11. THE OTHERS

74 14 2
                                    

#SEULGI

Pagi ini hujan deras. Aku dan Suho sedang menikmati coklat hangat, duduk di dalam heli kesayangannya sambil berteduh. Terdegar suara rintikan hujan megenai badan heli. Seminggu sudah aku ditugaskan di Wall of Life. Dog tag serta foto orang-orang terbaik tim garda depan yang gugur saat bertugas di Blue House, ikut terpampang di dinding 12. Koloni Semenanjung masih di selimuti duka. Tim garda depan sudah banyak kehilangan orang-orang terbaik.

Sejak kebocoran dinding beberapa hari lalu. Suho si pilot menyebalkan selalu tidur di dalam heli-nya. Dia terlalu waspada atau mungkin terlalu takut di tugaskan di sini. Suho lebih menyukai kapal induk 048. Disana lebih damai dan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika malam datang angin di sini sangat dingin. Aku khawatir jika Suho jatuh sakit.

"Terlalu sepi di sini".

Suho berkata pelan, sambil memegang segelas coklat hangat yang aku buat.

"Maksudmu ? Ya ! ada ribuan orang peduduk di sini, makanya jangan berdiam diri terus !"

Suho mengagguk pelan. Menghela nafas sembari meneguk perlahan coklat hangat.

"Bukan itu maksudku !"

Aku menatap wajahnya yang berantakan. Hiz laki-laki selalu membingungkan. Apa sih yang dipikirkan.

"Ooo ! kamu kesepian ? butuh teman kencan begitu ? Ada aku ho! Kang Seulgi ! Kenapa tidak bilang dari tadi ! seusai hujan reda ayo kita keliling dinding sehabis itu kita bisa menonton beberapa film di kantor".

Badanku merapat dan kepalaku menyender ke bahunya. Aku menaruh gelas coklat disamping dan digantikan tanganku memeluk tangan kirinya.

"Tidak Seul, tapi aku hanya ingin memancing saja denganmu. Itu kencan yang indah".

Aku menghela nafas dalam. Membuang tangan Suho jauh-jauh. Sebal !. Itu hobbymu Ho ! bukan kencan.

*****

Dari jauh nampak seseorang dengan jas hujan putih menghampiri kami berdua. Berlari-lari kecil diantara heli yang terparkir. Wendy sahabatku, menyusul.

"Ouh ! lelah sekali"-

"Duduk lah Wen, akan kubuatkan coklat hangat"

Sejak subuh tadi Wendy diminta tim garda depan untuk ikut meng-upgrade beberapa laras panjang. Sekarang banyak dari tim itu yang menyukainya karena aksinya di Blue House beberapa waktu lalu.

"Terimakasih Seul ! Apa aku ganggu kencan kalian ? hahaha".

Sial kencan macam apa. Lelaki ini hanya suka memancing bukan kencan.

"Iya Wen kami sekarang jadian ! tolong dukung kami ya !".

Tanpa pikir panjang sebuah gelas kaleng kecil melayang ke kepala Suho. Menyebalkan sekali. Statement macam apa itu.

"Jangan harap Ho !"

Wendy tertawa kencang. Suaranya mengalahkan rintik hujan deras. Pagi ini sudah banyak cobaan dari teman-teman.

TING TUNG- TING TUNG

Suara dari tablet PC berbunyi. Setiap tim dibekali satu tablet PC ukuran sepuluh inchi. Yang berguna untuk melaporkan kesuksesan misi, stok amunisi, kesehatan tim, secara berkala kepada komandan pusat. Jika tablet PC berbunyi mungkin ada misi lain untuk esok hari.

"Aku akan mengeceknya !"-

Suho mengambil tablet PC yang menancap di kokpit heli. Sesaat ekspresinya membingungkan. Wendy juga penasaran menghampiri Suho, langsung menengok apa isi pesan dari tablet PC itu. Aku tetap cuek, isinya pasti arahan misi mengambil logistic.

FOR COLONY [VOL1-] CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang