7

6 1 0
                                    

Bismillah. Update guys:)

Penasaran

Malam ini, Lina berencana untuk mengajak kedua putrinya, Kia dan Arin untuk makan malam di restoran.
Sudah lama, Lina tidak menikmati waktu luang bersama dua putri cantiknya itu, karena terlalu sibuk bekerja.

"Rin! Kia! Udah siap belum?." Panggil Lina kepada Arin dan Kia yang masih di kamar.

"Iya Ma. " Jawab Arin dan Kia yang baru keluar dari kamar itu, bersamaan.

"Ih, ikut-ikut aja orang ngomong 'iya Ma'. " Ucap Kia ketus sambil menoleh ke Arin.

Ya, mereka memang berbarengan keluar dari kamar. Kebetulan, kamar mereka hanya dibatasi oleh dinding, alias sampingan.

"Yee, orang Mama juga nanyain aku kok." Ucap Arin dengan wajah kesal.

"Mulai lagi. Udah-udah! Ribut terus. Nggak jadi aja deh makan malam di luarnya. " Ucap Lina sambil berpura-pura ngambek.

"Eh, iya-iya Ma. Nggak ribut lagi deh. Kak Kia nih, ngeselin. " Ucap Arin panik dan langsung menghampiri ibunya itu lalu mengajaknya untuk ke mobil.

Sedangkan Kia, dia sudah memasang wajah kesal. Dia cemburu setiap kali melihat Arin lebih akrab dengan ibunya itu. Ingin rasanya dia diperlakukan seperti Arin. Tapi apalah daya, anak bungsu kan memang kebanyakan lebih dimanja daripada anak pertama. Itu menurut Kia.

Akhirnya, Kia ikut menyusul ke mobil. Dan, seperti biasa, yang terakhir keluar rumah, dia yang harus ngunci pintu.

"Dasar Arin. " Gerutu Kia sambil mengunci pintu dengan wajah yang masih ditekuk.

"Kalian udah sholat Isya kan?." Tanya Lina saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Udah Ma. " Jawab Kia dan Arin lagi-lagi bersamaan.

"Ikut-ikut terus. " Kia lagi-lagi mengumpat kepada Arin. Dan si Arin hanya nyengir-nyengir tidak jelas.

"Heh, udah!. " Ucap Lina sambil menoleh ke kursi belakang. Ya, Kia duduk sendirian di belakang. Sedangkan Arin, duduk bersama ibunya di depan.

Kalau Arin duduk di belakang bersama Kia, maka Lina akan terkesan seperti supir. Dan lagi-lagi seperti biasa, Kia yang harus mengalah dengan adiknya itu dan harus duduk di belakang.

Setelah 30 menit perjalanan dan tadi sempat juga terjebak macet di lampu merah, mereka akhirnya sampai di sebuah restoran yang cukup mewah di kota mereka.

Lina dan kedua putrinya segera turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran. Kebetulan, Lina sudah memesan meja untuk mereka makan malam, malam ini.

Mereka langsung duduk lalu melihat daftar menu masakan dan memesan beberapa menu makanan yang ada di restoran tersebut.

Tak lama, dua orang pelayan datang dengan membawakan semua makanan yang tadi mereka pesan. Merekapun makan dengan tenang sambil diselingi obrolan  tentang kegiatan mereka akhir-akhir ini apa saja dan sebagainya.

Setelah mereka selesai dengan kegiatan makan mereka, mereka tidak langsung pulang. Bahkan, mereka kembali memesan minuman.

CEMBURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang