Mysterious Boy

611 62 24
                                    

Gresiella's POV

Astaga?! Mataku kali ini tidak salah lihatkan?

"Kalian lihat teman kalian ini!" ucap Mrs. Pinova garang. Tangan kirinya masih sibuk menjewer telinga murid yang ada disampingnya, ya, dia adalah temanku. Satu satu nya teman yang kupunya, sebenarnya.

Namanya Freddie Johnson. Aku memanggilnya Fred, sudah kukatakan sebelumnya pada kalian kan? Dia sebenarnya sedikit dewasa, namun 2/3 dirinya bisa dibilang anak anak.

Di perpustakaan tadi, dia bersikap dewasa, seakan dia adalah kakakku, tapi sekarang? Kekanakkan nya mulai muncul. Aku berkata jujur bukan?

Lihat saja! Dia baru saja menguping pembicaraan guru di ruang guru. Dasar bodoh. Tapi kurasa dia tidak melakukan itu. Maksudku, kurasa tujuan dia bukan untuk menguping. KURASA.

"Jadi, Mr.Johnson, jelaskan sekarang, apa benar kau menguping pembicaraan guru?" ucap Mrs. Pinova yang makin mengencangkan jewerannya.

Astaga. Aku tidak tega melihat Fred seperti ini. Lihat saja! Kupingnya sudah semerah udang rebus dikantin.

"Ti..dak a...ku ti...dak me..laku..kan..nya" ucapnya tergagap. Melihat itu, seisi kelas kembali menertawainya. Dasar makhluk menjijikan. Untuk apasih mereka menertawai itu. Itu tidak lucu sama sekali!

Astaga! Ingin sekali aku melakukan sesuatu. Tapi apa? Aku bisa melakukan apa memangnya?!

"Kamu masih berani mengelak, hah?" wajah Mrs. Pinova semakin geram.

"Aku.. bera..ni sum..pah, Mrs! A..ku hanya ke..betulan ber..ada di..depan ruang guru! A..ku hanya se..dang men..cari Jack!" aku Fred.

Hh. Benar dugaanku, dia memang tidak berniat menguping di ruang guru, dia pasti melakukan hal bodoh lagi. Astaga, mengapa bisa dia mencari Jack sampai ke ruang guru?

"Jack? Siapa Jack?" ucap Mrs. Pinova bingung. Tentu saja. Seantero sekolah ini hanya aku dan Fred yang tau siapa Jack.

Seisi kelas kembali tertawa mendengar pengakuan Fred! Oh. Astaga!

"Maaf, Mrs. Pinova, kurasa apa yang dikatakan Fred, benar" ucapku membela Fred. Aku berbicara sambil mengangkat tanganku.

Astaga. Entah kenapa otot di sekujur tubuhku memaksaku untuk melakukannya. Tanpa persetujuan otakku, tentu saja.

"Pardon me, Ms. Holt?" ucap Mrs. Pinova menyuruhku mengulang ucapanku.

Ya Tuhan. Apakah suaraku tidak cukup kencang saat mengatakannya. Kalau suaraku sepelan itu, mana mungkin makhluk makhluk di dalam kelas ini menoleh ke arahku.

"Ku bilang, kurasa, apa yang di katakan Fred benar, Mrs. Pinova" ucap ku lantang, dengan perlahan. Supaya semua nya mendengar dengan jelas apa yang kuucapkan barusan.

"Dari mana kau tahu itu? Kamu melihat kejadiannya?" ucap Mrs. Pinova tegas. Dia melepaskan jewerannya dan melipat kedua tangan di depan dadanya.

Mati saja aku kalau harus berurusan dengan dia. Astaga Fred! Kau harus membayarku untuk ini. Kau berhutang padaku Fred!

Kulihat Fred sibuk mengusap telinganya yang berubah warna menjadi merah akibat jeweran Mrs. Pinova.

"Tidak. Tapi aku melihat Fred keluar kelas sedang mencari Jack. Itu saja" aku berdiri dari tempatku duduk untuk menjelaskannya. Setelah selesai berbicara, aku duduk kembali.

"Terima kasih atas penjelasannya Ms. Holt. Dan kau Mr. Johnson, hukumanmu kuringankan. Tapi, tetap saja kau mendapatkan hukuman" fyuh. Aku membuang nafas lega mendengarnya. Setidaknya Mrs. Pinova bersedia mempercayai aku dan meringankan hukuman Fred.

The Mistaken // Greyson ChanceWhere stories live. Discover now