5~Freedom

57 7 0
                                    

~Author POV

Jaehyun menatap Sohee, kemudian menatap Johnny intens. "Dia pura-pura?" tanya Jaehyun to the point. "I guess" jawab Johnny. "Well" ucap Jaehyun sinis kemudian keluar dari ruang rawat Sohee, diikuti dengan Johnny di belakangnya.

Sohee membuka matanya kemudian menghela napas lega, ia melepaskan selang suntikan yang ada di tangan kirinya kemudian beranjak turun perlahan dari kasur. Sohee berjalan kearah jendela menatap pemandangan diluar yang cukup indah. Sohee membuka jendela perlahan melihat keadaan disekitar. "VVIP si VVIP ga di ujung juga dong" protes Sohee.

Sohee berjalan kearah pintu kemudian membuka pintu menatap beberapa body guard Jaehyun. "Oh halo~" ucap Sohee ramah, "Saya Han So Hee, saya ingin bertemu suster karena sepertinya selang suntik saya terlepas" lanjutnya. Tak lama setelah itu suster datang membawa Sohee masuk ke kamar memeriksa Sohee.

Setelah pemeriksaan dan juga pemasangan ulang selang suntik Sohee, suster pamit keluar. "Ahhh dasar suster sial!!!!!" jerit Sohee, kemudian mengatur ulang rencana kaburnya. "Tunggu masa dia ga kenal aku si?" ucap Sohee, pasti ada yang aneh pikirnya.

★★★

~Sohee POV

Aku menghela napas perlahan, ya namanya makanan orang sakit aku bisa apa. Oiya jangan lupakan Jaehyun yang mengurungku tapi tidak juga menjemputku, maunya apa si?!

Aku membaringkan tubuhku sehabis makan. Ya sebenarnya Jaehyun memiliki perasaan si walau sedikit, buktinya Jaehyun memberikan aku pad tanpa internet untuk sekedar main game. Aneh si tapi nyata.

Ketika aku hampir terlelap aku mendengar suara pintu terbuka, cobaan apa lagi ini? Aku kan hanya mau membuang pikiran negatif ku.

Aku sengaja tidak membuka mataku nanti juga suster keluar sendiri, dan kembali ketika aku sudah bangun. "Sohee bangun dasar pemalas" ucap seseorang, suaranya sangat tak asing. Aku membuka mataku perlahan, kemudian tersenyum kecut. Sungguh aku menyesel memikirkan orang ini tadi. Ya, Jaehyun.

Aku duduk sila di atas ranjangku. "Mau apa?" tanyaku ketus. Sebenarnya aku sedikit kangen interaksi dengan orang si, tapi tidak dengan Jaehyun. "I really want to fuck you" jawab Jaehyun, kemudian ia tersenyum semringah lalu meluk ku. Setelah kesan pertama yang sangat buruk, kasar dan lain sebagainya, sekarang dia berubah? Abis ke psikiater apa gimana? Pikirku.

Pelukan Jaehyun cukup lama dan hangat aku bahkan terbuai, jangan lupakan auranya ia seperti sedang menjenguk pacar lho. Jaehyun melepaskan pelukannya. "Saya akan berkunjung 3 hari lagi mungkin juga bisa check out, tolong jangan buat masalah tanganmu sudah bengkak" ucap Jaehyun kemudian pergi.

Tiga hari ya? Kalau begitu, sore ini. Aku akan pergi bagaimana pun caranya!

★★★

Aku tersenyum ketika suster selesai memeriksaku, mereka bahkan tidak ingin ku ajak ngobrol kecuali aku memiliki keluhan sakit atau makanan tidak enak.

Aku memencet panggilan darurat setelah selang 30 menit dari pemeriksaan "Suster, tanganku bengkak sekali" ucapku sedikit merengek. "Apa anda ingin infusnya dilepas beberapa jam?" tawar suster itu. "Apa tak masalah untuk kesehatanku" tanyaku pasrah. Tentu saja ini acting, ada gunanya juga ya. "Tak apa kok" jawabnya. "Ah baiklah" ucapku meng iya kan.

Suster melepas infusku. Seharusnya hanya sebagian sih, tapi aku pura-pura kesakitan jadi dilepas semua deh. Aku memang jenius.

THE CHOICE {Jaehyun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang