𝗽𝗮𝗿𝘁#01/2013

2.2K 83 1
                                    

"Hai nona manis..kau tidak takut berjalan sendiri ditempat sepi dan gelap seperti ini? Kau tau ini sangat berbahaya.."

Gadis yang berambut pirang itu menunduk sambil memegang botol air mineral. Tiga orang laki-laki berandalan yang kini berada didepannya berjalan mendekati Rose.

Sekarang rose benar-benar takut apa yang harus ia lakukan,di depannya ada tiga orang berandalan yang bisa saja menyakitinya. Apa daya rose?ia hanya seorang wanita tubuh rose bergetar ketakutan.

Merasa sudah tidak aman rose membuka mulutnya, ia menjerit minta tolong. Memang bodoh tempat ini tidak ada orang, para berandalan itu tertawa ketika mendengar rose menjerit minta tolong.

Salah satu dari berandalan itu mendekat kearah rose, lalu mencolek pipi chubby rose. "Ehh tidak ada gunanya kau menjerit minta tolong. Disini tidak ada orang sama sekali kau mengerti?"jelas salah satu berandalan itu.

Tangis rose pecah,ia benar-benar sangat takut. Sungguh hari ini adalah hari sial baginya. Apa yang ia lakukan? Ia hanya bisa berdoa untuk diberi kekuatan.

"Jagan mendekat" ujar Rose,ia mencoba menjauh dengan cara mundur. Sungguh tidak ada gunanya.

Tiga anak berandalan itu maju bersamaan,"Jagan menangis gadis cantik" ujar salah satu berandalan itu. Ia mencoba meraih tangan Rose, tentu saja Rose menolaknya. "Jagan menolak ku. Kau akan menyesal" ujarnya.

"Singkirkan tangan mu dari wanita itu" semua arah mata melihat ke titik suara. Mungkin itu adalah penyelamat Rose yang dikirim oleh tuhan.

"Eh kau Jagan ikut campur" balas salah satu anak berandalan itu. Pria itu mendekat kearah berandalan itu. Lalu memeluk salah satu dari mereka.

"Kau itu laki-laki beraninya hanya dengan wanita saja. Hahaha pengecut sekali" balas pria itu.

Bgh
Bgh
Bgh
Bgh

Pria dan anak berandalan itu berkelahi. Mereka saling memukuli. Ini tidak adil kenapa 1 lawan tiga? tidak adil bukan.

Pria itu memenangkannya. Ketiga anak berandalan itu lari menjauh dari rose dan pria yang menyelamatkannya.

"Ah Sunbae kau tidak papa?"tanya rose.

"Tidak apa-apa nonda. Apa kau baik-baik saja, apa berandalan tadi melukaimu?"tangannya balik.

"Ah tidak." Balas rose tidak lupa dengan senyumannya.

"Kalo begitu ku antara kau pulang. Ini sudah malam berbahaya jika kau pulang sendiri" ajaknya.

"Terimakasih." Balas Rose.

***

Rose dan pria yang menolongnya sudah sampai didepan apartemen Rose. "Kalo begitu saya pulang dulu" ujar pria itu. Tapi rose mencegahnya.

"Mampir dulu. Wajah mu juga terluka aku akan mengobati mu dulu. Baru kau boleh pulang. Tolong Jagan menolaknya" rose sedikit menunduk. Tentu saja ia tidak bisa membiarkan pria yang menolongnya pulang dengan luka-luka, pria itu terluka juga karena telah menyematkannya.

Pria itu melihat wajah wanita yang ia tolong sangat sedih jadi ia tidak bisa menolaknya."baiklah"balas pria itu.

Rose tersenyum ketika mendengar jawaban pria itu. Ia langsung mengajak pria itu kedalam apartemennya. "Duduk dulu aku akan mengambil obat dulu" ujar rose lalu ia beranjak pergi mengambil kotak P3K.

Pria itu sungguh khawatir, mana bisa ia sedang berduaan dengan seorang gadis di apartemen. Ah tunggu pria itu tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh.

Tidak sengaja ia melihat foto seorang gadis yang telah lulus kuliah. Dan ia melihat foto gadis yang ia tolong itu mengenakan baju dokter. Jadi sekarang ia mengerti gadis yang ia tolong adalah seorang dokter.

𝐨𝐮𝐫 𝐰𝐚𝐲 𝐨𝐟 𝐥𝐢𝐟𝐞❛❛ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang