BAB 13

6 1 0
                                    

Jauhin Aniya ! Lo cuma buat gue Vran -Adelle
.
.
.
.
.

Devran mengetuk pintu rumah Adelle . Adelle membukakan pintu lalu Adelle mengecup pipi Devran . Ini benar-benar gila , Devran menepis tangan Adelle yang kini mencoba untuk merangkul lengannya.

"Mana Aniya."kata Devran dengan muka yang sangat datar.

"Kamu kesini cuma mau ketemu Aniya ? Ish aku pengen sama kamu dulu sebentar aja."

"Gue bilang mana Aniya ."kini suara Devran sudah tidak bisa terkontrol lagi .

"Kamu bentak aku?."

"Gak."

Devran meredam amarahnya . Jika dikasarin seperti ini Adelle makin menjadi . Kemudian Devran dipersilahkan duduk di sofa . Devran tidak mau bertele tele lalu ia menarik tangan Adelle .

"Kasih tau dimana Aniya ! Lo ga boleh kaya gini Del."

"Digudang."kata Adelle dengan sangat malas.

Kenapa si lelaki yang dicintai mencintai orang lain. Adelle hanya ingin Devran tidak lebih , Adelle bakalan menyingkirkan orang yang telah merebut Devran darinya .

Kemudian Devran berjalan kearah gudang . Gudang ini memang sangat kotor , debu dan pasti banyak tikus didalamnya. Terdengar suara tangis dari dalam ruangan ini , Devran mencoba mendobrak pintu tersebut namun Adelle tiba.

"Gue bakal bukain asal lo cium gue didepan Aniya ."

Sungguh permintaan gila . Mana mau Devran melakukan itu , anggap saja yang kemarin bukan Devran melainkan iblis yang dirasukin Adelle .

"Lo gila Del , gue gak mau."

"Yaudah cewe yang ada didalam bakal mati ."

Devran membuang nafas dengan gusar dan mengacak-acak rambutnya. "Oke."

Itu suara iblis yang dirasuki oleh Adelle lagi. Devran terpaksa melakukan itu hanya ingin Aniya cepat keluar dari tempat ini. Kemudian Adelle membuka gudang tersebut terlihat lah Aniya yang tengah duduk . Baju Aniya basah , dan kotor . Ini pasti yang Adelle lakukan.

"Heh bangun lo."kata Adelle . Aniya melihat kearahnya dan benar ada Devran .

Devran terpaksa mengikuti apa kata Adelle . Aniya tidak percaya itu , Devran mencium sekilas bibir Adelle . Namun Adelle malah menautkan bibirnya kepada Devran , Adelle melumat bahkan Devran juga membalas. Agar semuanya berakhir dengan cepat Devran melakukan ini secara terpaksa .

Adelle melepas tautannya . "Jauhin Aniya ! Lo cuma buat gue Vran."kata Adelle dan memeluk Devran .

Persetan, Devran langsung melepas pelukannya. Ia menghampiri Aniya yang sedari tadi menangis. Devran menggendong Aniya .

"Awas ya lo ."kata Adelle sambil melihat sinis kearah Aniya .

Devran berlari sambil menggendong Aniya dan rupanya teman temannya mengikuti dari tadi. "Buka pintu mobil gue cepet."kata Devran dan Awang membuka pintu mobilnya.

Devran menduduki Aniya dikursi depan . Aniya begitu kedinginan , bajunya basah dan kotor. Devran melihat kearah kursi belakang rupanya ada jaket jeans miliknya. Devran menutupi tubuh Aniya yang basah , Dharma yang melihat itu begitu teriris hatinya. Reno mengusap punggung Dharma mengisyaratkan 'sabar Dhar jodoh ga kemana' .

DEVRANIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang