New level unlock: 1

317 53 14
                                    

Disclaimer by © haruichi furudate

Genre: Horror, Thriller, Mystery, Tragedy, Action

Sorry for OOC and typos.

Jika ada kesamaan cerita itu tidak disengaja. Cerita murni dari author. DILARANG PLAGIAT! Hope you like it!
.
.
.
.
.
.
.
"D-dimana jurnal nya?!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Daichi-san lama sekali" Ennoshita bergumam. Sesekali ia melirik ke arah gudang.

"Aku akan memeriksa nya"

Ennoshita bangkit dari duduk nya. Ia berjalan santai menuju gudang. Pintu gudang tertutup, ia mendorong pintu nya perlahan di lihat nya Daichi yang sedang menatap sebuah kotak, setelah masuk ia pun tanpa sengaja menutup pintu gudang kembali.

Ennoshita kyk nya kebiasaan kalo di rumah abis masuk ke kamar kakak/Adek pasti di suruh nutup pintu lagi-author

"Daichi san? Apa yang kau lakukan dengan kotak jurnal itu?"

Ennoshita berusaha melihat ke dalam kotak itu juga, sebelum Daichi menutup kotak tersebut dengan keras dan membuang nya ke sembarang arah. Dengan sekejap Daichi sudah menarik kaos yang di kenakan, membuat Ennoshita sedikit kesusahan bernafas.

"D-daichi san?!? A-.. apa yg kau lakukan?"

Daichi menguatkan cengkraman nya pada kaos Ennoshita. Dan entah mendapat kekuatan darimana ia mengangkat Ennoshita ke atas, lalu mencekik leher nya dengan satu tangan yang bebas.

"Ini pembalasan dari ku untuk kematian Suga, pengkhianat"

Daichi tersenyum miring, Ennoshita mulai kehabisan nafas. Yang ia bisa lakukan hanya menggenggam tangan Daichi, memohon agar ia bisa di lepaskan.

Dengan tenaga yang tersisa Ennoshita meraih sebuah barang yang cukup besar dari salah satu rak terdekat,
Ia menjatuhkan barang itu untuk membuat suara yang cukup gaduh.

Kegaduhan itu membuahkan hasil, Ukai dan Takeda sensei bergegas menuju gudang dan membuka pintu nya dengan tergesa gesa.

Mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat sekarang ini. Daichi yang sedang mencekik Ennoshita, dan Ennoshita yang sudah tak sadarkan diri karena kehabisan nafas.

Ukai memberi bogem mentah pada wajah Daichi, membuat cengkraman nya pada Ennoshita terlepas. Takeda sensei segera menangkap murid nya yang sudah tak sadarkan diri.

Daichi terus memberontak, suasana makin gaduh. Anggota lain segera menuju gudang dan yang pertama mereka lakukan adalah terkejut.

Ga guna emang, bukan nya bantuin malah bengong, cengo kyk author pas mapel mtk.

Bercanda ges.

"Bugh"

Suara itu membuat mereka sadar dari rasa terkejut nya. Ukai jatuh tersungkur setelah mendapat bogem mentah pada perut nya. Daichi pun lepas, ia menghampiri Takeda sensei juga Ennoshita. Tanaka pun segera berdiri di hadapan nya. ia dengan di bantu Asahi mengunci pergerakan Daichi.

Tapi Daichi yang sekarang bukan lah Daichi yang biasanya.

Dulu ku yang dulu bukan lah yang sekarang~

Dengan sedikit pergerakan, ia dapat melepaskan diri dari kuncian mereka berdua.

Tanaka mendorong Daichi hingga terjatuh. Belum sempat Daichi bangun sebuah kayu menghantam belakang kepalanya. Membuat Daichi pingsan seketika.

Semua bernafas lega, mereka segara menyeret tubuh Daichi ke pojok gudang dan mengikat nya.

"Ukai san kau tak apa?"

Yamaguchi menghampiri Ukai yang masih terduduk.

"Aku tak apa"

Ukai tersenyum tipis, ia berjalan menuju Takeda sensei dan Ennoshita yang sudah mulai sadar.

Ennoshita lemas, ia belum pulih sepenuh nya. Dengan perlahan ia duduk.

"Ennoshita Kun, berbaring lah dulu jangan di paksakan."

Takeda sensei memegang tubuh Ennoshita, takut takut Ennoshita tiba tiba tak dapat menopang tubuh nya dan terjatuh.

"Tak apa sensei, aku baik. Bagaimana dengan Daichi san?"

"Ia sedang tak sadarkan diri sekarang, Ukai kun, Tanaka, dan Asahi, berhasil menghentikan nya. Kau tak usah khawatir Ennoshita"

Takeda sensei menepuk kepala Ennoshita pelan, membuat empu nya merasa tenang sekarang. Ukai menatap interaksi antar guru dan murid tersebut. Tadinya ia ingin berbicara dengan si sensei, tapi ia urungkan.

Ennoshita mulai membaik, ia bangun dari duduk nya, yang lain sudah keluar dari gudang dan berkumpul di luar gudang, minus Takeda sensei, pelatih Ukai, Tanaka, Asahi, dan dirinya.

Ennoshita menghampiri Tanaka, lalu menepuk pundak nya pelan.

"Arigatou ryuu"

Ennoshita tersenyum lembut, membuat Tanaka terkena damage dua kali. Pertama nama kecil nya di sebut, kedua karena senyuman Ennoshita. Ya ampun rasa nya seperti menjadi-

Bukan, bukan iron man

-menjadi orang paling terberuntung di dunia ini. Padahal Tanaka baru selesai baku hantam tadi. Rasa rasa nya senyum itu hanya untuk Tanaka ryuunosuke seorang. Tapi kesenangan nya terhenti sampai situ ketika Ennoshita menepuk pundak Asahi dengan senyuman teduh ala Ennoshita lalu berkata "Asahi san arigatou"

Tanaka potek seketika..


Dahlah, mending ngejar neng Shimizu aja kalo gini.


Sabar ryuu.. hargai kejombloan author disini.Ora

author udh resmi sama ushijima.y

Hinata: abaikan saja author nya kawan kawan, emng susah kalo halu nya udh tingkat internasional.

TBC

AKU NEPATIN JANJI YESS AHAHAHAHA.

Janji nya kalo gak Minggu depan ya Minggu depan nya lagi. Tapi iso iso nya aku up di hari terakhir di Minggu kedua.

Ampun reader-chan ku~ ini aku nyuri nyuri waktu soal nya abis remedial sama ngerjain tugas yg gak abis abis.

/Sok sibuk

Ya udh se gt aja, jangan lupa vote sama comment nya. Comment atuh, author kan pengen berinteraksi sama reader biar ada temen.

Tanaka: "author nolep hoo"

"Diem lu atau gw bikin potek lagi di chap berikut nya"

Saran dan kritik selalu aku terima yaaa!!

Sampai jumpa di chap selanjutnya, kali ini aku gak janji kapan bakal update.

Terror Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang