The truth

373 28 21
                                    

Gresiella's POV

"Jadi dulu itu Ella justru seorang Queen-Bee di sekolahnya di New York!" dasar Fred bodoh-,- kukira dia akan bercerita serius-.-

"Kamu serius?!" tanya Chloe excitied.

"Tentu saja!" jawab Fred semangat.

"Hhh.. stop it! itu menjijikan, Fred. Sudahlah lebih baik aku sendiri saja yang menceritakannya" ucapku risih. Tidak seharusnya Fred mengatakan itu. Aku benci diriku saat itu.

"Yaaahh.. Ella...:(" ucap Fred memelas.

"Ssssstttt" kini Chloe yang bersuara menyuruh Fred diam.

~~~~

"Ugh. Lebih baik kau jauh jauh dari kami. Ingat! Mulai detik ini, jangan pernah dekati kami lagi! MENGERTI?!"

"Tap-"

"Heleh, gausah sok gatau! Kita semua ini tau kalo bokap lo itu pengedar narkoba, kan?! Iya, kan?!"

"ENGGAK!!"

"Anak dari seorang pengedar narkoba, jangan harap bisa berteman dengan kami lagi!"

~~~~

Sejak saat itu, aku pindah untuk bersekolah di Oklahoma, dan aku merubah drastis penampilanku, memakai kacamata, dan bersikap dingin dengan siapapun.

Teman pertama ku adalah Fred, dia juga teman seperjuangan ketika sedang dibully, haha menyebalkan memang. Awalnya memang tidak ada yang salah, bahkan, aku menikmatinya, ditambah dengan kehadiran Max di kehidupanku.

~~~~

"What?!" teriak Fred tepat di telinga kiri ku.

"Diam dulu!" teriakku spontan.

"Tapi kamu bahkan, gak cerita soal itu, Ella?!" tuturnya lagi.

"Sudahlah itu memang menjijikan" memang menjijikan, sangat. Aku memang salah memandang Max.

Haha, aku memang tidak menceritakan ini pada Fred. Sungguh menjijikan.

"Tap-" belum selesai Fred menyangkal, Chloe sudah memotong ucapannya.

"Fred jangan berisik!!! Nanti Ella gak selesai selesai ceritanya!" ucap Chloe tiba tiba.

"Maaf._."

~~~~

Dia sangat baik padaku, bahkan dia yang selalu menolongku ketika orang orang membully ku.

Bahkan, dulu dia.. sempat.. menyukaiku..

~~~~

"Ini mustahil!!" teriak Fred lagi.

*tung*

Gulungan buku tulis yang Chloe buat, berhasil mendarat mulus di kepala Fred.

"Aww" rintih Fred.

"Bisa diam, tidak?!?!" teriak Chloe frustasi.

"Iya, maaf._."

~~~~

Tapi, aku tidak menyukainya, aku hanya menganggapnya sebagai sahabat dan tidak lebih. Tapi hubungan kita sebagai teman masih baik baik saja seperti biasa.

Beberapa bulan kemudian, datang anak baru, kudengar dia adalah sepupu Max. Senang bukan main saat aku mendengarnya. Karena itu artinya, dia bisa menjadi temanku.

Ya, dia adalah Amanda. Amanda Kenton.

Bagai dihujam batu dari langit saat aku mendengar namanya.

The Mistaken // Greyson ChanceWhere stories live. Discover now