"Entah mimpi apa gue hari ini.
Hari ini waktunya upacara,dan gue telat berangkat 15 menit,ohh no! Gara-gara rendy nih,coba aja kalau rendy nggak telat bangun" gumam aliza sambil menaruh ekspresi marah.Ciittt...
Suara decitan rem sepeda motor rendy terdengar tepat dihadapannya."Rendy orang paling ganteng,kenapa sih lu.."
"Udah naik aja,bawel amat"
belum selesai aliza berbicara rendy memotong pembicaraannya"Hih dasar lu ya ren!"
Omelnya sambil menaiki motor gede milik rendyMotornya melaju kencang di jalanan karena takut mereka telat untuk mengikuti upacara hari senin.
"Ren,pelan-pelan aja dong,rambut gue rusak nih" pekiknya sambil memata rambut lurusnya yang rusuh.
"Diem aja lu,yang penting kita nggak telat!" Jawabnya cuek
"Lo masih bisa ngomong nggak telat,padahal ini udah jelas-jelas telat ren" gumamnya dalam hati karena takut rendy mendengar apa yang dikatakannya dan semakin ngebut lalu merusak penampilannya.ouh tidak,aliza tidak bisa membayangkan bagaimana sosoknya nanti.
dan benar saja setelah mereka tepat berada didepan gerbang,gerbang tinggi itu sudah tertutup.
kegiatan upacara kelihatannya masih berlangsung,rendy menyenderkan motornya dan mereka hanya duduk di depan gerbang yang terkunci sambil menunggu bapak kepala sekolah menghampirinya untuk memberikan hukuman kepada mereka.
"Gawat! Bisa kena hukuman nih"
Ucap aliza yang masih tidak menerima kenyataan bahwa dirinya terlambat."Pasrah deh gua" ucapnya sambil bernada pasrah..
"Lo tuh ren,kenapa terlambat segala sih!"
"Eh!gue tuh tadi bangun kesiangan tauk,makanya telat,lagian ban gue tadi kempes segala,jadi ke bengkel bentar buat ngisi angin" jawabnya panjang lebar
"Kenapa nggak lo tiup aja pakek napas lo,kan lumayan nggak dorong jauh-jauh ke bengkel" ucapnya yang tidak mau kalah dengan jawaban rendy sebelumnya..
"Eh bus*t ya,lo kira gue pompa angin apa,ya kalik gue niup ban,nanti wajah ganteng gue merah karena niup ban yang jelas nggak bakal keisi napas gue!" Jawabnya tidak mau kalah juga.
"Aliza , Rendy "
Panggil seseorang dari belakang yang membubarkan adu mulut diantara mereka.
Mereka berdua menoleh bersamaan dan terlihat sosok pak hadi kepala sekolah sedang menatap mereka tajam.keringat dingin menetes di jidat rendy dan detak jantung rendy serasa berhenti berdetak."Kalian sudah telat 20 menit" ucapnya sambil melihat jam tangannya.
"silahkan kalian putari lapangan ini tiga kali" lanjutnya."Rendy aja ya pak,dia yang telat bangun jadi kesiangan" ucapnya memasang wajah tidak bersalahnya
"Eh enak aja lo,kan lo bareng gue,jadi dihukumnya harus barengan" jawabnya membela diri
"Berdua sekarang!!" Jawab pak hadi dengan meninggikan suaranya dan membuat mereka berdua diam.
"Apes dah!" Gumam rendy sambil menepuk jidatnya yang masih mengalir keringat dingin.
Sedangkan aliza hanya mematung dan melongo mendengar kenyataan bahwa dirinya juga harus di hukum.Tanpa basa basi mereka langsung menuju lapangan untuk berlari.(antusias banget,padahal dihukum)
Selesainya mereka berlari,aliza menuju kelas.
"Eh ren,ke kelas yuk!" Ajaknya
"Bentar nih,laper habis lari-lari,gue mau mampir kantin,lo duluan aja entar kalo dicariin guru bilang aja masih di toilet" cetusnya.
"Eh nih anak bandel amat ya"
"Udah,bye" ucapnya sambil meninggalkan aliza.
Sembari berjalan aliza mengingat ingat apa yang sudah ia lupakan
"Apa ya yang ketinggalan" gumamnya dalam hati.
"Aduh! Hari ini kan waktunya ujian matematika,tugas kemarin aku bawa nggak ya"ucapnya sambil menepuk jidatnya dan mencari buku di tumpukan beberapa buku yang dibawa di tangannyaBruak..
Aliza menabrak seseorang karena tidak memperhatikan cara berjalannya .
"Maaf kak,nggak sengaja"
Ucapnya bersalah tanpa memandang siapa orang yang ditabraknya"Iya nggak papa kok"
Jawabnya juga tanpa menoleh dan sibuk memunguti bukunya yang juga terjatuh bercampurBuru buru aliza mengambil bukunya karena takut bu indah , monster bumi yang ditakuti siswanya sudah berada di kelas
Untuk memberi soal mematikan andalannya."Sekali lagi maaf ya kak" pintanya meminta maaf.
"Iya nggak papa kok,udah duluan aja,biarin ini aku yang beresin"
Ucapnya masih dengan keadaan yang sama"Permisi kak" jawabnya sambil berjalan menghilang di tikungan tepat didepannya.
Dan benar setalh dia sampai dikelas,monster itu sudah duduk di meja guru dan menatap tajam aliza dengan tatapan menyeramkan.
Benar-benar hari yang sial baginya..
___________
Kritik dan sarannya ditunggu.
Typo masih bertebaran,butuh koreksi
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret admirer
Teen FictionBiarkan saja aku,yang hanya bisa menatapmu dari jauh,sebenarnya aku tidak ingin menatapmu. Meskipun begitu lensaku tetap saja melihat kearahmu,melihatmu tersenyum meskipun senyum itu bukan untukku. ~Aliza