"Kenapa papa manggil Anne?" Tanya Anne sinis kemudian duduk di sofa kantor
"Kata mama kamu-" Ucapan Adam terhenti karena Anne memotongnya "Jangan sebut dia mama Anne! Dia hanya ibu tiri yang ga berguna!"
"ANNE!" Bentak Adam yang sudah hilang kesabaran,selama ini susah sekali mengatur putri semata wayangnya itu.
"Anne pergi,Anne sibuk gaada waktu buat ngomongin tentang wanita tua itu" Anne berdiri kemudian keluar dari ruangan kantor ayahnya.
"Hei...Lo ga seharusnya ngomong kaya gitu di depan bokap Lo sendiri!" Ucap Irene,manajer sekaligus sekretaris Anne yang sangat setia kepada Anne. Irene sudah menganggap Anne sebagai adiknya sendiri,dia berjanji kepada papa Anne untuk menjaga Anne sebaik mungkin.
"Ga peduli" Anne berjalan lurus keluar kantor menuju mobil yang telah menunggu mereka.
"ANNE" saat Anne hampir masuk ke dalam mobil,tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memanggilnya
Anne menoleh dan betapa terkejutnya dia
"Bryan?" Anne terkejut melihat laki-laki yang menyusulnya itu.
"Apa kabar?" Laki-laki tersebut menyunggingkan senyuman sambil menanyakan kabar Anne
"Aaah emm ba-baik" jawab Anne gugup
"Ngomong-ngomong Lo mau ke mana?ada waktu ga? Kita ngopi bareng gitu" Bryan masih dengan senyumannya
"Aa-aahh gue emm ad-ada janji,gabisa sek-sekarang,gue masuk dulu" jawab Anne gugup kemudian masuk kedalam mobil dan bergegas pergi.
"Dia ga berubah" ucap Bryan masih terus memperhatikan mobil Anne yang perlahan tak nampak lagi.
"Tuan masih menyukainya?" Tanya David, sekretaris bryan.
"Bahkan sekarang aku sangat menyukainya" jawab Bryan tersenyum tetapi senyum itu pudar saat David mengatakan "Tetapi saya dengar dia udah memiliki tunangan". "Ga peduli dia sekarang memiliki tunangan ato pun pacar bahkan suami, Aku akan memiliki wanita itu"
****
"Ren..." Panggil Anne yang duduk di bangku tengah mobil sementara itu Irene disampingnya
"Apa?"
"Katakan kalo yang tadi itu mimpi!" Ucap Anne panik. "Maksud Lo? Apaansih ga jelas" Irene menggelengkan kepalanya kemudian kembali memeriksa berkas-berkas ditangannya
"Iih Lo l liat kan laki-laki tadi? Yang ketemu di depan kantor papah!!!" Anne sedikit memiringkan posisi duduknya ke arah Irene
"Emangnya dia siapa sih?gue liat Lo tadi kek gugup,malu, and panik pas ngomong sama dia" Irene mulai penasaran
"Dia...Aisshhh memalukan!" Anne kemudian mengarahkan pandangannya ke arah jendela
"Aneh!"
****
Ting...tong
"Tunggu" ucap laki-laki di sebuah apartemen mewah.
Laki-laki tersebut membuka pintu dan melihat seorang gadis cantik yang berdiri di depan pintu sambil membawa paper bag.
"HAI" Ucap Anne sedikit teriak kemudian masuk ke dalam apartemen mewah tersebut."Hei...bisa-bisa telinga gue peka gara-gara suara Lo itu" jawab laki-laki tersebut yang sedang memakai handuk setengah badan yang hanya menutupi bagian bawah.
"Ih jorok baru mandi...ga suka deh ah" ucap Anne dengan nada aegyo.
