Bersama Elang

41 4 0
                                    

Hari ini adalah hari sabtu. Sekolah Veera libur, tapi tidak dengan keributan yang terjadi di rumahnya. Papah dan mamah selalu saja menyambut pagi dengan hal hal seperti ini.

"KAMU APA APAAN SI MAS, AKU GAK SUKA KAMU PERGI SAMA PEREMPUAN ITU" Kata mamah Veera, perempuan paruh bayah itu terlihat sangat marah.

"Jangan memulai perdebatan lagi chintya, ini masih pagi." kata Ayah veera menanggapi dengan tenang.

"ISTRI MANA YANG TIDAK MARAH SAAT SUAMI NYA PERGI BERSAMA PEREMPUAN LAIN MAS?" Mamah veera masih mengeluarkan nada yang tinggi dan sekarang menunjukan isak tangisnya.

"Terserah" Hanya kata kata itu yang keluar dari mulut papah veera, dan laki laki itu berlalu pergi keluar bersama perempuan yang entah siapa itu.

Veera yang melihat mamah nya menangis sambil terduduk langsung menghampiri perempuan paruh baya itu.

"Mamah..." panggil veera lirih pada mamah nya. Mamahnya yang melihat veera langsung menghapus air mata di wajah nya dan bangkit lalu tersenyum.

"Hai sayang, kok anak mamah yang cantik ini udah bangun sih. Mamah sama papah ganggu tidur kamu yah nak?" ucap mamah veera sambil mengelus kepala veera

"Mamah... Are you okay?" kata veera sambil menahan tangisnya, ia tak mau mamah nya semakin sedih karena melihat veera menangis.

"Mamah baik baik aja sayang, kamu mau makan? Mau mamah buatin apa nak?"kata mamahnya mengalihkan pembicaraan, veera tau kalau mamah nya tidak mau melihat veera sedih.

"Mamah lagi gak baik, veera tau itu mah. Mamah jangan bohongin veera, veera gak suka kalau mamah sedih"Kata veera sambil menatap manik mata mamahnya dalam. "Veera sayang sama mamah, jangan tinggalin veera mah. Mamah itu alasan veera tetap hidup dan tenang untuk ngadepin berbagai masalah" kata kata veera berhasil membuat mamah veera menangis dan memeluk veera.

"Iyah sayang, mamah gak akan ninggalin veera." kataa mamah veera.
.

.
.
.
.
.
.

#WARBUN
Warbun atau biasa di sebut warung bunda adalah tempat anak anak Marvel berkumpul. Anak anak Marvel selalu memanggil pemilik warung dengan sebutan 'Bunda' karena mereka merasa mempunyai ibu di warung itu.

"Weh, kalian udah pada tau kalau geng vogos lagi di ambang kehancuran?" tanya bondan memecah keheningan

"Dari mana lo tau? Bukan hoax kan?" tanya raja pada bondan

"Kagak mungkin lah hancur. Mereka kan geng baik baik, gak mungkin di uber uber sama polisi kan? Apalagi mereka suka bantuin polisi jagain keamanan jakarta" Jelas abi.

"Bukan karena di uber polisi, tapi karena gak ada yang ngurus geng itu" kata bondan mencoba membuat informasi menjadi rinci.

"Gak ada yang ngurus gimana? Kemana 5 pilar itu?" Tanya Elang sambil menyeringitkan dahinya. Kata 'pilar' di gunakan geng vogos untuk menyebut inti atau pengurus geng itu.

"Ketua nya hampir mati" kata reza singkat.

"Mata mati mata mati, yang bener itu meninggal kaseeepppp" kata Abi membenarkan perkataan reza. Reza memang suka asal jeplak kalau berbicara, dan kadang itu bisa membuat orang lain sakit hati.

"Gw denger juga panglima nya itu ngilang gatau kemana, 3 orang lainnya sibuk jagain Renaldi si leader" kata bondan lagi

"Kasian banget tuh geng. Eh iya, bukannya panglimanya itu perempuan yah? Tapi kok pas ada acara pertemuan antar geng, gw gk liat ada perempuan di sana?" Abi lagi lagi mengajukan pertanyaan

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang