BAB 04

7 1 0
                                    

Gausah sok peduli Lo bukan siapa siapa gue.
-Devran Dernian Antoro

.
.
.
.
.
.

Kini Dharma keluar dari ruangan dimana Aniya terbaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Dharma keluar dari ruangan dimana Aniya terbaring. "Masuk , lo dipanggil sama Aniya ."kata Dharma dengan ketus .

Devran yang mendengar itupun terasa bodo amat. "Anak cewek aja dulu ."ujar Devran yang tak mau kalah ketusnya .

"Vran masuk plis."itu suara Gladys .

Kalau bukan karena perempuan Devran tidak mau masuk . Ingat ini hanya permohonan Gladys . Devran masuk kedalam , Aniya langsung duduk tidak memikirkan infus yang ada di tangannya.

"Vran kamu baik baik aja kan? Gak ada yang luka kan?."

"Gak."

"Vran , plis jangan jauhin aku kaya gini . Aku suka sama kamu vran udah lama, dan aku peduli sama kamu."

"Gausah sok peduli Lo bukan siapa siapa gue."

Hanya omongan itu yang membuat Aniya mengeluarkan air mata . Devran sama sekali tidak melihat kearahnya, sekedar menanyakan apakah ada yang terluka? . Tidak Devran tidak semudah itu untuk bertanya .

"Gausah nangis , lo cengeng."

Tambah menangis . Aniya memang cengeng jika di perlakukan seperti tadi, omongan yang dilontarkan oleh Devran masih terngiang-ngiang.

Kemudian teman temannya masuk semua karena sudah mendapatkan izin dari dokter.
Dharma menarik kerah baju Devran .

"Mau lo apa si anjing! Berapa kali lo sakitin dia ha!."Dharma menyudutkan tubuh Devran ke dinding , terdengar hebat suara tubuh Devran di dinding.

"Apa urusan lo sama gue?."

"Ren Wang pinsahin mereka."ucap Ambar .

Alen sedang mengurusi administrasi nya Aniya . Sedangkan yang ada di ruangan ini hanya Awang dan Reno saja yang dapat memisahkan mereka.

"Oke mbar."

Awang dan Reno maju memisahkan mereka namun naas Awang didorong kebelakang oleh Dharma sehingga tubuh Awang terhempas kearah sofa . "Gila lo Dhar ."kata Reno , kemudian Reno membangunkan Awang .

"Urusan gue sama Aniya ya memang sekedar teman . Tapi apa pantas dia diperlakukan seperti itu sama lo."jawab Dharma yang sudah naik pitam.

DEVRANIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang