part 6

838 18 1
                                    

Jeslyn menangis dikamarnya dia tidak menyangka pria yang dicintainya tega menghianati cintanya hanya untuk nafsu belaka dia masih tidak mempercayai apa yang dilihatnya kekasih yang dicintainya tega bermain wanita dan yang paling sakitnya lagi dia melihat itu semua.

"Yatuhan bagaimana kedepannya hubungan kami aku bingung"kata jeslyn

"Apa aku harus mendengarkan penjelasan alston tapi, apa yang kulihat saja sudah menjelaskan bagaimana kelakuan alston selama ini"kata jeslyn

Tok tok tok

"Masuk saja tidak dikunci"kata jeslyn dan yang mengetuk pintu ternyata mom.

"Sayang dibawah ada alston"kata mommy.

"Biar saja mom"kata jeslyn

"Sayang kalau kau ada masalah dengan alston bicarakan baik baik dengan alston"kata mom menasihati.

"Tapi sayang belum tentu apa yang kau lihat adalah kebenarannya"kata mom

"Tapi"kata jeslyn

"Tidak sayang kau harus mendengar penjelasan alston dulu baru kau bisa memutuskannya jangan egois sayang dengarlah dulu baru kau putuskan"kata mom

"Baiklah aku akan dengarkan apa yang mom katakan"kata jeslyn

"Bagus baru itu anak mommy sekarang turun dan temui alston.

Dan diruang tamu alston sudah menjelaskan kepada Daddy dan Axel walaupun dia harus berbohong sedikit tapi memang faktanya dia dijebakkan.

Dia melihat kearah tangga dia melihat gadis yang dicintainya sedang turun tangga dengan menundukan kepalanya seakan tidak ingin melihat wajah alston.

"Nah sekarang selesaikan dulu masalah kalian lalu setelah ini kalian bisa memutuskan untuk kedepannya"kata mom

setelah mendengarkan mom jeslyn menyelonong pergi keluar melalui pembatas antara ruang tamu dan tamana dan tanpa diminta alston sudah membuntuti jeslyn.

"Sayang kau harus melihat ini"alston menyerahkan sebuah handphone kepada jeslyn dan jeslyn hanya menatap ponsel itu lalu menaikan alis sebelah seolah bertanya ini apa tapi dia gengsi.

"Ini sebuah Vidio bahwa wanita sialan sudah menjebakku dan sudah merencanakan"kata alston

Lalu jelsyn melihat Vidio itu dan benar didalam Vidio itu perempuan yang ia lihat kemarin tampak memberikan sebuah botol kecil dan uang keseorang pelayan yang ada di resto hotel tersebut entahlah jeslyn bingung apa ia harus percaya atau tidak.

Tapi apa boleh buat bukti sudah ada ditangannya dan ia pun harus memaafkan alston karna kalau ia tidak memaafkan berarti ia egois tapi kenapa rasanya sangat sulit untuk memaafkan padahal bukti sudah ada, yatuhan mudah mudahan ini bukan sebuah kebohongan tapi kebenaran yang sesungguhnya.

"Kau percaya bukan"kata alston setelah melihat reaksi jeslyn saat menonton Vidio tadi.

"Hmn"kata jeslyn sambil mengangguk

"Berarti kau sudah memaafkan aku kan?"tanya alston

"Tentu saja kau tidak salah kalau salah aku tidak memaafkanmu benar bukan"jawab jeslyn tapi seakan ada kata tersirat didalamnya.

"Aku jujur sayang"kata alston sambil merengkuh tubuh jeslyn ah dia sangat merindukan pelukan ini.

"Hmn"kata jeslyn.

"Kalau gitu ayok masuk udara diluar sangat tidak bagus untukmi sayang"kata alston sambil melepas pelukan mereka

Dan mereka berdua pun masuk kedalam rumah kembali diruang tamu masih ada mommy,Daddy,dan Axel seperti mereka sedang menunggu keputusan yang telah dibuat oleh alston dan jelsyn terlihat dari muka mereka.

"Bagaimana sudah selesailah?"tanya mom.

"Sudah mom"jawab jeslyn.

"Lain kali kalau ada masalah lagi bicarakan baik baik jangan main kabur aja sayang"kata mom.

"Iyah mom"kata jeslyn

"Nah sekarang kan sudah malam ayok kita makan dulu kau juga alston jangan pulang dulu kau harus makan terlebih dahulu baru kau pulang"kata mom.

"Iyah mom aku juga saat ini lapar karna memikirkan masalah kami tadi sampe menguras tenaga dan pikiranku"kata aslton dan mereka pun akhirnya makan malam bersama dengan candaan yang tak pernah luntur dan selalu ada.

Setelah dua Minggu kini mereka menjalani hari-hari seperti biasa yaitu, alston dengan karjaannya dan jeslyj dengan kuliahnya walaupun mereka berdua sama-sama sibuk tapi tetap mereka selalu menyempatkan waktu bersama seperti saat ini mereka sedang makan siang bersama.

"Sayang"kata alston.

"Hmn"kata jeslyn.

"Bagaimana kuliahmu"tanya alston.

"Aku sedang sibuk-sibuknya skripsi oh dan kenapa setia pembimbing selalu mengatakan hal yang berbeda jadinya aku bingung mana yang benar"jawab jeslyn.

"Berbeda bagaimana sayang?"tanya aslton.

"Kata pembimbing satu amasih ada kata yang kurang tepat jadi bukan salah cuman kurang tepat aja katanya dan kamu tau apa kata pembimbing dua dia bilang skiripsi aku katanya paling bagus dan gak ada salah aku bingung mana yang benar"jawab jeslyn sambil merengek dan tentu saja itu mengundang tawa Alston.

"Oh sayangku pasti kebingungan"kata alston.

"Hm"kata jeslyn sambil mengangguk.

"Berarti masa kuliahmu tinggal beberapa bulan lagi kan"tanya alston.

"Iyah"jawab jeslyn.

"Setelah keluar kau mau kerja dimana?"tanya alston.

"Entahlah aku juga bingung"jawab jeslyn.

"Kau bisa bekerja dikantor dad mu atau dikantorku"kata alston.

"Aku gak mau kerja ditempat dad"kata jeslyn.

"Kenapa?"tanya alston.

"Dad pasti akan memberikan sedikit pekerjaan padaku dan aku gak mau itu terjadi aku ingin kerja seperti orang lain"jawab jeslyn.

"Dikantorku bagaimana?"tanya alston.

"Gau mau juga kau pasti sama seperti dad"jawab jeslyn.

"sayang kami seperti ini tuh agar kamu enggak terlalu capek"kata alston.

"Iyah aku tau tapi rasanya aku gak punya pengalam kalau gitu"kata jeslyn.

"Tapi setidaknya kamu nyoba dulu sayang gimana?"tanya alston.

"Gimana lagi kalau aku tolak kalian pasti berusaha membujuk dan gak akan menyerah sebelum aku setujuin iya kan"jawan jelsyn.

"Nah itu kau tau"kata alston sambil tersenyum.







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LELAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang