~Author POV
Sohee kehilangan kesadaran ketika salah satu dari anak buah Jaehyun memukul tengkuknya, ia langsung terjatuh dan kesadarannya pun sudah 100% menghilang.
"Bos lari tuh" ucap Seo Young-ho yang akrab dipanggil Johnny.
"Nanti juga pingsan" jawab Jaehyun santai, Johnny hanya mengangguk.Mereka keluar dari gudang itu dan melihat Sohee yang sedang dibopong salah satu anak buah Jaehyun, Jaehyun hanya menatap segan.
Johnny menatapnya intens dan sadar bahwa wajah Sohee sering berada di majalah, televisi, youtube dan beberapa aplikasi lainnya, wajar karena memang Sohee adalah seorang artis. "Bos kau yakin? dia bisa menyebabkan banyak masalah lho" tutur Johnny. "Seperti?" tanya Jaehyun dengan nada meremehkan, kemudian naik kedalam mobil.
Ketika mereka bertiga berada dimobil dengan Sohee di samping Jaehyun, Johnny baru berani angkat bicara "Jaehyun kamu harus melepaskan dia lho" ucapnya. "Why?" tanya Jaehyun santai. "Dia Han So Hee, seorang artis dasar bodoh" jawab Johnny dengan nada sedikit tinggi. Ini lah mereka ketika tidak ada orang, seperti teman tapi bukan juga tapi teman tapi bukan juga.
Jaehyun menatap Sohee sangat intens, hingga ia sadar bahwa Sohee "Tidak cantik tuh" komentar Jaehyun. "Karena kau jual yang bule semua bodoh!" kata Johnny, sambil melihat dari kaca depan yang dapat menampilkan kegiatan orang dibagian belakang. "Ya memang dia biasa saja loh" komentar Jaehyun lagi. Kali ini Jaehyun sudah memegang buah dada Sohee. "Oi" sela Johnny yang melihatnya. "Seriously dude?" cemooh Jaehyun. "Dia akan menyebabkan masalah jika tidak terlihat lagi di media" jelas Johnny, kali ini ia hanya fokus tanpa melihat apa yang tengah dilakukan Jaehyun.
Jaehyun berhenti dari dada Sohee dan tidur selama perjalanan. Johnny sama lelahnya dengan Jaehyun tapi ia harus tetap menyetir, lagi pula ketika sampai di rumah Johnny akan bisa tertidur dengan puas saat Jaehyun harus memeriksa beberapa kertas atau hanya sekedar menelpon sana sini pikir Johnny. Tak selang 1 jam mereka sampai dikediaman Jaehyun bersama barang dagangannya. Johnny membangunkan Jaehyun yang cukup pulas kemudian keluar dari mobil.
Jaehyun bagun perlahan menatap Sohee sekilas dan memegang bagian bibir Sohee, "Ini akan lebih mudah jika kau tidak melawan, Honey" ucap Jaehyun. Jaehyun langsung beranjak keluar dari mobil ketika anak buahnya membukakan pintu, sedangkan Johnny membukakan pintu Sohee lalu membopongnya.
Sohee sudah mendapat kesadarannya dari tadi. Sohee hanya dapat menunggu waktu yang tepat, karena berantem di mobil yang sempit hanya akan menguntungkan bagi Jaehyun dan Johnny itu lah pikirnya, ia tak boleh salah jalan. Terbunuh atau membunuh akan menyusahkan dirinya, ia hanya perlu kabur, itu saja. Jika Sohee terbunuh maka ia tidak akan ada di dunia lagi, ia tidak siap dengan akhiratnya dan jika membunuh karirnya akan hancur itu sama saja menarik neraka ke dunianya pikirnya.
Sohee dibopong oleh Johnny sekarang dengan posisi yang cukup menguntungkan Sohee, ia sudah memperkirakan bahwa ia bisa dengan mudah menggambil pistol milik Johnny dan menodongnya ke Jaehyun.
Sohee mengambil pistol milik Johnny lalu melakukan flip kebelakang. Posisinya memang salah, tetapi todongan pistolnya benar "Don't move Jaehyun-ssi" ancam Sohee dengan mantap. "Kau tau posisimu tidak menguntungkan bukan?" ucap Jaehyun sambil menatap Sohee malas. "Sangat" jawab Sohee, kini Jaehyun dan Sohee seperti memutar dengan jarak yang sama. Sohee terlalu takut untuk menarik pelatuknya dan Jaehyun terlalu malas membuang pelurunya dan juga membuang jutaan dolarnya. "Menyerahlah, bahkan jika membunuhku kau akan mati, atau karirmu akan hancur Han So Hee" kata Jaehyun sambil terus membiarkan anak buahnya mendekat. "Jika ada yang mendekat lagi, kupastikan kepalamu bolong Jaehyun-ssi" jelas Sohee, kemudian anak buah Jaehyun berhenti bergerak.
Jaehyun tersenyum, lalu mengambil pistolnya, menodongkannya ke jidat Sohee. Jaehyun menatap Sohee mantap, menyatakan dari sorot matanya bahwa dia akan menang apapun yang terjadi. "Aku akan tutup mulut, jadi jangan menghancurkan karirku dan jangan ancam nyawaku" pinta Sohee tanpa menurunkan pistolnya. "Deal" jawab Jaehyun lalu menurunkan pistolnya, Sohee yang sangat polos mengikutinya.
Anak buah Jaehyun mulai menyerang Sohee dari belakang, salah satu dari mereka mendorong Sohee kearah Jaehyun. Sohee menabrak Jaehyun tetapi tetap berdiri, ia balik badan. Sohee melawan balik.
Anak buah Jaehyun yang mendorongnya membuat pistol Sohee jatuh. Kini tangan Sohee kosong dari senjata, ia menendang tepat dibagian penis anak buah Jaehyun yang mendorongnya. Sekarang Sohee membuat tangan anak buah itu cedera dengan mempelintirnya, Jaehyun terkesima dengan teknik Sohee.
Kini anak buah Jaehyun mengepungnya, tiga berbanding satu? bukan angka sulit bagi Sohee. Sohee melihat satu anak buah Jaehyun yang memiliki pisau ia menyerangnya dahulu dengan cara membiarkan anak buah Jaehyun yang memegang pisau itu menonjoknya. Sohee dengan tanggap mengambil pisau itu dari bagian celananya dan membuat luka dibagian paha, anak buah Jaehyun pun tidak tahan dengan luka yang diberikan Sohee kemudian tumbang. Sisanya hanya Sohee tusuk di bagian bawah bahu dengan mudah karena Sohee memakai teknik bertahan lalu menyerang.
Jaehyun tersenyum dan menahan Johnny untuk membantu anak buahnya, ia ingin melihat sampai mana Sohee bertahan dengan kaki seperti itu. Darah dari kaki Sohee memang terus-menerus mengucur, seharusnya dengan pergarakannya yang hanya menggunakan tangan dan gerakan kaki yang amat sangat sedikit bisa mempermudah anak buah Jaehyun. Sepertinya Sohee berbeda ia memiliki niat yang cukup kuat dan teknik yang baik, hingga 10 anak buah Jaehyun luka ringan atau pun cukup berat.
Jaehyun tersenyum sedikit. "Bos?" sela Johnny yang menatap aneh bosnya itu. "Ur turn Johnny, pakai saja obat bius untuk kali ini" ucap Jaehyun lalu berjalan kedalam rumah, meninggalkan Johnny untuk melawan Sohee.
Sohee memegang bagian paha kaki kirinya sambil menatap Johnny sayu, cedera di bagian kaki Sohee membuat nilai minus bagi dirinya. Johnny memiliki nilai plus, jika memfokuskan serangan pada kaki kiri Sohee.
Johnny dan Sohee saling tatap, Johnny sesekali menatap kaki Sohee memberi isyarat bahwa ia harus berhenti dan membiarkan Johnny menanggkapnya. Sohee tak mau membiarkan rasa sakit di kakinya sia-sia. "Johnny-ssi, aku akan keluar dari sini asal kau tau" ucap Sohee, Johnny menghela napas lalu mengulurkan tangan kanannya mengajak Sohee bersalaman. "Jika kau kalah setidaknya jangan dendam ya Sohee-ssi" ucap Johnny, Sohee senyum kemudian menjabat tangan kanan Johhny. Seketika itu Johnny langsung mengambil kesempatan itu untuk menyuntikan obat bius ke tangan kanan Sohee.
Hanya dalam hitungan detik Sohee sudah berada di gendongan Johnny, Johnny menggendong Sohee ala bridal style. Johnny membawa Sohee masuk dan mempersiapkannya dikamar mandi hukuman milik Jaehyun, untuk menyiksa mereka yang membangkang dengan air dingin atau bahkan bath up penuh es batu. Sohee dibiarkan duduk dengan tangan yang diborgol, lalu ditinggalkan begitu saja oleh Johnny, kamar mandi itu dikunci dan dijaga beberapa penjaga bersenjata.
Sekarang Johnny dan Jaehyun bisa terlelap sebentar, dari jam 3am hingga jam 7am, Sohee sudah diperkirakan akan bangun di jam 5-6am. Johnny sudah nitip kepada maid disini untuk membersihkan luka Sohee saat ini dan membuatkan Sohee makanan ketika Sohee bangun, maid itu dipaksa untuk memastikan Sohee menghabiskan makanannya sebelum jam 7am, jika tidak nyawanya akan terancam.
Belom ganti hari monmaap
MAAPIN YA AKU NEWBIE MAAF BANGET LHOO~!
VOTE YA PLEASE, BIAR AKU SEMANGAT
~LOVE YOU ALL~
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CHOICE {Jaehyun}
Teen Fiction"Jadi hidupmu setidak penting itu ya" ~Jaehyun "Han So Hee-ssi apa kau yakin" ~Chanyeol "Kita bisa bertahan 3 minggu tanpa makan, 3 hari tanpa air, 3 menit tanpa udara, tapi tanpa impian menurutku 3 detik saja tidak akan bertahan"~Sohee Impian ku da...