba, mereka membahas topik tentang villa 'angker' itu.

"Oh iya Jingga, lu kan katanya udah tau tentang villa ini. Emang yang lu tau dari villa itu apa aja Ji?" Tanya Aksa, sambil membuka bungkus citato.

Semua orang yang berada di dalam mobil Rajan itu terdiam. Menyimak apa yang akan dikatakan oleh Jingga.

"Jadi, gue tau villa itu dari temen gue kan. Nah karena gue emang penyuka hal mistis jadinya gue kepo dah tu kan. Nyari informasi tentang villa itu, di mana dia dan apa cerita dibaliknya. Ternyata, villa itu terkutuk gitu. Tapi gue gak tau dia terkutuk karena apa.

"Nah yang bikin villa ini angker dan gak ada yang berani datang ke sana adalah kutukan tersebut dan juga katanya, dulu villa itu sempat kebakaran dan banyak yang menjadi korban. Gitu. Gue cuma tau info tentang villa yaa, entu doang."

Jingga kembali meneguk susu ultra dengan cover warna pink itu yang sedari tadi berada di tangannya.

Semua yang berada di mobil terdiam. Mencerna apa yang baru saja diceritakan oleh cewek yang sibuk minum susu itu.

"Hm... Kita, serius bakal ke sana?" Tanya Alesha. Dia memang dari awal sebenarnya tidak setuju dengan ide liburan kali ini.

"Iya lah Ca." Aksa yang menjawab.

"Tapi kita gak nginap di sana kan?" Tanya Alesha, memandang teman temannya yang berada di sana.

"Iya enggak lah Ca, kita nginapnya di Desa Merpatinya. Cuma ya nanti kita kayak investigasi villanya gitu kea mba Sara." Aksa menjawab lagi.

"Masih lama Jan sampai nya?" Tanya Rio kepada Rajan yang berada di kursi pengemudi.

"Lumayan sih Yo. Soalnya ini desa letaknya kayak di dalam hutan gitu. Maksudnya nanti kita bakal lewatin hutan. Kayak ini desa tuh dipedalaman banget gitu." Jawab Rajan sembari menjelaskan.

Rio mengangguk singkat lalu menolehkan kepalanya ke kaca mobil, memutuskan untuk melihat pemandangan di luar sana.

Lalu mereka hening kembali. Fokus pada pikiran masing-masing. Mereka -- kecuali Jingga, Aksa, dan Rajan -- memikirkan hal-hal yang buruk jika mereka nekat pergi ke villa itu.

 Mereka -- kecuali Jingga, Aksa, dan Rajan -- memikirkan hal-hal yang buruk jika mereka nekat pergi ke villa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tolong vote ya manteman, biar ini bisa lanjut ke chap berikutnya. aku mls lnjtin klo kalian cm baca doang :).

KOSONG TIGA [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang