Chapter Four : Happening

3.3K 287 137
                                    

#BITE: Chapter Four#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#BITE: Chapter Four#

Sebuah api kecil nampak menari-nari dari pantulan iris mataku. Lilin yang Sasuke nyalakan di atas meja kecil disamping ranjang sudah habis setengahnya. Sudah berapa lama waktu berlalu sejak aku meminum cairan dari botol kecil itu? Seperempat jam?

"Nghh..."

"Mmmhh."

Aku bisa merasakan taring yang tenggelam ke dalam dagingku masih setia menancap di tempatnya sejak seperempat jam yang lalu. Taring yang dingin tapi oleh mulut dan lidah yang 一kotrasnya一 justru begitu hangat menyapu.

Suara erangan masih sesekali kudengar saat Sasuke menghisap kuat-kuat leherku, menyedot semua darah yang mengalir keluar dari lubang yang taring kokohnya perbuat. Dagingku berlubang...aku bisa merasakan betapa sakitnya luka yang diakibatkan oleh dua rongga kecil di leherku itu. Dan rasanya berpuluh-puluh lebih sakit lagi saat pria yang sedang 'sarapan' ini menyedotnya rakus dengan sepenuh hati.

"Aakhh!" pekikku saat Sasuke melepaskan gigitannya tiba-tiba. Aku memejamkan mata dengan begitu kuat. Mengerang sesaat sebelum kutemukan wajahnya yang belepotan, terduduk di sisi kakiku. Ia menangkapku memandangnya.

Sudah puaskah dia?

"Naruko..." panggilnya pelan.

Meski tidak seburuk saat si vampir berwajah dingin ini melakukannya untuk pertama kali, dimana aku nyaris tidak bisa merasakan seluruh anggota tubuhku secara utuh karena benar-benar kekurangan darah akut, tapi ini pun tidak jauh lebih baik. Nyeri di leherku terasa menyengat, rasa nyerinya kian bertambah setiap detik lukaku menyentuh udara dan kepalaku ugh sangat pening, pandanganku seketika kabur untuk beberapa detik.

Aku mengambil nafas berat sebanyak dan secepat yang aku bisa. Berusaha mengambil oksigen yang tidak kudapatkan dengan baik saat ritual tadi sedang berlangsung.

Tubuhku penuh keringat. Bajuku berantakan, terutama di bagian bahu yang terekspos, ada beberapa percikan darah di sana saat Sasuke menancapkan taringnya barusan. Lalu, aku juga merasa betis dan pahaku terasa dingin sampai aku sadar rok panjang dari gaun yang kugunakan tersingkap hingga ke atas lututku akibat gerakan memberontak atau lebih tepatnya gerakan respon dari rasa sakit yang kurasakan saat Sasuke menghisap darahku. Aku tidak bisa terlalu mempedulikan semua itu sekarang, tidak peduli betapa menggodanya penampilan 'berantakan'ku di atas ranjang dengan cahaya remang-remang seperti sekarang ini. Aku butuh oksigen...bernafas...dan juga darahku kembali.

Saat sedang dalam keadaan mengap-mengap, kulihat Sasuke tidak melepas pandangannya dariku. Itu membuatku risih. Risih karena tidak bisa protes 一karena tubuhku butuh waktu untuk pulih. Sangat terlihat jelas dari air mukanya apa yang sedang ia pikirkan.

Terimakasih pada Tuhan karena menciptakan kami 一laki-laki一 yang otak mesumnya selalu bisa aktif kapan saja, paling tidak bisa memahami isi kepala masing-masing.

BITE -SasuNaru (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang