Bagian 18-Jaehyun VS Taeyong

39 12 3
                                    

NCT 127 telah sampai di bandara Toronto Pearson International Airport. Mereka langsung menuju hotel tempat mereka menginap.

Setelah sampai di hotel, para anggota segera menuju kamar masing-masing sesuai dengan pembagian. Jaehyun dan Taeyong pun masuk di kamar yang sama. Di dalam kamar tersebut, tidak ada pembicaraan yang terjadi. Hening dan sunyi. Masing-masing punya kesibukan masing-masing. Sepertinya suasana ini tidak baik bagi konser mereka.

Taeyong memilih untuk pergi ke kamar Haechan dan Taeil untuk membicarakan tentang kesalahannya dan juga apa yang harus dilakukan oleh Hachan. Ketika Taeyong pergi, Jaehyun memilih bertingkah bodo amat apa yang dilakukan leadernya itu. Ia benar-benar marah akan apa yang dilakukan Taeyong pada Chanyoung. Seharusnya apabila ingin mengingatkan Chanyoung tidak begitu cara melakukannya.

(Di kamar Taeil dan Haechan.)

"Hyung ada apa kemari?" tanya Haechan lagi. Taeyong yang ditanyai hanya terdiam dan menunduk saja. Taeil yang baru saja selesai mandi bertanya dengan pelan pada Haechan apa yang terjadi, namun dibalas oleh Haechan dengan mengendikkan bahu. Karena memang daritadi Haechan sudah berusaha menanyai Taeyong, akan tetapi ia hanya diam dan menunduk.

"Taeyong-ah ada masalah?" kali ini Taeil yang bertanya. Sebagai hyung yang tertua di NCT ia harus merawat adiknya dengan baik apalagi ini adalah leader dan juga center NCT. Yang merupakan pondasi dari NCT apabila ia goyah maka runtuhlah semuanya.

Pertanyaan Taeil pun tidak dijawab oleh Taeyong. Sepertinya Taeyong benar-benar bingung, sebagian besar perasaannya saat ini adalah marah akan perilaku Jaehyun namun ia juga merasa bersalah karena harus melibatkan adiknya.

Taeyong lalu memgambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan. "Hyuckie aku minta maaf." Haechan bingung mengapa tiba-tiba Taeyong minta maaf kepadanya setelah diam selama beberapa menit.

"Aku minta maaf karena kelakuanku, kau harus menerima dampaknya." Ucap Taeyong dengan nada bergetar.

"Maksudmu apa hyung? Aku tidak menerima apapun."

Taeyong makin tertunduk, ia tidak sanggup mengatakannya. Padahal ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga kedua adiknya dengan baik.

"Maaf, kau harus jadi pesuruh Jaehyun selama beberapa waktu karena aku membentak Chanyoung." Mata Haechan membola mendengarnya.

"Hyung kapan kau membentak Chanyoung? Bukankah sebelum keberangkatan kita kau menghabiskan waktu hanya di ruang latihan dan paginya kita bersiap-siap bersama untuk berangkat ke Kanada." Ya, sebelum jadwal keberangkatan ke Kanada, Taeyong memilih berlatih hingga fajar datang dan tidak pulang padahal manajer sudah biang untuk istirahat dulu.

"Aku ke sekolah Jae Eun sebelum ke bandara."

"Apa? Ada apa kau sampai pergi ke sekolah Jae Eun?" tanya Haechan menggebu-gebu untuk meluruskan kebingungannya.

"Jae Eun mendapatkan tamparan oleh teman sekelasnya juga masa lalu Jae Eun tentang agensi XY diungkap, aku sebenarnya tidak tahu kalau tidak Chanyoung memberitahuku lewat kao-talk. Namun, saat aku pergi ke kelas Jae Eun aku melihat siswi yang menampar Jae Eun malah berbicara akrab dengan Chanyoung. Sementara Jae Eun saat itu baru kembali dari rooftop dalam keadaan mata sembab ditemani Seungmin si siswa Australia. Aku marah melihatnya, padahal Jae Eun sangat memprioritaskan Chanyoung. Namun saat susah, Jae Eun malah ditinggal. Bahkan saat aku membentak Chanyoung, Jae Eun bilang tidak akan membiarkan seorang pun menyakiti Chanyoung bahkan kalaupun itu demi kebaikannya. Sungguh, Jae Eun sangat menyayangi Chanyoung." Haechan semakin melebarkan mata mendengar cerita Taeyong, sementara Taeil memilih sebagai pendengar saja karena ia tahu ini bukan haknya untuk mencampuri hal seperti ini. Terlebih lagi ini adalah masalah keluarga dan juga remaja SMA.

ADRONITIS [KIM SEUNGMIN] Sedang Revisi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang