Bismillah.. Dibaca, di vote dan, di coment ya guys.. Sorry, telat update:)
Masa Lalu
"Aku- Aku minta maaf Lin."
Ucapan maaf dari Gio kemarin, mengingatkan Lina pada kejadian beberapa tahun silam.
Malam itu, seperti biasa. Lina sedang sibuk dengan pekerjaan kantornya. Waktu itu, Lina masih bekerja kantoran.
"Sayang. Aku pergi dulu ya. " Ucap Gio pada Lina.
"Kemana Sayang? " Lina balik bertanya, dengan pandangan tetap fokus ke arah laptop di hadapannya.
"Eee.. Pokoknya, aku pergi sebentar doang kok. " Jawab Gio sedikit gugup.
"Oo, yaudah. Hati-hati ya! " Ucap Lina lembut sambil tersenyum ke arah suaminya itu.
"Iya. "
Gio pun langsung keluar dari ruang kerja istrinya.
Sebelum pergi, ternyata Gio pergi ke kamar kedua putrinya terlebih dahulu. Dia masuk ke dalam kamar bernuansa serba pink tersebut.Dua putri cantiknya itu, ternyata sudah tidur. Mereka memang tidur di kamar yang sama.
Gio langsung menghampiri kedua putrinya yang terlelap dan membisikkan sesuatu di telinganya."Maafin papa ya sayang." Ucap Gio sambil mencium pipi kedua putrinya itu bergantian.
Setelah itu, Gio keluar dari kamar tersebut dan langsung pergi dari rumah. Tanpa Lina ketahui, Gio ternyata sudah membawa semua pakaiannya. Dia sudah masukkan semua pakaiannya ke dalam sebuah koper. Dan koper itu sudah dari siang tadi ia letakkan ke bagasi mobilnya.
"Ma!."
Tiba-tiba terdengar suara Arin yang seketika menyadarkan Lina dari lamunannya.
"Eh, iya Rin. Ada apa sayang?."
"Mama lagi mikirin apa?." Tanya Arin dan langsung duduk di samping ibunya.
"Emm.. Enggak kok. Mama nggak mikirin apa-apa. " Jawab Lina sambil bangkit dari duduknya hendak menuju ke kamarnya.
"Ma! Duduk dulu. Cerita sama aku. " Pinta Arin sambil memegang tangan ibunya itu, menahannya untuk pergi. Lina pun akhirnya menuruti dan ikut duduk kembali.
"Mama kenapa sih Ma? Cerita aja sama Arin kalo Mama ada masalah. " Ucap Arin lembut sambil kedua tangannya menggenggam tangan ibunya yang dari tadi hanya menundukkan wajahnya.
Tiba-tiba setetes air mata Lina terjatuh dan Arin melihatnya. Arin semakin khawatir dengan keadaan ibunya saat ini. Dia pun langsung membawa ibunya ke dalam pelukannya.
Dan akhirnya, tangis Lina pecah di pelukan Arin. Dia menangis terseduh-seduh. Arin hanya bisa mengusap punggung ibunya itu, berusaha untuk menenangkan.
Setelah Lina cukup tenang, barulah dia menceritakan semuanya kepada Arin.
"Sebenarnya, tadi mama ketemu sama papa. "
Arin terkejut dengan yang dikatakan oleh ibunya barusan.
"Serius Ma? Ketemu dimana?. " Tanya Arin dengan semangat antara percaya dan tidak percaya.
![](https://img.wattpad.com/cover/223808376-288-k648524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CEMBURU
RandomRahmakia Oktaryanti. Bagi yang sudah akrab dengannya, biasa memanggilnya Kia. Sikap Kia yang sulit ditebak, membuat orang-orang di sekitarnya menggapnya aneh. Sekejap dia akan bersikap sangat menyebalkan tapi sekejap kemudian malah sebaliknya. Apak...