0.7 - Anak Setan

152 19 3
                                    

Anneth berlari dari ujung koridor ke koridor lain. Ia mencari dua sosok kakaknya yang sedang menjadi bahan perbincangan di seluruh kelas. Anneth khawatir jika mereka melakukan sesuatu pada adelia.

"Kak sam! kak lini!" Teriak anneth saat menemukan sosok yang ia cari. Ia pun menghampiri samuel dan mahalini dengan sedikit berlari memasuki kerumunan orang orang.

Anneth menatap samuel ketakutan. "Kakak marahin dia?" Tanya anneth sambil menunjuk adelia.

"Jelas! Itu udah jadi tanggung jawab gue buat basmi tukang onar kaya dia." Ucap Mahalini tersenyum miring memandang adelia.

Mahalini mendekat ke arah anneth. "Udahlah neth jangan terlalu baik gini, besok bokapnya juga palingan kena rumor ketangkep." Ucap mahalini enteng.

Anneth menatap kedua kakaknya kecewa. "Anneth tau kak lini sama kak sam sayang sama anneth. Tapi gak gini caranya kak! Anneth udah gede, anneth bisa kok selesaiin masalah ini sama Adelia secara baik baik. Ini masalah sepele kak!" Ucap anneth beranjak pergi.

"Anneth gak nyangka, kalian bikin orang tua adelia kecewa." Ucap anneth lalu pergi di balik kerumunan. Samuel menatap kepergian anneth dengan kosong.

Mahalini memandang samuel. "Apa kita salah?" Tanyanya pelan.

***

"Neth lo itu adeknya kak sam?" Tanya charisa heboh. Baru saja anneth masuk ke kelasnya banyak sekali yang bertanya termasuk kedua sahabatnya.

"Ya." Jawab anneth singkat.

"Kok bisa?!" Tanya charisa yak menyangka.

"Tanya aja sama bapak gue!"

"Ya tuhan anneth napa sewot dah. Gue kan ga nyangka gitu ternyata lo itu adiknya kak sam sama kak lini yang jelas jelas famousnya sampe ke SMA international." Ucap charisa

"Hooh neth ganyangka." Ucap nashwa yang memakan rotinya.

Charisa menatap anneth. "Lo katanya gak mau di bela kakak lo. Kenapa? Kalo gue sih seneng sampe salto."

"Cha please deh itu cuma masalah kecil gue gak suka di pembesar dan gak suka juga di manjain. Gue udah gede!" Ucap anneth memajukan bibirnya kesal.

Charisa terkekeh. "Ngaca gih muka lo kek bocil."

Anneth memutar bola matanya malas. "Maksud lo gue bocil gitu?"

"Sebelas duabelas lah neth." Jawab ucha sambil terkekeh.

"Anneth mah bukan bocil lagi tapi bayi." Ucap nashwa sambil asik memakan rotinya

"Mana ada anneth dah gede gini." Ucap anneth tak terima lalu merebut roti nashwa yang ada di atas meja dan memakannya.

Nashwa yang tak menyadari hanya cekikikan saja sedangkan charisa sudah menyadari lalu tertawa dengan kebodohan nashwa. "Bego lo wa." Ucap charisa sambil tertawa ngakak.

Nashwa yang ingin memakan rotinya baru menyadari bahwa ada yang hilang.

"Roti gue mana?" Tanya nashwa bingung.

"Yakali terbang." Ucap charisa lalu tertawa.

"Wa, lo gak liat sebelah lo ada kucing kelaparan?" Tanya charisa lalu tertawa (lagi).

W A R N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang