H-7

1.1K 61 10
                                    

Selamat membaca...

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

》》♡《《

Didalam sebuah cafe yang sederhana dan ditemani segelas americano hangat, Yoongi diam. Didepan nya ada selembar kertas yang di gambar arsir. Entah sejak kapan menggambar dan melukis menjadi hobi nya, dan dia menikmati hobi baru nya itu.

"What's up bro!" suara riang seorang laki-laki mengalihkan atensinya.

"Tumben lo kesini, biasa susah banget diajak. Harus dipaksa dulu baru mau kesini." laki-laki tadi mendudukkan tubuhnya tepat didepan Yoongi. Yoongi hanya menatapnya sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi.

"Lo ngapain disini?" Yoongi bertanya tanpa menatap laki-laki itu.

"Kalau lo lupa, ini cafe punya gue" yang ditanya mendelik kesal. Maklum, Yoongi jarang kesini.

Yoongi menganggukkan kepalanya. Membuat si laki-laki mengumpat kesal.

Emang kalau ngomong sama kulkas, ya begini.

Entah bagaimana, dia bisa berteman dengan orang yang seperti ini. Tapi bagaimana lagi? Yoongi adalah teman pertamanya saat masuk kuliah. Meskipun sulit mendekatinya, akhirnya dia bisa menjalin pertemanan dengan si kulkas 35 pintu ini.

"Permisi, gue maba. Lo tau tempat maba kumpul dimana? Gue telat soalnya" laki-laki itu bertanya pada seseorang berkulit putih dan mata tajam.

Gila, ini manusia?!

"Nggak tau, gue juga telat" suara bariton itu membangunkannya dari aksi nya mengagumi Yoongi.

"O-oh hehe" lelaki itu tertawa canggung. Tangannya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sedangkan Yoongi melangkahkan kaki nya perlahan menjauhi laki-laki itu. Tapi yang terjadi, lelaki tinggi dan berkulit sawo matang itu malah mengekori Yoongi.

"Nama lo siapa?"

"Ngapain lo tanya nama gue?"

"Biar gue bisa manggil lo"

Yoongi diam sebentar sebelum menjawab. "Yoongi"

Laki-laki tadi menoleh, "Hah?"

"Yoongi, Min Yoongi" ulang Yoongi lagi.

"Lo?"

"Jung Hoseok"

Yoongi mengangguk tanpa menoleh. Tetap fokus pada langkah nya.

Haera | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang