Bagian 4 - Dokter Seo 🍀

73 13 10
                                    

Disinilah Jae Eun berada bersama kakakanya, Haechan, di sebuah ruang bewarna putih duduk menunggu psikiater yang merupakan kenalan dari Taeyong. "Rileks saja, dia orangnya ramah kok," ucap Haechan yang memang pernah bertemu dengan psikiater yang akan menangani Jae Eun.

Jae Eun benar-benar gugup, dia tidak tahu apa yang akan terjadi selama 2 jam yang sudah dijadwalkan oleh Taeyong dengan calon psikiaternya. Ia hanya bisa meremas tangannya untuk menghilangi rasa gugupnya. Haechan yang mengetahuinya menarik satu tangan Jae Eun lalu menggenggamnya guna menyalurkan energi positif darinya. Ingat, julukan Haechan di NCT adalah Fullsun si moodmaker NCT.

"Selamat siang, oh inikah adikmu Donghyuck-ah?" Seorang perempuan yang seumuran dengan Taeyong dengan jas putihnya memasuki ruangan tersebut. Membuat Jae Eun dan Haechan berdiri.

"Nee."

"Annyeonghaseyo," sapa Jae Eun. Dokter Seo Ji Soo--psikiater yang menangani Jae Eun membalasnya dengan tersenyum.

"Annyeong, Jae Eun-ah. Wah, kau semakin cantik saja. Sudah lama ya aku tak melihatmu. Semenjak hari itu aku tak pernah melihatmu lagi, oppamu benar-benar posesif." Sindir Jisoo.

Jae Eun bingung dengan ucapan Dokter Seo, "Kita dulu pernah bertemu?" Dokter Seo mengangguk, "Saat kau masih SD. Mungkin saat aku dan Taeyong masih SMA? Aku tidak terlalu ingat. Pokoknya, saat itu aku pergi berkunjung ke rumahmu." Jae Eun mengangguk paham, sepertinya ia yang lupa.

"Tidak perlu lama-lama, apakah kita bisa langsung memulainya?" Tanya Dokter Seo membuat Jae Eun mengangguk.

"Sekarang tarik nafas dan hembuskan pelan-pelan. Apa yang kau rasakan saat ini, tentang bagaimana kondisi perasaanmu sekarang?" Jae Eun hanya diam ketika pertanyaan pertama ditanyakan, ia bingung menceritakan apa yang dirasakan selama ini. Ia memang pernah melakukannya, tetapi karena ada Haechan membuatnya lebih gugup. Bukannya menjawab pertanyaan Dokter Seo, Jae Eun malah memandangi Haechan.

"Aoa terlalu sulit menggambarkan perasaan itu? Atau kau masih takut menceritakannya?" Mendengar pertanyaan kedua, Jae Eun mengangguk.

"Hei, Eun-ah dengarkan aku. Kau harus percaya pada Dokter Seo, ayo coba mulai terbuka padanya Eun-ah." Haechan mencoba juga membuat Jae Eun menggambarkan perasaannya saat ini dan lebih rileks.

Mata Jae Eun tetap terpaku pada Heaehan. Ia takut apa yang diceritakan ini akan mempengaruhi performa Haechan di atas panggung, mengingat ia akan segera melaksanakan comeback.

Dokter Seo yang melihat gerak gerik Jae Eun yang terus menatap Haechan paham apa yang terjadi. Jae Eun tak ingin ceritanya didengar oleh Haechan untuk sementara waktu.

"Hyuck-ah sepertinya kau harus keluar, Jae Eun ingin berbicara denganku secara pribadi." Haechan menatap Jae Eun dengan raut muka yang tidak bisa digambarkan.

"Haah, baiklah." Haechan menghela nafas, menyadari pancaran sinar ketakutan dari mata Jae Eun.

"Kau harus melakukan ini dengan baik, ya? Aku ada diluar jika ada apa-apa. Rileks saja." Jae Eun mengangguk dan tersenyum membalas ucapan Haechan.

Setelah Haechan benar-benar keluar dari ruangan tersebut, Dokter Seo mulai bertanya kembali. "Bisakah kau menceritakan tentang rasa takutmu? Percayalah padaku, aku tidak akan membuatmu terluka, disini aku hanya ingin membantumu untuk menghilangkan rasa takutmu."

Lalu, berceritalah Jae Eun kepada Dokter Seo akan apa perasaannya. Walaupun awalnya Jae Eun sedikit menolak.

Di luar, Haechan menunggu dengan gusar. Ia sangat khawatir sebenarnya oleh keadaan adik satu-satunya itu. Ia teringat bagaimana kejadian tiga hari yang lalu, ketika ia dan Taeyong membicarakan rencananya pada Jae Eun.

ADRONITIS [KIM SEUNGMIN] Sedang Revisi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang