Hello, Seoul.

161 7 2
                                    


Bandara Incheon, Musim Dingin – Minggu terakhir di Bulan November, 2017.

Lim Yu Ri / Y / N POV

Akhirnya aku mendarat di Bandara Incheon, setelah kurang lebih 7 jam pernebangan. Sungguh melelahkan, aku rindu kasur. Aku melangkah dengan malas menuju tempat pengambilan bagasi. Untung aku cuma bawa satu koper. Aku langsung meletakkan koperku di trolly. Lalu berjalan menuju salah satu coffee shop, memesan minuman, duduk disamping cowok berpakaian hitam dan mulai menghidupkan handphone untuk menghubungi sahabatku. Bentar.., kenapa banyak sekali notifikasi? Dari siapa sebenarya?. Oh, ternyata Nathan dan Raymond yang membombardir chat. Chatnya lebay banget kayak aku pergi setahun, padahal baru aku tinggal 7 jam. Mereka adalah dua sahabat laki-lakiku. Raymond adalah mantan bosku, dia CEO sebuah hotel berbintang di Jakarta. Aku bekerja sebagai asisten pribadinya hingga bulan lalu, aku keluar karna aku ingin ganti suasana dan alasan utama adalah aku ingin move on dari mantan pacarku, Willy, dia selingkuh dengan temannya sesama DJ. Ah dasar lelaki brengsek, ingatan tentang dia yang berselingkuh terlintas lagi di otakku. Sialan. Isi chat Raymond memberi tahu alamat rumah yang akan aku tinggali selama di Seoul. Raymond meminjamkan rumahnya kepadaku, iya rumahnya. Dia sangat kaya dan baik hati, oppa-vibes. Aku kadang heran kenapa Raymond sangat baik kepadaku, meminjamkan rumah, dan memperbolehkan aku mengajak kedua sahabatku untuk tinggal bersama. Katanya, dia nggak mau aku merasa kesepian di rumah yang luas. Sedangkan Nathan, dia mengomel kepadaku kenapa aku harus tinggal di negeri gingseng ini hanya untuk move on, cukup tinggal di Bali untuk sementara aku bisa move on katanya. Si bodoh ini tidak tahu kalau di Bali sudah banyak kenanganku dengan mantan pacar. Nathan, dia adalah desainer pakaian yang baru-baru ini naik daun, dia adalah saudara sepupu dari Raymond. Nathan ini tipe badboy wkwkwk, aku sampai lelah berpura-pura menjadi kekasihnya ketika ada cewek yang mengejar-ngejar dia. Dia yang paling marah setelah mengetahui mantan pacarku selingkuh dan menghajar mantan pacarku habis-habisan. Aku akan menelpon housemateku agar menjemputku.

"Hee Young, aku udah sampai bandara. Kamu dimana?" kataku.

"Eonni, aku di parking lot. Tunggu sebentar ya."

"Baiklah."

Aku berjalan keluar bandara, ketika aku sampai luar bandara. Aku melihat segerombolan cewek berkumpul. Wah mereka menunggu siapa ya? Idol? Gilak banyak banget, kalo berhadapan seperti ini setiap kali aku keluar bandara, bisa-bisa anxietyku kambuh. Aku membaca salah satu banner mereka, ada tulisan CHANYEOL EXO banyak sekali dan SEHUN EXO. Oh mereka fangirl sepertiku ya ternyata wkwkwkwk.. hebat sekali mereka mau menunggu untuk bertemu seperti ini. Kalau aku sih ga sanggup. Kedua orang member EXO itu keluar dari bandara, semua fansnya berteriak. Sebentar, sepertinya salah satu dari mereka tidak asing. Dia mirip cowok yang duduk disebelahku waktu di coffee shop. Pakaiannya sama. Aku menahan diriku untuk berteriak. Jadi cowok yang duduk disampingku tadi Park Chanyeol. Kenapa aku bodoh sekali, kenapa aku ga menyadarinya. Kenapa aku memikirkan mantanku si cowok brengsek itu. Sudahlah, minggu depan kan aku akan bekerja di kantor yang sama, tidak perlu kecewa seperti ini,TAPI TETEP SAJA AKU KECEWA. (T.T)

"EONNI...!!!" teriak Hee Young dan So Ra menyadarkanku dari lamunanku.

"ARRGH APAAA" teriakku.

"Kenapa ngalamun Eonni?" tanya So Ra.

"Sedang menyesali kebodohan yang baru saja aku lakukan" ucapku.

"Kebodohan apa?" tanya Hee Young.

"Dibahas di mobil saja" ucapku.

Lalu kami berjalan menuju tempat parkir.

"Eonni, rumahnya baguuuuuuus bangeeeeet. Kamarnya ada 4. Kamar mandinya juga luas. Gilaaak ya Raymond Oppa baik banget sama Eonni. Jangan-jangan dia suka sama Eonni." kata So Ra.

"Iya, kita tinggal masuk bawa badan dan pakaian saja, semua sudah tersedia. Kamarnya juga didesain sesuai dengan karakter kita Eonni, Raymond Oppa baik banget." imbuh Hee Young.

"Benarkah? Padahal dia bilang kalo itu cuma apartement biasa yang ga keurus, dia berbohong kepadaku berarti."

Sesampainya di mobil, So Ra mulai bertanya kebodohan apa yang baru saja aku sesali.

"Aku tadi kan duduk di cafe, sebelahan sama cowok yang kereeen banget dan he is really my type. Tapi aku ga terlalu memerhatikan cowok itu, aku terlalu konsentrasi dengan handphone karna banyak chat. Lalu begitu keluar dari bandara kan ada gerombolan fans itu banyak banget mereka sedang menunggu member EXO, member EXO itu keluar dari bandara, dan aku baru sadar kalau yang duduk disebelahku adalah PARK CHANYEOL. HUUUUAAAA BODOH SEKALI AKU."

Kedua sahabatku langsung ketawa.

"Wakakakaka Eonni kenapa bisa begitu, biasanya kalo ada cowok ganteng Eonni paling gercep" jawab Hee Young.

"Ga tau. Aku terlalu sibuk menjawab pesan Raymond dan Nathan, Nathan juga menelpon mengomel karna aku harus tinggal disini. Aku benci mereka berdua. Oh ya, Nathan bilang katanya dia mengirim baju keluaran terbarunya untuk kita. Katanya sudah dikirim hari ini. Kayaknya minggu depan sampai, aku gatau dia ngirim ke alamat mana."

"yeaaay dapat baju baru wkwkkwk" ucap So Ra girang.

Kita mengobrol banyak sekali, karna sudah hampir setahun kita ga ketemu, tanpa terasa sudah sampai di apartemen.

Aku mulai menata bajuku ke dalam lemari. Tiba-tiba ponselku berdering. Telpon dari Raymond.

"Halo..?"

"Udah sampe apart?" tanya Raymmond

"Udah, kamu bilang apartemen ga keurus, apaan. Ini semua barangnya baru. Gilak ya kamu, ini habis biaya berapa juta. Aku ga mau ah kalo kamu berlebihan kayak gini."

"enggak, itu semua barang second cuma masih keadaan bagus aja."

"baiklah, aku percaya omonganmu"

"kamu kapan mulai kerja di SM COX?"

"seminggu lagi mungkin, aku masih harus mengurus berkas-berkas"

Tututut ada panggilan lain masuk.

"sebentar, sepertinya ada yang menelponku" ucapku.

"Nathan menelponmu sepertinya, yaudah aku tutup ya" kata Raymond lesu.

"ah, secepat ini? makasih ya Raymond, kamu baik banget, Hee Young dan So Ra sangat senang."

"uhm iya, kalo kamu seneng ga dengan desain kamarmu?"

"seneng banget, sesuai seleraku, makasih ya.." ucapku tulus.

"Sama-sama Yuri, semoga kamu ga betah kerja disana."

"eh, kenapa malah ga betah?"

"biar kamu balik kepadaku" kata Raymond.

Aku terdiam. Canggung. Apa maksud orang ini.

"EONNIII... MAKANANNYA UDAH DATENG" teriak Hee Young.

"ya udah, kamu makan dulu sana, udah dicariin. Bye Yuri."

"bye Raymond".

My Posesif BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang