Pergi dan Jangan Ikut Campur!

189 27 55
                                    

•••

Hari ini Mark terlihat aneh sekali. Biasanya pria itu akan mengajak Reina berbicara apapun sebelum mereka pergi ke kampus. Tapi, siang ini berbeda. Mark terlihat lain karena ia lebih banyak diam, Reina pun juga tidak sempat menanyakannya karena gadis itu hampir telat masuk ke kelasnya.

"Apa kutanyakan aja ya nanti?" Gadis itu bergumam sembari mengetuk-ngetuk pelan mejanya, kemudian menghela napas pelan. "Tapi Mark nggak kuliah hari ini."

"Hwang Reina, bisa fokus memperhatikan penjelasan saya di kelas?" Tiba-tiba Profesor Han menegurnya.

Reina tersenyum kikuk karena seisi kelas mulai memperhatikannya. "Maafkan saya Prof..."

Sepertinya, jalan satu-satunya adalah pergi ke rumah kekasihnya. Usai kelasnya selesai, Reina buru-buru membereskan barang-barangnya sebelum ia keluar ruangan tersebut.

Tepat di saat yang sama ponselnya tiba-tiba berdering. Mark menelponnya. Akhirnya Reina dapat bernapas lega, tanpa pikir panjang gadis itu mengangkatnya.

"Kalau kelasnya udah selesai aku tunggu di depan gedung kuliah kamu." Ucap Mark saat Reina mengangkat teleponnya.

Tanpa sadar Reina tersenyum, "Kamu jemput aku?"

"Hmm, aku tunggu ya..."

Setelah panggilan berakhir. Reina langsung bergegas meninggalkan kelasnya. Begitu keluar gedung, gadis itu langsung mengedarkan pandangannya mencari mobil milik Mark yang ternyata terparkir rapi di dekat taman fakultas.

"Udah lama nungguinnya?" Reina masuk ke dalam mobil lalu menatap Mark yang tengah tersenyum padanya.

"Sekitar sepuluh menitan ada kayaknya." Jawab Mark, lalu ia menghidupkan mesin mobilnya.

"Mark... Aku boleh ke rumah kamu?"
Pertanyaan yang tiba-tiba Reina ucapkan itu membuat Mark menoleh ke arahnya.

"Tumben?"

"Aku mau melihat Ana. Aku kan belum menjenguknya sama sekali."

Reina sangat khawatir dengan adik perempuan Mark. Ayyana itu manis sekali dan selalu baik dengannya. Reina merasa jahat sekali kalau dia tidak datang menjenguk gadis manis itu.

"Tadi siang sudah makan?" Bukannya mengiyakan Mark malah melemparkan pertanyaan untuknya.

Reina menggelengkan kepalanya. "Kan nggak sempat."

Mark menghela napas pelan lalu menatap Reina sekali lagi. "Kita mampir makan dulu baru boleh menjenguk Ana."

Sesuai janjinya, setelah memastikan Reina menghabiskan makanannya Mark membawanya pulang ke rumah. Reina menatap dalam diam rumah mewah itu dari luar. Memang terlihat biasa saja, tapi hati kecil Reina mengatakan ada yang tidak beres di dalam rumah ini.

"Reina eonni datang tapi aku sedih tidak bisa menyambutnya." Ayyana yang mengintip dari jendela kamarnya menatap sendu ke arah Reina dan Mark yang sekarang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Tunggu di kamarku sebentar." Mark malah membuka pintu kamarnya bukannya mengantarkan Reina ke kamar Ayyana. "Aku mau menjemput Jaehyun hyung dulu, mobilnya tiba-tiba mogok di jalan."

Alis Reina mengkerut bingung, "Lalu siapa yang sekarang menjaga Ana?"

"Ada Doyoung hyung di kamarnya. Tunggu di sini dulu sampai aku benar-benar kembali, jangan berduaan dengan lelaki lain sekalipun dia saudaraku!"

Reina mendengus geli begitu pintu kamar Mark tertutup rapat. Terkadang Reina bingung bisa-bisanya Mark itu cemburu walau dengan saudaranya sendiri. Gadis itu kemudian melangkahkan kakinya menuju jendela kamar Mark.

OneTwoSeven Familie | NCT 127 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang