Budayakan Vote dan Comment.
Gomawong!# Happy Reading #
🌸🌸🌸
Medical Seoul Centre Hospital, 21.18 KST.
Tiiitt... Tiiitt...
Suara EKG dari alat medis di dalam ruang VVIP terdengar dominan sebab keheningan yang terjadi di kamar tersebut. Sosok pemuda yang terbaring lemah belum juga membuka matanya. Terlelap begitu nyamannya tanpa terganggu oleh suara apapun di ruangan tersebut.
Juga terdapat seorang wanita paruh baya yang terduduk lesu dan sedih di sisi pemuda tersebut. Tangan terus menggenggam tangan kanan yang terbebas dari infus. Sedangkan tangan yang lain mengusap lembut surai hitam sang Anak. Ia juga sudah menggunakan pakaian steril sesuai syarat Dokter.
"Tetaplah bertahan demi Eomma, Jieun Noona dan Seokjin. Mereka sangat merindukanmu sayang. Maafkan Eomma yang sudah membuat Seokjun harus berakhir di tempat ini. Maafkan Eomma yang tak memperhatikan dan merawatmu. Eomma merasa bersalah ketika Pamanmu berkata bahwa kau tidak pernah mengkonsumsi obatmu. Hanya minum beberapa kali saja. Kenapa sayang? Kenapa kau tak meminum obatmu eoh? Apa kau sedang menghukum Eomma hm? Maafkan Eomma. Seharusnya Eomma memantau dan memerhatikanmu bukannya membiarkanmu sendirian."
Tak mampu menahan air mata di pelupuknya Minyoung menangis seketika. Kedua tangan menggenggam tangan sang Putra dan menopang dahi di sana. Perasaaan bersalah terus menghantuinya dan bahkan Minyoung sampai tak mampu mengucapkan apapun pada Seokjin nanti.
"Maafkan Eomma yang sudah menyakiti dan melukai Adikmu. Fisik maupun batin. Eomma benar - benar menyesal."
Sreekkk
"Noona." panggil Dokter Kim.
Minyoung langsung mendongak. Dengan cepat ia menghapus aliran air mata di pipi tanpa sepengetahuan Jongsuk. Setelah itu ia berbalik dan menatap sang Adik ipar.
Tidak lupa dengan senyum hangatnya. "Ada apa, Jongsuk-a?"
"Aku ingin berbicara dengan Noona."
Minyoung mengangguk dan bergegas beranjak dari tempat duduknya. Menghampiri Jongsuk yang berdiri di ambang pintu ruang VVIP. Begitu sampai di luar, Jongsuk menutup pintunya perlahan.
"Apa yang ingin kau bicarakan dengan Noona? Apa itu hal yang penting?"
Sang Adik ipar mengangguk. "Ini mengenai Jantung Seokjun."
"Baiklah. Segera jelaskan pada Noona."
Sebelum memulai Jongsuk berdehem dahulu. Kemudian ia mengatakannya pada sang Kakak ipar. "Karena salah satu Jantung baru dari Jepang sudah kami tes dan hasilnya sangat cocok untuk Seokjun. Maka kami akan segera mengoperasinya malam ini, 27 menit lagi. Aku hanya memerlukan tanda tangan Noona sebagai tanda persetujuan keluarga." jelasnya.
Keduanya kini berada di luar ruang VVIP di mana Seokjun inap. Di dalam banyak sekali alat - alat medis yang menempel di tubuh Seokjun dan tak semua orang bisa masuk. Hanya satu atau dua orang yang boleh masuk dengan syarat menggunakan pakaian steril jika ingin masuk.
Awalnya Jongsuk menolak keras keinginan Kakak iparnya untuk memindah Seokjun ke ruang VVIP. Sebab kondisi Seokjun sangat buruk dan harus berada di ruang yang steril. Namun Minyoung tetap bersikeras untuk tetap memindahkan Seokjun untuk inap di ruang VVIP. Pada akhirnya Jongsuk mengalah dan meminta beberapa perawat memindahkan peralatan medis yang di butuhkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins ✓
Fanfiction[COMPLETE] Kim Seokjin yang memiliki rahasia besar mengenai keluarganya, harus mengorbankan diri untuk melindungi Kim Seokjun dan Ibunya dari kejahatan yang dilakukan oleh sang Paman Kim. Adik kembar Ayahnya. Meski di belakang sang Paman Kim terdapa...