Budayakan Vote dan Comment.
Gomawong!# Happy Reading #
🌸🌸🌸
"Astaga Hyuungg! Kalian lama sekali?! Kami sudah lama menunggu kalian tahu!" gerutu salah satu magnae di Bangtan.
Tak
"Akh! Yoongi Hyung! Sakit!" protesnya dengan mengerucutkan bibirnya dan sambil mengelus kepalanya yang dijitak kencang sama si kulkas berjalan itu.
"Whatever." acuh Yoongi.
Tangan sosok pemuda yang lebih tua mengelus kepala si magnae dan tersenyum. "Jungkook-a, mianhae karena kami terlambat datang kemari." sesalnya.
Jungkook membalas tersenyum sangat lebar. Hingga kedua gigi kelincinya menampakkan dirinya. "Gwaenchana Hyungie. Aku tidak akan marah sama Jinie Hyungie heheee..." Beginilah jadinya jika Jungkook terlalu dimanjakan oleh Seokjin.
Anak seusianya tidak seharusnya di manjakan berlebihan seperti anak bayi. Usianya sudah 18 tahun. Bukan bocah berusia 5 tahun lagi.
"Dasar bocah!" ledek Yoongi.
Mata Jungkook seketika mendelik kesal. "Hyuungg!! Aku bukan bocah! Aku sudah 18 tahun! Sebentar lagi aku mau lulus SMA!" protesnya memekik hingga terdengar sampai lantai bawah.
Karena mereka berada di rumah atap. Salah satu rumah yang di sewakan oleh pemilik gedung Apartemen kecil ini.
Kedua Hyung yang termasuk magnae line terbahak melihat kerucutan bibir si bungsu dari kelompok mereka. "Yak Jungkook-a! Kau jangan protes! Apa kau lupa? Sebelum Yoongi dan Jin Hyung kemari, apa yang kau lakukan tadi? Minum susu bayi bukan?" ledeknya.
"Ish! Jimin Hyung! Aku tidak minum susu bayi! Itu susu pisang!" pekiknya tidak terima.
Bibirnya semakin mengerucut maju. Benar - benar seperti bebek sekarang.
"Kau yakin itu susu pisang? Tapi kenapa tadi aku melihat tulisan di kotak susu ada batas usia? Kalau tidak salah dari usia 3 - 5 tahun, khusus balita." goda si Lelaki bermata elang.
"Taetae Hyung! Itu susu pisang bukan susu balita! Jin Hyunggg~~~" adunya pada Seokjin.
Semuanya terbahak mendengar rengekan Jungkook. Terkecuali Yoongi yang telah membaringkan dirinya di sofa panjang lainnya. Tentunya dengan memejamkan matanya karena kantuk menyerang di kedua matanya. Sedangkan Seokjin hanya menampakkan sebuah senyuman tipis pada Jungkook. Tangan juga tak tinggal diam. Ia mengusak asal rambut cokelat Jungkook yang langsung mendapatkan protesan darinya.
"Seokjin Hyung.." panggil Namjoon.
Menolehkan kepalanya ketika namanya terpanggil. "Wae?" tanyanya singkat.
"Semalam tidak terjadi sesuatu padamu kan Hyung?" tanyanya.
Semua mata jatuh pada presensi sang Hyung yang terdiam. Kecuali Yoongi tentunya. Pemuda es itu hanya terlelap di sofa. Namun telinga masih tetap setajam matanya.
Seokjin tak langsung menjawab pertanyaan sahabat pintarnya itu. Anak itu memang terlalu pintar sehingga ia bisa mempertanyakan hal yang sangat dihindari Seokjin saat ini. Tapi justru pertanyaan membuat dirinya terbungkam.
Mata itu terpejam sejenak dan tertunduk. 'Aish! Kenapa pertanyaan itu harus keluar dari mulut Namjoon? Aku harus jawab apa sekarang?' batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins ✓
Fanfiction[COMPLETE] Kim Seokjin yang memiliki rahasia besar mengenai keluarganya, harus mengorbankan diri untuk melindungi Kim Seokjun dan Ibunya dari kejahatan yang dilakukan oleh sang Paman Kim. Adik kembar Ayahnya. Meski di belakang sang Paman Kim terdapa...