Bismillah. Lanjut guyss. Pokoknya, Doain aJa, nih cerita cepet tamat dan banyak yang baca. Aamiin.
Belum Waktunya
"Mama kamu belum pulang Yang? " Tanya Nando saat mereka baru selesai makan.
"Belum. " Jawab Kia sembari mengambil piring bekas mereka makan, untuk dibawa ke dapur.
Sudah lima bulan Nando berpacaran dengan Kia. Tapi, dia tidak pernah bertemu dengan mama Kia. Setiap dia datang, selalu saja mamanya sedang tidak ada di rumah.
Mungkin belum saatnya Nando bertemu dengan sang calon mertua."Yang! Udah malem nih. Aku pulang dulu ya?. " Ucap Nando sambil memperhatikan jam dinding di rumah Kia yang menunjukkan pukul 19.30 WIB. Nando bahkan sholat Magrib di rumah Kia karena masih ingin menunggu mamanya Kia pulang. Tapi ternyata, mamanya belum pulang juga sampai sekarang.
"Oh, yaudah. Sana gih pulang!." Ucap Kia yang terkesan seperti mengusir tapi dengan wajah menggoda.
Nando pun segera pulang, tak lupa dia melambaikan tangan dari mobil yang kacanya sengaja dibuka kepada Kia yang berdiri di depan pintu rumahnya.
Tak lama setelah mobil Nando lenyap dari halaman rumahnya, ada satu mobil berwarna Dark Blue yang memasuki halaman rumahnya.
Itu adalah mobil Lina-mama Kia."Assalamu'alaikum. " Ucap mama Kia pada Kia yang masih berdiri di depan pintu rumah.
"Wa'alaikumussalam. " Jawab Kia yang langsung menyambut tangan kanan mamanya untuk bersalaman.
"Tumben kamu, kayak lagi seneng banget. " Ucap Lina heran.
"Iya Ma. Biasa, abis kedatangan tamu spesial. " Kata Arin yang entah sejak kapan, sudah ada di belakang Kia.
"Apaan sih. " Ucap Kia sambil menjitak kepala Arin.
"Aww. Sakit tauk! " Rengek Arin tapi tidak dipedulikan oleh Kia.
"Eh, udah-udah! Jangan berantem di sini!. Nggak enak kalo didenger sama tetangga. " Ucap Lina sambil merangkul manja bahu kedua putrinya itu untuk masuk ke dalam rumah.
"Mama abis dari mana Ma? " Tanya Arin.
"Tadi mama ketemu sama orang yang mau ajak mama kerja sama dengan perusahaan mereka, abis itu mama mampir ke rumah tante Yovi-temen mama." Jelas Lina.
"Oww." Ucap Arin sambil mengangguk paham.
"Ma! " Panggil Kia.
"Apa? " Jawab Lina.
"Padahal, tadi Nando datang loh. Tapi mama lagi nggak ada di rumah. " Ucap Kia tampak kecewa.
"Oh ya? Mungkin belum waktunya kali. " Kata Lina meyakinkan sambil berjalan ke arah kamarnya.
"Emm. Iya ya. Mungkin lain kali yah Ma. " Tanya Kia lagi.
"Iya." Jawab Lina sambil tersenyum menatap Kia sebelum masuk ke kamarnya.
🍀🍀🍀
"Baru pulang kamu Do? " Tanya seorang pria.
"Ehh, Abang. Iya Bang. " Jawab Nando saat baru menutup pintu rumah.
"Dari mana kamu? " Tanya pria itu lagi.
"Dari rumah temen. " Jawab Nando apa adanya dan langsung berjalan menuju kamarnya.
"Dasar anak itu. " Ucap pria itu sambil mengeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan adeknya itu.
Pria itu adalah Ananta Putra. Dia bukan kakak kandung Nando, melainkan, dia adalah sepupunya.
Ibu Ananta adalah kakak perempuan dari ibunya Nando.
Ananta memang sering menginap di rumah Nando. Karena, ayahnya sering memintanya untuk mengantarkan berkas penting kepada Gio-ayah Nando.Alhamdulillah. Makin pendek ya chapter nya. Sorry, sesuai pemikiran soalnya. Kalo lagi encer otaknya, pasti banyak ide-ide buat nulis per chapternya. Dahlah, di vote dan coment aja .. Jangan lupa yaa! :v

KAMU SEDANG MEMBACA
CEMBURU
RandomRahmakia Oktaryanti. Bagi yang sudah akrab dengannya, biasa memanggilnya Kia. Sikap Kia yang sulit ditebak, membuat orang-orang di sekitarnya menggapnya aneh. Sekejap dia akan bersikap sangat menyebalkan tapi sekejap kemudian malah sebaliknya. Apak...