Introduction Tae

3 0 0
                                    

Kim Taehyung, 26 November year 1999

Angin berhembus pelan, pohon kelapa yang ada bergerak ke kanan ke kiri, bunyi deburan ombak terdengar bergemuruh, saling menyusul satu sama lain.

"Tae, jangan lari ya! Jangan berenang terlalu jauh oke?"

Yang dipanggil tae menganggukkan kepala.

Tae berlari menyusuri bibir pantai, mengambil kerang yang dia lihat.

"Huwaaa...tuatanya ada mendung, dadi dika belenang enad ni" (cuacanya agak mendung, jadi jika berenang enak nih)

Ya aneh sih, jika berenang itu enaknya di cuaca panas sebenarnya. Namun...ya sudah lah ya.

"Eomma!! Taetae peldi belenang yaaa!!" (Taetae pergi berenang yaaa!!)

Yang dipanggil eomma menolehkan pandangannya ke tae.

"Ingat pesan eomma tadi taehyung"

Taehyung mengangguk lucu dan mulai berjalan menuju air.

"Tae mau liat itan" (tae mau lihat ikan)

Taehyung memasang kuda-kuda ketika melihat ada ombak yang datang.

Byur

Ombak tersebut melewati taehyung yang masih diposisi sama, namun seluruh badan taehyung basah semua.

"Hihihi...selu selu. Tae mendetat ladi aah" (seru seru. Tae mendekat lagi ah)

Taehyung berpose sama lagi namun posisinya lebih ke tengah, air juga mencapai pinggangnya.

Byuur

Namun sayang...badan taehyung terhuyung dan mengakibatkan dia ikut ombak.

Ibu taehyung mengawasi taehyung sambil makan semangka yang dibawa.

"Mana anak itu? Kok tidak muncul?"

Ibu taehyung meletakkan wadah semangka dan berjalan mendekati pantai.

"Tae!!"

Ibu taehyung berteriak memanggil taehyung. Namun tidak muncul-muncul juga.

"Astaga!! Jangan-jangan taehyung hanyut! Ya tuhan!! Aku harus apa ini??"

Ibu taehyung panik karena tidak melihat anaknya. Lalu dia ingat dengan apa yang pernah tertulis di lengan atas taehyung saat lahir. Itu tulisan aksara korea, ibu taehyung mencoba mengingat kata apa yang tertulis.

Setelah ingat, ibu taehyung duduk bersimpuh dengan tangan yang terkepal seperti orang berdoa.

"Titisanku akan ku jaga selalu. Tiba saatnya muncul bagian diriku di titisanku. Lepaskan segel, ijinkan"

Ibu taehyung menatap pantai dengan khawatir wajahnya sudah penuh dengan air mata.

"Ku mohon. Bantulah anakku. Jika dia titisanmu, bantulah dia"

Ibu taehyung memejamkan matanya karena pasrah.

"Jangan bersedih. Ku akan selalu jaga anakku"

Bisikkan itu menemui pendengaran ibu taehyung.

"Iya, mohon tolong anak kita"
.
.
.
.
.
.
Taehyung memejamkan matanya. Dia bisa berenang. Ayahnya mengajarkan dia berenang dengan bagus, makanya dia pandai berenang. Namun entah kenapa, sesuatu membuatnya tidak ingin melawan air ini.

Taehyung rasa...ini rumahnya.

"Anakku...bukalah matamu dan bernapaslah seperti biasa"

Taehyung mendengar bisikan perempuan. Mau tidak mau, taehyung mencoba membuka wajahnya.

Taehyung melihat air biru yang jernih. Bisa dia lihat terumbu karang di depannya.

Taehyung mencoba berenang, namun kakinya seperti terlilit namun ini tidak mengganjal.

Taehyung melihat ke kakinya.

"Aaaa...!!"

Taehyung berteriak melihat kakinya yang berubah menjadi seperti ikan.

"Apa ini?"

Loh loh??

Taehyung membolakan matanya dan tangannya menutup mulutnya tidak percaya.

Taehyung mencoba mengambil napas.

Dia bernapas!! Dia mendapat oksigen di air!! Taehyung merasa ada gelembung keluar disamping wajahnya.

Dia menyentuh bagian rahangnya dan...ada insang!!

Taehyung terkejut namun seperti terkagum.

"Apa atu matai tetnolodi ya?" (Apa aku makai teknologi ya)

Taehyung mencoba berenang dan ternyata dia bisa. Sangat mudah.

Taehyung berenang ke tengah laut.

"Hey bung! Masa si eunsa tidak mau menjadi pacarku? Yang benar saja, ck!"

Taehyung mencari orang yang berbicara di laut ini. Dia berpikir, aaa teman!! Aku mencari teman.

Namun yang ditemukan cuman ikan-ikan yang berenang di dekat terumbu karang.

"Hufh...siapa yang bitala?" (Taetae pergi berenang yaaa!!)

"Hei bung! Kau baru ya?"

Taehyung menatap ikan tuna dihadapannya.

"Hei! Aku bicara denganmu"

Taehyung menatap bingung ikan di depannya.

"Ck! Seperti bocah. Badan saja yang bssar"

Ikan tuna tersebut berlalu meninggalkan taehyung yang bingung. Namun tidak lama, taehyung mendengar keributan. Ya seperti di keramaian ramai. Taehyung merasa dia sedang di tengah kota, berisik.

"Apa itan itan ini yang bitala?" (Apa ikan ikan ini yang bicara?)

Taehyung memutuskan kembali ke darat dan menceritakkan ke ibunya.
.
.
.
.
Taehyung sampai dipermukaan dangkal, tinggal berenang sedikit dia sampai di tepi pantai.

Srak

"Eomma!!"

Taehyung memekik melihat ibunya duduk bersimpuh dan menangis tidak jauh dari posisinya.

Ibu taehyung yang mendengar pekikan taehyung mencari taehyung. Setelah melihat taehyung, ibu taehyung bergegas menemui taehyung.

"Astaga anakku!!"

Ibu taehyung tersenyum senang melihat anaknya selamat. Namun jujur, ibu taehyung kagum melihat wujud taehyung seperti ini. Ekor yang indah, batin ibu taehyung.

"Eomma, atu bita belnapas di ail" (aku bisa bernapas di air)

Taehyung berucap senang namun masih dengan posisi berbaring.

Ibu taehyung memangku kepala taehyung.

Kisaran 10 detik dari taehyung berucap tadi. Napas taehyung memberat. Taehyung mengeluh sesak napas dan pusing. Ibu taehyung panik.

Ibu taehyung membawa taehyung ke tempat dia meletakkan perlengkapannya.

Ibu taehyung memasang handuk di badan taehyung, mencoba mengeringkan badan taehyung. Ibu taehyung melihat perubahan lagi dibadan anaknya. Kaki taehyung kembali dengan insang yang menghilang. Namun badan taehyung jadi telanjang.

"Semoga hidupmu bahagia nak"

Ibu taehyung mengecup kening taehyung.

the luna & mythTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang