The Game Will Begin

510 83 13
                                    

Disclaimer by © haruichi furudate

Genre: Horror, Thriller, Mystery, Tragedy, Action

Sorry for OOC and typos.

Jika ada kesamaan cerita itu tidak disengaja. Cerita murni dari author. DILARANG PLAGIAT! Hope you like it!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tanaka bergegas menuju sekolahnya, setelah kakaknya menjelaskan tentang jurnal itu Tanaka tak dapat tidur. Dirinya ingin segera pergi kerumah Hinata malam itu, tapi kakaknya tak memperbolehkannya. Selain berbahaya karena sudah malam, ia hanya akan membuat keributan.

Tanaka memasuki gerbang sekolah menuju kelas kouhainya tersebut dengan tergesa gesa.

Karena dirinya yang tergesa gesa ia tak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh.

"Sumimasen! Aku tak melihatmu, maaf aku sedang terburu-buru" Tanaka membantu orang itu bangun.

"He, Tanaka?"

"Ennoshita! Maaf aku terburu-buru. Oh ya bisakah kau hubungi para anggota voli, ada hal penting yang harus ku bicarakan. Kumpul di gym sekarang!" Tanaka kembali berlari, meninggalkan Ennoshita yang masih memproses perintah Tanaka.

Tanaka berjalan tergesa gesa menuju tempat tujuannya. 'Keparat! Kenapa ada peraturan tak boleh berlarian di koridor sih?' Tanaka berhenti disebuah kelas, menggulirkan mata mencari sosok yang tengah ia cari.

Dan... BINGO!

"Oi Hinata Kageyama! cepat kesini!" Tanaka memanggil mereka berdua menarik paksa mereka menuju gym.

"Waaaa... Tanaka-san kita mau kemana?"

Hinata memanggil Tanaka tapi tak ia gubris. Kageyama menyadari itu, sepertinya ada yang tak beres.

"Urusai Hinata boge!"

"Oi! Apa maksudmu yama yama?"

Karena itu mereka berdua jadi ribut sendiri, tak menyadari aura Tanaka yang berubah suram.

"Urusai"

Tanaka berkata dengan nada datar, tapi aura penekanan dan intimidasi tak luput dari ucapannya. Hinata dan Kageyama meneguk ludah kasar, tetap mengikuti Tanaka yang menarik tangan mereka, membawa mereka entah kemana.

Mereka sampai di gym, Hinata dan Kageyama mengernyitkan dahi mereka bingung. 'tak ada latihan pagikan?'. Tanaka membuka pintu gym dengan kunci yang ia bawa, menarik tangan Hinata dan Kageyama untuk ikut serta masuk kedalam gym.

"Nee,,, Hinata!"

"H- hai' senpai"

Tanaka mengusap wajahnya kasar, raut frustasi terpapar jelas di wajahnya. Peluh yang mengalir diwajahnya di seka perlahan.

"Kau membawa buku itu Hinata?" Hinata sedikit berpikir. 'buku? Oh jurnal itu!'

" Tidak senpai! Aku meninggalkan buku itu di gym karena tas ku tak muat untuk membawanya, niat nya sih aku ingin membawanya hari ini."

Terror Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang