BAB 11

3 0 0
                                    

Gue cuma mau lo peka susah banget kayanya . -Aniya Pameswari Qiyani.

.
.
.
.
.

Dua hari sudah berlalu disini ditempat kemah . Aniya kini sedang melihat Devran tengah duduk sendiri ingin rasanya menghampiri tetapi takut jika mengganggu. Akhirnya Aniya hanya mengamati sosok lelaki yang begitu dingin kepadanya , Aniya memotret Devran yang sedang asyik membaca buku. Foto ini menjadi saksi bahwa sikap Devran kemarin begitu hangat kepadanya. Kemudian Devran menutup buku tersebut , Aniya langsung panik seketika.

"Apus foto gue!."ucap Devran yang begitu dingin .

Baru saja kemarin Devran memperlakukan Aniya sebagai seorang putri dan sekarang mengapa Devran berubah.

"Gue ga foto lo ko hehe."alibi Aniya . Aniya takut jika Devran mengetahui bahwa dirinya telah Aniya foto.

Kemudian Devran mendekat  menghampiri Aniya . Aniya rasanya ingin pingsan .

"Gue bilang apus ya apus."

"Ih gue gak foto Lo Devran aneh banget si."

Kemudian Devran mencoba mengambil handphone Aniya . Aniya langsung meninggikan tangannya yang masih pegang handphonenya. Terus terusan Devran mengambil sampai handphone Aniya jatuh Devran malah menangkap tubuh Aniya agar tidak terkena tanah. Jantung Aniya berdebar sangat kencang .

Mata mereka saling bertemu .

"Lo cantik."batin Devran .

Kemudian Devran tersadar akan suara hatinya bicara . Mereka duduk tegap tidak melihat satu sama lain.  Aniya masih canggung akan perbuatan Devran , bagaimana ini Aniya masih merasakan detak jantungnya yang tak karuan.

"Lupain yang tadi. Seterah lo mau apus apa enggak."kemudian Devran beranjak pergi .

Aniya langsung berdiri berlari mengikuti Devran . "Ngapain lo?."

"Ngikutin."

"Ngapain ngikutin , balik sana."

"Plisss."

"Gausah memohon ga suka gue."

"Cuma mau lo peka susah banget kayanya."

"Peka gimana lagi hmm?."

"Ya lo jadi pacar gue dan kita bisa bareng bareng."

Persetan dengan omongan Aniya barusan apakah tidak terlalu memaksa? Ah ini memaksa namanya . Devran yang mendengar itu langsung berhenti , Aniya malah ikut berhenti.

"Lo bilang apa barusan ?."

"Eh, mm enggak."

"Barusan bilang apa?."

"Lo salah denger mungkin ."kata Aniya dengan sangat malu . Lalu Aniya berjalan terlebih dahulu. Devran terkekeh pelan , apa yang Aniya bilang tadi sebenarnya ia mendengar namun hatinya ada yang bersikekeuh untuk tidak menanggapinya disisi lain hatinya ingin sekali memiliki wanita tersebut.

Devran mengikuti Aniya jalan sampai dengan tenda milik Aniya .

"Ah gila si kenapa gue ngomong kaya tadi berasa murahan gak punya harga diri."omel hati Aniya .

Aniya berjongkok menutupi mukanya . "Kalau Devran peka gimana Aniya ."batin Aniya .

"Itu yang gue mau tau makanya gue bilang gitu."teriaknya . Lalu Ambar dan Jessica membuka resleting tenda tersebut menampilkan Aniya tersipu malu karena ada yang mendengar ocehannya.

DEVRANIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang