[6]

1K 79 9
                                    

Saat ini Kim Bum dan Yeon Seo
duduk saling berhadapan di cafe
dekat kantor pria itu, Kim Bum
menunggu mantan kekasihnya itu
berbicara lebih dulu.

"Maaf.."

Kim Bum tetap diam mendengarkan,
tatapannya hanya dia fokuskan pada
layar ponselnya yang terdapat photo
keluarga kecilnya sebagai wallpaper.

"Maaf, Kim Bum."

Karena merasa Kim Bum seolah
mengabaikannya, sekali lagi wanita
itu mengungkapkan kata maaf
disertai menyebut nama Kim Bum.

"Hhmm.."Sahut Kim Bum bergumam
sambil tetap menatap ponselnya.

"Apa yang kau lihat di ponselmu itu
sehingga kau seolah tak perduli akan
permintaan maafku?!"Yeon Seo tidak
suka Kim Bum seperti seakan tak
perduli dengan keberadaannya.

"Istri dan putriku, entahlah aku jadi merindukan mereka. Hhh padahal kami baru beberapa jam terpisah."
Jawab Kim Bum sesekali tersenyum menatap wallpaper ponselnya.

"Apa?!"

Kim Bum mengangkat kepalanya,
hanya sebentar ia melirik Yeon Seo
lalu beralih melihat alrlojinya.

"Sudah kan minta maafnya,
baiklah aku memaafkannya. Aku
harus kembali ke kantor."Ucap
Kim Bum dingin seraya berdiri,
tidak ada senyuman yang pria itu
tunjukkan pada Yeon Seo.

Kim Bum pun melangkah menuju
keluar dari cafe meninggalkan
mantan kekasihnya itu sendirian
yang masih duduk dengan raut
wajah menahan amarah.

"Kim Bum bersikap dingin padaku
pasti karena istri dan anaknya itu.
Apa mungkin Kim Bum sudah
jatuh cinta pada istrinya dan
melupakanku? Tidak tidak, dia
hanya boleh mencintai aku! Lihat
saja nanti aku akan membuat
Kim Bum mencintaiku kembali."
Yeon Seo menampilkan senyum liciknya dan mulai memikirkan rencana untuk memisahkan
Kim Bum dari istrinya.

Saat dihari pernikahan Kim Bum,
Yeon Seo memang berniat melupakan
Kim Bum tapi ternyata dia tak
berhasil, hingga saat ini rasa cintanya
masih untuk pria yang berstatus
suami orang itu. Oleh sebab itu dia
kembali muncul dihadapan Kim Bum
berharap Kim Bum masih mencintai
dirinya tapi tadi pria itu sama sekali
tidak memandangnya bahkan
sikapnya sangatlah dingin.

****

Akhirnya sudah waktu pulang,
Kim Bum membereskan berkas-
berkasnya dengan terburu-buru.
Dia sudah tak sabar ingin segera melihat istri dan putri kecilnya.

Sesampainya di rumah, seperti
biasa Sang Eun menyambutnya dengan sebuah pelukan. Kim Bum menggendong Sang Eun sambil berjalan menuju ke tempat dimana istrinya berada. Begitu sudah duduk disamping So Eun yang sedang fokus menonton tv, dikecupnya lembut pipi sang istri. So Eun menoleh dan tersenyum.

"Aku merindukanmu, sayang."
Bisik Kim Bum mesra.

Wajah So Eun memerah dan kembali pandangannya ke arah tv. Kim Bum berdecak kesal karena So Eun tak membalas ungkapannya.

"Sang Eun sayang, Ayah mandi
dulu ya."Kim Bum berkata lembut
pada Putri kecilnya.

Sang Eun mengangguk, sembari
turun dari pangkuan sang Ayah.

Setelahnya Kim Bum berdiri,
menuju kamarnya.

Sepeninggal Kim Bum, So Eun
tersenyum lebar. Matanya kembali
fokus menatap ke arah televisi.

"Ibu.."

"Ya sayang."

"Aku ingin punya adik."

"Hah?!"

"Bilang sama Ayah buatkan
Adik untukku."

"Kenapa kau sangat ingin
mempunyai adik?"

Kupilih HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang