Bagian 3- Awal Persahabatan 🍀

81 14 6
                                    

Sinar matahari menembus sebuah kamar dan mengenai langsung mata seorang gadis yang matanya sembab itu, membuat dirinya silau dan memicingkan matanya. Sehingga gadis itu pun terbangun.

"Hoam... ini jam berapa?" Jae Eun bangun kemudian meraba meja nakas yang ada di samping tempat tidurnya untuk mencari ponselnya. Dengan mengucek matanya, "eoh masih jam lima? Serasa sudah tertidur lama." Jae Eun pun turun dari ranjangnya dan keluar dari kamarnya menuju dapur.

"Nona kau sudah bangun? Tumben," Tanya bibi Kim, ART di keluarga lee yang memang sudah lama mendampingi keluarga ini dari mereka masih bukan apa-apa hingga seperti ini.

"Nee, apakah Taeyong oppa sudah bangun?"

"Tuan muda Taeyong pulang?" Jae Eun mengangguk sambil menenggak segelas air putih.

"Sepertinya saya kira belum, tadi saya datang rumah masih gelap," jawab bibi Kim sambil mengeluarkan bahan-bahan makanan untuk ia masak hari ini.

"Selamat pagi bi, eh Eun-ah juga." Haechan menyapa keduanya sambil menuruni tangga.

"Oppa pulang juga? Aku rindu." Jae Eun terkejut melihat kehadiran Haechan, ia lalu berlari danmenghamburkan tubuhnya untuk memeluk Haechan. Ia rindu, sangat-sangat rindu pada oppanya.

"Aigoo, aigoo, kau kira aku tidak rindu padamu eung? Aku juga sangat-sangat merindukanmu." Ucap Haechan membalas pelukan Jae Eun.

Haechan memang tidak pulang selama beberapa bulan untuk konsernya bersama NCT Dream. Karena lusa kemarin jadwalnya telah habis sehingga ia diberi liburan oleh agensi selama 2 minggu sebelum persiapan comeback bulan depan. Haechan pun memutuskan untuk pulang dan menikmati liburannya bersama adik dan kakaknya.

"Bagaimana kabarmu?" Haechan bertanya setelah melepaskan pelukannya.

"Baik, kau juga kan?" Jae Eun mengangguk dan tersenyum, Haechan pun ikut tersenyum.

Tanpa mereka sadari dari lantai atas Taeyong melihat hal itu dan tanpa sadar tersenyum melihat interaksi kedua adiknya.

"Syukurlah mereka masih bisa tersenyum, aku berjanji senyum kalian akan selamanya terpatri apapun yang terjadi, walaupun aku yang harus menanggung sakit." Janji Taeyong pada dirinya sendiri. Lalu Taeyong pun turun untuk bergabung dengan adiknya.

"Aigoo, masih pagi dan kalian sudah melepas kangen, hmmm? Apakah aku tidak mendapatkan pelukan juga?" Mendengar suara Taeyong, badan Jae Eun seketika menegang. Ia mengingat kembali apa yang terjadi kemarin. Ia takut ditanyai macam-macam oleh kakaknya itu. "Selamat pagi, bibi Kim." Sapa Taeyong kepada ART nya itu. Bibi Kim hanya mengangguk membalas sapaan Taeyong.

"Eun-ah wae?" Tanya Taeyong ketika menyadari Jae Eun tiba-tiba terdiam.

"Aniyo." Jae Eun tersenyum, Taeyong tersenyum kembali kepada Jae Eun.

"Kau hari ini sekolah, kan? Mandilah dan persiapkan kelengkapan sekolahmu, nanti aku antar kau ke sekolah." Mendengar ucapan Taeyong, Jae Eun langsung bergerak menuju kamarnya dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

---

"Sekolah dengan baik ya? Apapun yang terjadi mulai sekarang katakan padaku. Ingat kau punya dua kakak yang siap mendengarkan keluh kesahmu." Jae Eun hanya tersenyum dan mengangguk samar. Ia tak yakin jika apa yang dikatakan Taeyong akan benar terjadi.

"Bye, oppa." Pamit Jae Eun kepada Taeyong. Kemudian mobil yang dilajukan oleh Taeyong pun melaju meninggalkan gerbang depan SMA Jae Eun.

"Jae Eun-aah!!!"

ADRONITIS [KIM SEUNGMIN] Sedang Revisi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang