Chapter 5

888 100 2
                                    

Seulgi memandangi bingkai-bingkai foto yang berjajar rapi di dinding sebelah tangga rumahnya. Ada banyak foto penuh kenangan disana. Foto pernikahan, kelahiran si kembar, foto sahabat-sahabatnya dan foto satu foto wanita mencuri perhatiannya.

 Foto pernikahan, kelahiran si kembar, foto sahabat-sahabatnya dan foto satu foto wanita mencuri perhatiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menikah di waktu yang tidak berjarak lama. Suzy dan Jinyoung menikah seminggu setelah pernikahannya dengan Jimin. Bahkan mereka mendapat kabar kehamilan hampir bersamaan. Andaikan Suzy tidak melahirkan secara premature, sudah dipastikan Hyunjin dan Yeji akan lahir satu bulan setelah kelahiran Felix dan Chaewon.
"hey Suji, udah lama banget ya kamu pergi. Anak-anak kita udah pada gede loh. Mereka juga bersahabat dengan baik. Hyunjin tumbuh kayak tiang loh, Yeji juga gitu. Cuma keturunanku aja ya yang boncel." ujar Seulgi lalu meninggalkan jajaran bingkai foto itu

Lagi-lagi rasa rindu dan kesedihan itu datang lagi. Seulgi ingat tentang kenangan bersama mereka saat sedang mengandung si kembar. Mereka tidak pernah mengira jika akan sama-sama mengandung anak kembar. Ketika SMA mereka pernah berharap jika menikah mereka ingin memiliki anak kembar. Seperti yang telah terjadi, Tuhan benar-benar mengabulkannya.

"adek, bangun yuk dek sahur. Adek? Felix?" Seulgi mengetuk pintu kamar anak bujangnya beberapa kali hingga pemuda berparas cantik itu menyahut dari dalam kamarnya meski dengan mata yang masih terpejam.

 Adek? Felix?" Seulgi mengetuk pintu kamar anak bujangnya beberapa kali hingga pemuda berparas cantik itu menyahut dari dalam kamarnya meski dengan mata yang masih terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"iya ma, Felix bangun."
"yaudah cepetan cuci muka terus sahur. Udah ditungguin papamu tuh." kata Seulgi

Felix membuka mata dan bangkit, lalu masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

Suara gemericik air merambat dalam pendengaran Chaewon. Matanya terbuka, seedikit terkejut ketika ruangannya bukan miliknya. Barulah tersadar bahwa ia tidur dengan saudaranya semalam.
"Lix?"
"hmmm." sahut Felix yang sedang gosok gigi

Chaewon duduk sambil menggosok matanya. Lalu beranjak masuk ke kamar mandi tanpa mengetuk. Dia tahu itu Felix dan tidak pernah peduli jika keduanya sudah bukan anak-anak lagi. Tetapi Felix risih dengan sikap Chaewon yang seperti itu.
"kebiasaan deh kak, ketuk dulu kek. udah tahu ada orang di dalem." protes  Felix
"halah bacot aja Junaedi. Sama sodara juga, lagian elu ga telanjang. Telanjang pun ga napsu juga sama modelan kek elu. Kalo ke Hyunjin ya beda lagi."
"hei sukiyem, Hyunjin tuh punya nya Heejin ya."
"kalo di kompleks Hyunjin tuh punyanya Chaewon."

Daily of Twins (Ramadhan vers.)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang