Selamat membaca...
Let's just run for a life..
》》♡《《
Hari ini, lebih tepatnya siang ini. Enggan untuk menampakkan dirinya, matahari lebih memilih bersembunyi dibalik awan hitam yang mengeluarkan suara gemuruh yang tidak terlalu kencang.
Haera duduk didepan pintu dapur, menatap taman yang dibasahi oleh air yang jatuh dari langit dalam diam.
Sudah berapa tetesan yang jatuh hari ini? Banyak, bahkan tidak terhitung.
Iya, hari ini hujan.
Dan Haera menyukainya.
Tetesan air hujan, dan udara yang dingin semakin membuat Haera berlarut dalam lamunannya. Ia mendekap lututnya dan menaruh kepalanya diatasnya. Hujan menulikan pendengarannya, dan Haera semakin larut dalam lamunan yang ia buat sendiri. Pikirannya entah kemana, raga nya saja yang masih disini.
"Bunda suka hujan?"
"Suka"
"Kok bunda suka, padahal kan dingin.."
Haera bingung, kenapa ada yang suka hujan? Padahal berisik dan katanya hujan suka buat orang galau. Apalagi kak Yoongi kalau setiap kena hujan pasti langsung sakit, kakaknya ini musuhan sama hujan.
"Dinginnya itu yang bunda suka, setiap hujan dulu nenek selalu buat cokelat panas buat Bunda sama Ayah waktu pacaran dulu" Bunda terkekeh pelan sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Bunda dulu juga nggak suka hujan. Tapi setelah nenek suka buat makanan hangat waktu hujan, bunda jadi suka. Apalagi kalau melamun waktu hujan, duh mantap deh pokoknya" Haera tertawa mendengarnya.
Haera tersenyum tipis saat sekilas ingatannya dengan Bunda muncul dipikirannya.
Bunda, sekarang Haera suka hujan juga. Bunda bener, ngelamun waktu hujan enak juga.
Bunda sama ayah bahagia kan disana? Aku jadi kangen..
》》♡《《
Pemandangan gemericik air hujan dari balkon kamarnya membuat Yoongi tidak bergeming. Ditemani segelas teh dan bubur yang sudah dingin sejak sembilan menit lalu, lelaki itu duduk didepan kaca balkon menatap keluar dengan perasaan campur aduk. Ingatan yang ingin ia hindari sejak dulu, kembali muncul tanpa peringatan. Hujan mengingatkannya ke masa lalu, masa kelam nya yang masih membekas dihati dan ingatannya.
Lelaki itu sendiri bingung dengan hati kecilnya, Haera selalu membuat dirinya bersalah tanpa alasan. Haera, adik kecilnya yang manis itu selalu membuatnya bingung dengan apa yang ia perbuat selama ini. Terkadang dia merasa seperti kakak yang paling jahat didunia. Tapi ego didalam dirinya selalu memaksa mengendalikan dirinya, lelaki itu terkendalikan oleh ego nya sendiri. Tidak ada yang bisa mengalahkan ego nya.
Setelah Ayah dan Bunda pergi, lelaki itu berubah 360 derajat. Yoongi yang tadinya adalah pribadi yang ramah, periang, dan rajin tersenyum, musnah begitu saja. Semesta memaksa nya berubah, bahkan dirinya yang baru saja masuk kuliah harus merelakan kuliahnya diselingi dengan bekerja di perusahaan ayahnya. Lelaki itu harus menahan iri saat melihat teman-temannya yang ditemani oleh orang tua nya dihari wisuda. Dia sendirian, tidak ada yang menemani. Semesta tidak mengizinkannya ditemani oleh siapapun.
Lelaki itu menghela nafas untuk kesekian kali.
"Sudah bunda siapkan bekal kamu didalam tas ya?"
"Kok dibawain bekal sih bun" Yoongi yang sedang memakai sepatu melengos. Dia sudah kelas 1 SMA tetapi kenapa masih harus dibawakan bekal?
"Ya kamu kalau nggak dibawain bekal nanti jajannya nggak sehat" Bunda mengomel sambil membereskan meja TV yang tidak pernah rapi.
"Malu tau bun, masa aku udah gede gini masih dibawain bekal"
"Ya nggak yah?" mencoba mencari pembelaan, Yoongi melirik ayahnya yang sedang turun dari tangga.
"Apa nya?"
Jawaban Ayah sontak membuat Bunda menahan tawa nya.
"Ayah juga bunda bawain bekal kok setiap hari"
"Ya nggak yah?"
Kali ini Ayah mengangguk sebagai jawaban, membuat rasa dongkol Yoongi semakin bertambah.
"Udah lah, aku pergi. Males pulang, mau kerumah Wendy aja" tanpa sadar ia menyebut nama pacarnya yang hanya Bunda dan ia yang tahu.
"Wendy siapa bang?" Yoongi membelalakkan matanya. Lalu menjawab asal.
"Ibu kantin disekolah"
"Ah udah lah!" ketus nya lagi.
"Aku kesekolah dulu Bun, Ayah. See you!" kali ini nanda nya terdengar seperti biasa lagi.
Bunda terkekeh melihat Yoongi berlari keluar. Ah anaknya itu..
"Wendy siapa bun?" Ayah yang masih bingung dengan nama wanita yang Yoongi sebutkan tadi kembali bertanya.
"Pacar anak kamu lah"
Ayah mengangguk paham, lalu terkekeh. Anaknya sudah besar ternyata..
Yoongi terkekeh, saat dirinya mengingat kejadian itu. Ayah bahkan tidak marah, malah mendukungnya untuk membawa Wendy sampai kepelaminan. Tapi takdir berkata lain, Wendy pergi ke negara lain untuk pertukaran pelajar yang membuatnya berpaling dari Yoongi. Yoongi masih ingat waktu itu ia bahkan melakukan mogok makan sangking galau nya. Ia baru saja merasakan jatuh cinta, tapi malah dibuat patah. Tetapi patah hatinya tidak berlangsung terlalu lama, patah hati itu tersembuhkan saat Haera lahir di dua minggu kemudian.
Siang ini, ditemani dengan air hujan yang tidak kunjung berhenti. Kedua kakak beradik ini berlarut sendiri dalam lamunan yang mereka buat. Semesta yang menyaksikan nya dengan diam. Semesta sedang membuat sketsa jalan hidup yang harus mereka jalani di hari berikutnya.
Semesta, apakah kedua kakak beradik ini akan bahagia bersama kembali?
Bersambung...
》》♡《《
"Males pulang, mau kerumah Wendy aja"
Min YoongiKalian nunggu lama?
Aku update karena pulpen aku buat nugas habis hahaha. Semoga masih nyambung ya sama yang kemarin.Have a nice day bestie!! See you in the next chapter!
8 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Haera | BTS
Random[Slow Update(?)] Haera... Tunggu sebentar lagi ya... Semesta sedang bosan, dan kamu yang menjadi mainannya.. Bertahan Haera.. ____ Cerita ini aku rasa bakal end dalam beberapa chapter saja, lihat nanti deh. Judul sebelumnya : My Brother Hate Me and...