Pagi ini, tepatnya pada jam 09.26 veera telah menginjakan kaki nya di depan rumah sakit. Ia menarik nafas dalam lalu masuk ke dalam rumah sakit dan berjalan menuju kamar Renaldi, tepat di depan kamar bisa Veera lihat ada angga yang duduk di bangku depan kamar rawat inap Renaldi.
"Angga" panggil Veera, angga yang namanya di sebut pun langsung melihat ke arah sumber suara. Setelah di lihat nya itu veera, angga berdiri.
"Kok lo sendiri? Yang lain kemana? Terus kenapa nyuruh gw kesini?" tanya veera dengan tatapan mengintimidasi.
"Kenzo pulang, kalau si rio lagi beli makanan. Ada yang mau gw omongin sama lo, ikut gw" jelas angga, ia juga sedikit takut dengan tatapan intimidasi dari veera.
Setelah berjalan mengikuti angga selama beberapa menit, sampai lah mereka di balkon rumah sakit. Mereka berdua duduk di sebuah sofa usang yang ada di balkon itu.
"To the point aja, ada apa? Tanya veera dengan tatapan datar kepada angga, Angga yang di lihat seperti itu hanya menghela nafas.
"Semuanya gak baik baik aja veer. Gw rio, kenzo gk bisa handle vogos tanpa renaldi atau pun lo. Tolong pikirin sekali lagi kalau mau ninggalin Vogos ver, Lo gk berniat untuk buang kita dan lari dari tanggung jawab kan? Lo gak berniat merusak apa yang udh kita semua bangun sama sama dari awal kan?" kata angga yang memandang veera dengan sorot mata yang terlihat lelah.
"Angga, jangan paksa gw please. Semuanya masalah ini datangnya mendadak, gw sendiri pum gak bisa ngurusin masalah gw. Gw gatau harus gimana ngga, gw cape" jelas veera sambil terisak. Angga yang melihat veera seperti itu langsung menarik veera ke dalam pelukannya, dan mengelus rambut veera yang halus.
"Lo gak sendiri veer, ada banyak yang selalu sayang sama lo dan ngedukung lo. Ada gw, renaldi, rio, dan ada vogos, kita ini keluarga dan udah anggep lu kaya adik sendiri ver. Jadi jangan pendem semuanya sendiri. Inget satu hal ver, semuanya bakal baik baik aja asal lo mau berjuang dan gak kalah dari tantangan hiduo lo sendiri" Angga mengatakan ini sambil memegang bahu veera, tanda menyemangati veera. Veera pun tersenyum pada angga, dan mengangguk dengan semangat.
***
#WARBUN.
"lang, gw udah sampein kalau kita mau ke rumah sakit buat jenguk Renaldi. Kata si rio sih kapan aja boleh dateng, dia juga udah ngirimin alamat rumah sakitnya. Kapan nih kita kesana buat jenguk?" kata reza yang baru datang ke warbun lalu duduk satu kursi yang berhadapan dengan elang.
"Sekarang juga boleh. Tanya yang lain dulu aja." jawab elang lalu memainkan hp nya lagi
"Weh kalian pada mah jenguk renaldi sekarang gak?" Tanya reza dengan suara yang sedikit keras agar semua mendengar.
"Sekarang? Yaudah cus"
Setelah yang lain setuju, mereka pun berangkat ke rumah sakit. Sesampai nya di rumah sakit, mereka di sambut kenzo yang baru datang juga,Kenzo pun mengantar mereka ke kamar rawat inap Renaldi. Di depan ruang inap itu ada veera dan angga yang ingin masuk ke ruangan tersebut.
"Angga veera!" panggil kenzo saat melihat angga dan veera ingin masuk, yang di panggil pun berbalik badan. Veera terkejut saat melihat ada elang di depannya, segera ia menetralkan wajahnya.
"Eehh inti dari marvel kan? Mau jenguk renaldi yah?" tanya angga sambil tersenyum.
"Ya" jawab kubu marvel kompak. Tapi pandangan elang masih mengarah ke arah veera yang sedang berbicara pada kenzo. Angga yang melihat pun langsung memanggil veera
"Ver ini geng marvel, ini elang ketua mereka. Lo kenal kan? Soalnya kalian kan satu sekolah. Nah lang, ini veera pacarnya renaldi." tepat saat mendengar itu veera dan elang saling menatap.
"Gw Veera" kata veera mengulurkan tangan sambil tersenyum canggung.
"Elang" singkat dengan ekspresi datar, tak lupa membalas uluran tangan veera. Elang merasakan tangan veera yang sedikit bergetar menandakan dia sedang gugup dalam artian yang salah, Kalian paham kan?
"Ayo masuk ke dalam" kata angga memecahkan keheningan, segera mereka mengikuti angga memasuki ruangan itu. Tapi sebelum masuk raja tiba tiba memegang pundak elang
"Jangan pasang ekspresi marah gitu, lo bisa omongin ini nanti sama veera. Kalau lo masih masang ekspresi begitu nanti mereka bisa salah paham." kata raja menenangkan elang. Inti marvel pun mengangguk setuju dengan ucapan raja, setelah itu mereka masuk.
"Maaf yah gak semua bisa ikut dateng buat jenguk renaldi, yang bisa dateng cuma inti dari marve doang" jelas bondan yang meminta maaf sebagai perwakilan dari marvel.
"Hahaha, iya gpp kali. Kalo semuanya ikut kesini sesek dah nih ruangan, kaya mau ngambil sembako" jawab rio sambil tertawa
Pandangan mereka yang ada di ruangan teralih pada veera yang duduk di samping tempat yang di tiduri oleh renladi. Veera mengambil tangan renaldi dan mengelus tangan itu seakan menguatkan renaldi agar bertahan. air mata veera pun turun, veera langsung menghapus air mata itu karena tak mau menjadi tontonan para lelaki di ruangan itu.
"Angga, gw mau pulang." veera berkata pelan sambil menatap angga, angga pun mengangguk.
"Gw pulang yah, lo harus cepet sembuh." kata veera yg masih mengelus tangan renaldi, setelah itu berdiri dan pergi dari ruangan bersama angga.
Jujur saja pada saat melihat veera yang mengkhawatirkan renaldi ada perasaan cemburu di hati elang. Tapi dia teringat bahwa dia tak punya alasan untuk cemburu, seperti di tampar kenyataan pahit.
HAI TEMEN TEMEN, KALIAN APA KABAR? FINALLY GUYS AKU MILIH BUAT TETEP UPDATE KARENA GA MAU BIKI KALIAN KECEWA.
KALI INI AKU BIKIN CERITA YANG GAK TERLALU BERAT, CONTOHNYA GAK ADA MASALAH KELUARGA ATAU APA. TAPI AKU TETEP BIKIN ADA KONFLIK DI SINI SUPAYA DAPET KESAN PANAS JUGA HEHE.
MAAF YAH CERITANYA PENDEK GAK SEPERTI BIASANYA, TAPI SEMOGA KALIAN TETEP SUKA SAMA CERITA INI. OH IYA KALAU ADA TYPO TOLONG KASIH TAU.
JANGAN LUPA VOTE, COMENT, DAN SHARE KE TEMEN TEMEN KALIAN YAH, SUAPAYA TEMEN TEMEN KALIAN JUGA TERHIBUR SAMA CERITA INI.
SALAM SAYANG💞

KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
Fiksi RemajaKisah di mana dua orang dipertemukan.. Akankah mereka akan terus bersama??? Entahlah siapa yang akan tau... "veera" panggil Elang yang tidak mendapatkan respon dari yang empunya nama. "Vera Veera Veera Veera" Elang terus memanggil Veera "APA?" jaw...