"Ga usah sok imut gitu...jijik nanti ditampol nich" jawab laki-laki itu juga memakai nada aegyo
"Jahat ih mas nya sama tunangan sendiri" Anne memukul pelan bahu Austin
"Bawa apa?" Tanya Austin melihat Anne mengeluarkan beberapa bahan masak seperti daging dan bumbu-bumbu lain di meja dapur
"Buta Lo"
Ray Austin Dealova,tunangan Anne.Mereka telah bertunangan selama satu tahun lebih. Austin adalah CEO diperusahaan properti yang terkenal di Jakarta. Mereka berdua dijodohkan...awalnya mereka saling membenci satu sama lain tetapi makin kesini mereka memiliki rasa satu sama lain.
"Jangaaann buka!" Anne terkejut melihat Austin membuka lilitan handuknya. Sementara itu Austin terkekeh melihat Anne yang sedang menutup mata nya rapat-rapat.
"Kalo mau liat,liat aja" Austin menggoda Anne sambil memakai kaos berwarna hitam
"Cih...dasar mesum,udah belom???" Anne masih menutup matanya rapat-rapat, sebenarnya ada juga rasa ingin melihat tetapi dia malu.
"Udah...buka tuh mata,takut amat sih" Austin mengambil pisau dan memotong bawang disamping Anne.
Melihat Austin sedang memotong bawang,Anne kemudian mengikuti pergerakan Austin tetapi dia memotong daging sapi yang masih mentah itu.
"Hei...bukan kek gitu cara nya kalo motong daging!" Protes AustinAustin bisa dibilang pria idaman dan sempurna karena semua dimilikinya
Kaya,Sukses,Ganteng,Baik,lulusan University College London (UCL),Pintar memasak dan ia juga selalu patuh pada kedua orangtuanya.Sisain satu yang kek gini buat autor tolong:')
"Nih kek gini...liat" Austin mulai memberi contoh kepada Anne sementara Anne hanya memandang wajah Austin sambil tersenyum. Menyadari bahwa tunangannya itu hanya memperhatikan wajah nya ia mulai sedikit risih sekaligus malu, pipi nya memanas dan hampir memerah.
"Aaww kiyowo bangettt cihh" Anne mencubit kedua pipi Austin dengan keras"Udah ah Lo duduk yang manis aja sana diruang tv,biar gue Yang selesain ini semua...bisa-bisa dapur meledak gara-gara Lo" raut wajah Anne yang tadi nya senyam-senyum menjadi cemberut "Padahal kan gue mau bantu lo masak,gue mau belajar masak!" Anne berdecak kesal dan memilih duduk di meja makan.
Beberapa puluh menit kemudian masakan jadi,tercium aroma daging steak yang menggoda.
"Ah jadi laper"Austin menyajikan masakannya di meja makan
"Silahkan disantap tuan putri" ucap Austin sambil membungkukkan badan seolah-olah menjadi pelayan istana"Makasih babu ganteng" mereka kemudian makan bersama,Anne terlihat lahap memakannya."Oh ya gimana tentang Darrel? Dia jadi sekolah diluar negeri?" Tanya Anne memulai pembicaraan lagi
"Ga tau ah pusing sama anak itu"
"Wajar ah kalo sering buat pusing,namanya juga remaja masih labil" ucap wanita berusia 24 tahun itu
"Di indo aja dia buat masalah terus,gimana sekolah di luar? Bisa-bisa frustasi gue ngurusnya!"
Darrel adalah adik Austin satu-satunya,Dia sering membuat kekacauan di sekolah tetapi kedua orang tua mereka tak tahu akan hal itu. Yang orang tua mereka tahu hanyalah Darrel adalah murid terpintar disekolahnya, Darrel memang pintar tetapi selalu tertekan oleh kedua orang tua nya dan kakak nya. Mereka selalu menekan Darrel agar selalu di peringkat pertama,selalu mendapat juara,bisa mengalahkan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is Ruined
RandomSemua nya baik-baik saja jika dia tak datang di kehidupanku. Dia menghancurkan segala nya. Bahkan aku menganggap dia adalah laki-laki psikopat yang pernah muncul dihidupku,hingga akhirnya aku harus menentukan dua pilihan yang sulit. ~Anne Ayyara Que...